"Jadi, kenapa tadi lo dipanggil?"
Adalah pertanyaan yang ditanyain Zakki waktu gue balik dari lantai paling atas, tempat di mana isinya ruangan para dosen.
"Nggak tahu. Nggak jelas," jawab gue sambil neguk air putih yang disodorin Zakki ke gue.
Heran deh, katanya musim penghujan, kok panas banget hawanya. Mana udah beberapa hari kering juga. Curiga diprank cuaca.
"Nggak jelas gimana?"
"Ya gue pikir gue ada masalah apa gitu. Ternyata karena makalah yang gue buat katanya bagus, terus izin buat naro tulisan gue di website fakultas."
"Nggak jelas apanya??? Itu jelas kali, Lin."
"Ya maksudnya, 'kan, tinggal bilang di kelas aja bisa. Nggak perlu bikin gue naik 6 lantai segala. Mana harus lewat tangga gara-gara lift penuh mulu."
"Iya, sih. Biasanya juga dosen langsung pada bilang ya di kelas begitu kelar ngajar. Ini pake nyuruh lo ke ruangannya dulu."
Gue angguk-anggukkin kepala.
"Beneran nggak ada urusan lain yang dibahas emang, Lin?"
"Kepo lu, Jek," kata gue sambil meletin lidah. Zakki decih. Pas dia mau ancang-ancang ngomel, gue langsung buka suara lagi. "Masa beliau nanyain gue punya temen di jurusan lain apa enggak."
Satu alis Zakki naik. "Hah? Buat apaan?"
"Ya gitu, nanya aja. Terus pas gue bilang ada, beliau nanya lagi di jurusan apa. Gue bilang aja Komunikasi, soalnya, 'kan, temen gue di jurusan lain cuma Adel yang emang anak Komunikasi."
"Lah Gesang?"
"Dia mah pacar gue. Enak aja dibilang temen."
"Cuih!"
Gue ketawa waktu Zakki bertingkah begitu. Zakki suka pura-pura bete gitu kalau gue bahas Gesang. Padahal dulu dia juga gitu pas jadian sama Adel.
Dasar nggak sadar diri.
Ditambah, yang barusan mulai bawa-bawa nama Gesang, 'kan, dia sendiri.
"Terus, terus?" tanya Zakki lagi. Kepo, nih, pasti Zakki.
Curiga cerita gue bakal dia jual ke temen-temennya buat dapet gosip lain.
"Ya, pas gue bilang begitu. Beliau nggak nanya lagi. Terus nyuruh gue keluar."
"Buset. Diusir?"
Gue anggukkin kepala.
"Makanya gue bilang nggak jelas. Karena emang nggak jelas banget."
"Tapi, Lin, Satria sama Jani kaga lu anggep temen apa?" tanya Zakki lagi. "Masa kaga disebut."
"Hm... gimana ya, mereka, 'kan, temennya Gesang. Emang boleh gue ngaku-ngaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
gesang; jay enhypen ✔️
RomanceKarena sudah dijodohkan, Lintang tidak pernah berani berpacaran, bahkan meski itu dengan orang yang disukainya. Baginya, percuma berpacaran karena ujung-ujungnya dia akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Sampai akhirnya Lintang be...