12. Pilihan Sulit

38 3 0
                                    

Hai, silahlan vote dulu, biar gak lupa.
Sankyu.
Selamat membaca.

ㅈㅈㅈㅈㅈ

"Lo!" bentak Aggie sambil menunjuk Aletha yang melintas di hadapannya.

"Bisa gak sih lo gak usah teriak-teriak?" tanya Aletha terdengar lemah.

"Gue gak perduli, tapi lo punya anting itu sejak kapan?"

"Ini? Udah lama." Aletha jadi menyentuh antingnya.

"Lepas gak?" Aggie menarik anting itu dengan paksa.

"Aaaah, sakiiiiit!" jerit Aletha kesakitan.

"Lepas, gue bilang!"

"Iya-iya, tapi kenapa, awwwwwh!?"

"Gue gak suka!"

"Bukan berarti apa yang kamu suka orang lain harus turutin," ucap seseornag dengan suara berat.

Aggie menoleh seketika. "P-Pak Presdir?"

"Kenapa, kaget?"

"Bapak ng-ngapain di sini?" tanya Aggie gugup.

"Bukan urusanmu. Lepasin dia."

Aggie jadi menarik tangannya dari telinga Aletha.

"Sekali lagi saya meliat kamu kasar pada karyawan di sini, saya akan pecat kamu, bahkan laporkan kamu ke pihak yang berwajib," ancamnya sambil membawa Aletha ke kantornya.

"Kamu gak papa?" tanya presdir setelah mendudukkan Aletha.

"Agak sakit sih, Pak."

"Apa yang dia lakukan?"

"Dia gak suka sama anting saya, terus ditarik deh," ucapnya jujur dengan mata setengah terbuka.

"Kamu sedang kurang sehat, ya?"

"Agak pusing sih, Pak?"

"Sejak kapan?"

"Lupa, Pak, tapi sepeetinya selesai makan di kafe jadi begini."

"Kamu ada alergi?"

"Gak ada sih, Pak. Tadi cuma makan mashroom aja."

"Ya ampun, kamu bisa jadi keracunan, tunggu sebentar."

Presdir menelepon Luann.

"Kamu ke kantor Papa sekarang."

"Ngapain, Pak. Aku lagi ada kerjaan?"

"Pacar kamu sedang tak sehat, bagaimana bisa kamu membiarkanny tetap kerja?"

"Pacar? Siapa yang punya pacar?"

"Jangan bohong kamu, memangnya Papa tidak tau. Kamu memberikan dasi yang Papa beli ke dia, kan? Terus kamu juga pasang lock screen kamu pake foto anting dia, kan?"

"Papa sok tau, aku gak punya pacar."

"Gak usah ngelak, papa tau semuanya. Cepet ke sini." Presdir mematikan telponnya.

Ceklek.

"Papa apa-apaan sih?" ucap Luann langsung masuk ke dalam.

"Tolong bawa Aletha ke rumah sakit, dia keracunan mashroom."

"Hah?" Luann segera menggendong Aletha di dadanya, membawa ke mobil untuk segera dilarikan ke rumah sakit.

Aletha terlihat sangat lemah, untuk bicara pun ia tak kuat. Luann mempercepat lajunya, hingga sampai di rumah sakit, ia menggendong Aletha lagi dan membawanya ke dalam ruangan.

That Night (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang