Prologue (1)

7.6K 984 155
                                    

Jam makan siang udah lewat tapi Sang-Yeon belum juga selesai dengan segala pekerjaannya. Bisa sih kalau mau ditunda tapi yang namanya Sang-Yeon paling anti dengan menunda pekerjaan.

Ponselnya berdering. Awalnya Sang-Yeon ga terlalu peduli, tapi karena deringnya cukup lama berarti orang di seberang sana perlu banget untuk ngehubungin dia.

"Halo Kak," sapanya. Fokusnya masih ke beberapa sisa berkas yang dia baca.

"Yeon, lo di kantor kan? Gue di lobi nih."

"Iya, mau ngapain?"

"Main aja."

Beberapa obrolan lainnya berlangsung sampai akhirnya panggilan mereka selesai.

Jeda beberapa menit, kali ini telepon kantornya yang bunyi.

"Pak, ada tamu di depan," kata sekretarisnya.

"Suruh masuk aja."

Ga lama setelahnya, pintu ruangannya diketuk dan muncul seseorang dengan senyum mengembang lalu langsung duduk di sofa.

"Itu bawa-bawa kandang jangan bilang lo mau nawarin gue kucing lagi?" tebak Sang-Yeon.

Dia fokus dengan berkas terakhirnya, jadi mungkin ga liat kalau tamunya ini cekikikan aja dari tadi. Tapi suara ketawanya kedengeran dan itu bikin Sang-Yeon geleng kepala.

"Sumpah, Yeon, ada banyak ini gue ga bisa handle sendiri. Mereka delapan bersaudara dan gue lagi cari-cari caregiver mana lagi yang masih nganggur."

Sang-Yeon ngelepas kacamatanya. Dia akhirnya bangkit dari duduk lalu nyamperin ke sofa.

Dia duduk di samping temennya sesama caregiver ini. Sang-Yeon ngintip ke dalam kandang.

"Kak Josh astaga itu ada dua?? Lo bercanda pasti," kata Sang-Yeon kaget.

Joshua Hong, dia salah satu pengusaha yang juga sekaligus penggiat kegiatan kemanusiaan. Dia pendiri yayasan caregiver khusus shifter kucing tempat Sang-Yeon mengabdi selama ini.

Joshua senyum. "Yang ini kembar, gue ga tega pisahinnya."

"Ya tapi masa gue ngurus dua Kak? Nanti kalo berantem, atau yang lebih parah heat-nya barengan gimana??"

Joshua mau ketawa bayanginnya. Iya sih serem juga kalau heat barengan.

"Hahaha ... maksud gue bukan buat lo dua-duanya. Gue minta tolong cariin satu lagi, soalnya yang dari yayasan kita caregiver-nya masih pada punya kucing. Lo ini yang terakhir nganggur di list gue."

Sang-Yeon mikir agak lama. Dia ini termasuk caregiver yang ga pilih-pilih. Selama dia bisa bantu pasti akan dibantu.

Tapi masalahnya dia ga punya kenalan caregiver yang selain dari sesama anggota yayasan. Makanya dia bingung.

"Gue ga ada kenalan caregiver tapi, Kak."

"Lo kan bisa ajak orang awam terus lo edukasi. Kayak baru pertama kali jadi caregiver aja sih lo, Yeon."

Tapi siapa ... pikir Sang-Yeon.

Sepanjang Sang-Yeon mikir, Joshua coba keluarin dua anak kucing yang anteng di kandang itu.

Warna putih, beneran mirip tapi bulunya agak beda sedikit.

"Lucu banget ...," gumam Sang-Yeon.

"Ya kan? Gue tau lo ga tahan sama yang lucu makanya sengaja gue kasih mereka ke lo," kata Joshua sembari gendong salah satunya.

Redamancy || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang