17. Hazan

27 1 0
                                        

Hoi, bosen gak?
Kalo aku sih enggak, hehe.
Selamat membaca.
Ganbatte nee.

ㅎㅎㅎㅎㅎ


Plak!

Hazan dengan indah menampar Aletha hingga terpental ke pintu mobil dan pingsan. Matanya melotot melihat Aletha pingsan, ia memeluk sambil berbisik, "maafin gue, gue gak niat nampar lo sekenceng itu, hiks, gue pastiin, ini akan jadi yang pertama dan terakhir."

Sampai di kediaman Hazan yang lumayan besar. Ia menggendong Aletha, membawa ke kamar yang ada di lantai 2 dan merebahkannya.

Jari panjang nan kurus itu mengelus kening Aletha, senyuman indah ia tunjukan. Mengikat tangannya, Hazan mengurungnya di kamar itu.

**

"Ada polisi!" teriak Ezra.

"Motor kamu mana?" tanya Arka.

"Di sono," tunjuk Ezra ke arah yang tidak jelas.

"Cepet ke sana," titah Arka sambil berlari menuntunnya.

Ezra sudah naik motor dengan Arka yang menemplok di belakangnya, Arka mengarahkan agar pergi ke Luann yang polongo.

*Polongo = bego/ cengo/ diam kaya orang idiot.

"Woy cepet naik!?" Arka turun dari motor Ezra, berlari ke Luann, menariknya dan keduanya naik ke motor yang dibawa Arka tadi.

Ketiganya ngegas sedan-edannya. Setelah dirasa aman, Arka menghentikan motor di tepi taman.

"Sayang, kamu gak papa?" tanya Arka memeriksa setiap inci di tubuh kekasihnya.

"Gue gak papa, tapi Ale, gue gak liat dia," rengeknya sambil loncat-loncat seperti anak kecil.

"Kayanya dia udah cabut duluan, Yang?" tebak Arka santai.

"Gak mungkin, Yang, dia pasti nyariin gue," tepis Ezra yakin.

"Kalo dia nyariin kamu sekarang dia mana?"

"Gue liat dia," ucap Luann sambil menunduk.

"Terus dia ke mana?" tanya Ezra langsung.

"Karena banyak banget orang, gue jadi kehilangan jejaknya, dan juga gak sempet samperin dia," ungkapnya penuh ketakutan.

Ezra menatap Arka, ia merasa aneh pada Luann, ia pun berbisik, "Yang, dia kenapa, kok kaya orang bego?"

"Dia gak bisa bawa motor, dia pernah kecelakaan dan trauma naik motor, dia juga takut kalau ada ribut-ribut kaya tadi," balas membisik.

"Ooh, jadi cowo bajingan ini ada trauma juga, heuh, lagu lo kaya yang gak takut apa-apa," ejek Ezra dalam hati.

*lagu = gaya.

"Terus sekarang lo mau gimana?" tanya Ezra merasa sedikit kasihan.

"Gue khawatir sama Aletha," balas Luann pelan.

"Gue coba telpon, deh," kata Arka sambil membuka ponselnya.

"Lah, kamu punya no dia, Yang?" tanya Ezra reuwas.

*reuwas = kaget.

"Kan aku pernah nanyain keadaan kamu ke dia, jadi punya, lah. Pas ponsel kamu mati juga, kamu nelpon pake no dia, kan?" ingat Arka ada benarnya.

"I-iya sih, ya udah telpon sekarang."

Setelah mencoba ditelpon. "Gak diangkat yang."

"Coba aku chat." Ezra mengirim pesan banyak sekali, spam termasuknya.

That Night (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang