Halo gaiss, mita tolong di vote dulu dong.
Makasih ya, udah cove, kamu baik banget deh, serius.Selamat membaca, hiiii.
ㅑㅕㅑㅕㅑㅕㅑㅕㅑㅕㅑㅕ
"Kamu tau kan saya baru?"
"Iya, Pak, gak papa, kalo butuh apa-apa saya siap layanin," ucapnya dengan sedikit goyangan dada.
Luann tersenyum. "lumayanlah," batinnya.
"Kalau gitu tuliskan nomor ponsel kamu dan nomor ruangan kamu." Luann menyodorkan kertas note pada Aggie.
*Untuk yang bingung gimana baca nama si Aggie, jadi dibaca 'Agi' aja ya, okay, lanjut.
Dengan penuh gerakan menggoda ia menuliskan nomornya, bahkan memberinya pun sampai membusungkan dada.
"Makasih, Aggie," ucap Luann tak kalah menggoda.
"Kalau gitu aku balik ke ruangan ya, Pak Luann," pamitnya lalu pergi dengan geboyan dahsyatnya.
"Lumayan untuk selingan, dari pada gak ada?" batinnya menimang-nimang.
Di luar, sudah ada grup biang gosip tengah menunggu Aggie keluar.
"Eh, eh, abis ngapain lo?" tanya Tias---ketua biang gosip kantor.
"Gimana dia, baik gak?" tanya Ola---member biang gosip.
"Pasti lo godain dia, kan?" tebak Mira---member biang gosip.
"Gue gak godain sih, tapi dia yang menggoda," sahutnya menjawab ketiganya.
"Tapi dia ramah gak?" tanya Tias.
"Bukan cuma ramah, dia juga baik dan wajah tampannya itu bikin gue ... ah, udahlah." Aggie meninggalkan ketiganya.
Langsung saja Tias membagikan postingannya ke IG : Hot News---akun milik ketiganya. Bahkan beberapa orang kantor mem-follow akun biadab itu.
Presdir tengah bekerja dengan damai di ruangan VVIP-nya. Wajarlah, ia atasan di sini, Luann juga diberikan ruangan yang hampir sama.
Di kantor Luann.
Lelaki tampan ini tengah sibuk memeriksa berkas yang menumpuk di meja, bahkan saking sukanya akan pekerjaan ini, semua berkas, data-data di kantor ia baca, guna mempelajari apa kelebihan, kekurangan, dan apa yang harus ditambah.
3 PM.
Manager Tara dan Aletha, tengah di dalam mobil menuju perusahaan Yaz Magdala. Manager Tara telihat emosi saat menuju ke sana. "Kalo kali dia menolak, berarti Yaz Magdala masuk backlist," ucap Manager Tara geram.
"Kenapa, Pak Manager?" tanya Aletha kepo.
"Bulan lalu presdir dan saya meeting dengan Pak Jaser--- pemilik perusahaan Yaz Magdala, tapi bikin emosi aja dia," sahutnya masih emosi parah.
"Ah, iya, Pak." Aletha hanya bisa sarangah-serengeh, takut ia juga kena omelan.
*Sarangah-serengeh = senyam-senyum.
Sampai keduanya di gedung perusahaan Yaz Magdala, masuk ke dalam dan langsung disambut oleh asisten Jaser.
Duduk di ruang meeting yang luar biasa, di dalam terdapat Jaser dan asisten beserta Tara dan Aletha. Meeting dimulai dengan keramaah Jaser, walau ramah semakin lama keduanya saling bertukar kekuasaan yang keuntungan banyaknya akan didapatkan Jaser.
"Tidak begitu, Pak, kita harus adil dalam masalah keuntungan. Kalau bapak begini saya tidak bisa," protes Manager Tara.
Dengan santai Jaser menjawab, "kalo tidak mau tak apa. Biar saya saja yang jual prodak di tempat itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
That Night (Tamat)
RomansaSeorang perempuan yang kehilangan harta berharganya setelah kehilangan kesadaran. Beranggapan bahwa itu hanyalah mimpi belaka. Namun anehnya mimpi itu selalu berkeliaran di benaknya. Entah siapa lelaki yang ada dalam mimpi itu. Tidak ada yang tahu s...