[82]

680 94 0
                                    

Hak-Nyeon selalu bersyukur karena jadwal heat Sun-Woo adalah hari Sabtu jadi dia masih bisa beraktifitas normal di hari kerja. Iya, Hak-Nyeon masih kerja jadi freelancer di perusahaan yang sama dan masih lanjutin tesisnya.

Hari ini Minggu dan Hak-Nyeon ga ada kegiatan apa-apa. Setelah selesai dengan heat-nya Sun-Woo, dia cuma mau istirahat.

Tadi sih udah minta tolong Hyun-Jae untuk datang supaya Sun-Woo bisa main sama Ju-Yeon.

Untungnya lagi, makin Sun-Woo tumbuh besar, heat-nya berangsur normal dan ga barbar seperti sebelumnya. Hak-Nyeon ga terlalu menderita apalagi kesakitan kayak sebelumnya.

Sepertinya mereka semua sedang di tahap enjoying their caregiver moment to the fullest.

Minggu pagi yang cerah ini Hak-Nyeon terbangun karena dia merasa geli di lehernya. Taunya si anak kucing gemes ini lagi ciumin lehernya sambil peluk dia erat banget.

"Kakak Nyeon bangun?"

Ya siapa juga yang ga bangun kalau kegelian begini?? Batin si kakak. Tapi dia sabar, jadi dia cuma senyum dan ngangguk.

Hak-Nyeon babak belur dengan tesisnya jadi dia ga ada tenaga sama sekali.

Ini sih tanda-tandanya Sun-Woo mau lagi, pikir Hak-Nyeon. Tapi sayangnya dia beneran ga ada tenaga sama sekali. Rasanya lelah, untuk jawab pertanyaan Sun-Woo aja dia ga mampu.

"Kakak Nyeon ...? Kakak ...? HUEEEEE KAKAK NYEON KENAPA??"

Hak-Nyeon sadar kalau Sun-Woo nangis. Dia mau bangun dan peluk Sun-Woo tapi rasanya ga bisa. Semuanya justru gelap di matanya, dan suara tangis Sun-Woo perlahan menghilang.

.

Sang-Yeon langsung masuk begitu Hyun-Jae bukain pintu rumah Hak-Nyeon. Bisa dilihat Chan-Hee yang langsung jalan nyamperin Ju-Yeon dan Sun-Woo di sofa ruang tengah sementara para kakak masuk ke kamar Hak-Nyeon.

"Tadinya gue mau datang agak siang karena Ju-Yeon mulai agak rewel kan, Kak. Tapi tadi pagi nomor Hak-Nyeon nelpon gue, taunya Sun-Woo. Dia nangis katanya Hak-Nyeon ga mau bangun."

Jadinya Hyun-Jae buru-buru ke sini begitu dia bangun. Bahkan ga sempat mandi atau sarapan.

Sang-Yeon periksa suhu badan Hak-Nyeon. Panas, tapi bukan yang panas banget sih. Wajahnya pucat.

"Perlu ke dokter ga, Kak?" tanya Hyun-Jae.

Kakaknya itu ngangguk. "Gue telponin dokter aja ya, sekalian Sun-Woo juga diperiksa. Kita ga tau ini sakit karena dia emang lagi drop atau karena heat-nya Sun-Woo."

Hyun-Jae tadinya panik. Untungnya dia telpon kakaknya yang emang bisa selalu tenang tiap ada masalah.

"Kak, gue mau mandi dulu ya sekalian Ju-Yeon juga, tadi pagi ga sempat ngapa-ngapain."

Jadilah Hyun-Jae keluar kamar, ambil beberapa baju dari tas yang dia bawa lalu ajak Ju-Yeon untuk masuk ke kamar mandi depan. Masih sempat ambil baju dia tadi, niat numpang mandi dan sarapan di sini.

Kalau sarapan tadi udah sih, walaupun cuma makan roti karena Hyun-Jae kelabakan nyuruh Sun-Woo berhenti nangis. Susah banget.

"Kakak Yeon?"

Sang-Yeon noleh ke pintu dan bisa lihat kucing manisnya muncul dari sana.

"Iya, Sayang?"

"Dede Sun-Woo lapar katanya."

Setelah mastiin Hak-Nyeon ga kenapa-napa, Sang-Yeon keluar kamar.

"Chan-Hee mau makan lagi, ngga?" tanya Sang-Yeon sembari lihat-lihat dapur Hak-Nyeon.

Redamancy || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang