[78]

1.1K 195 8
                                    

"Kalian di mana?"

Sang-Yeon hari ini cuti karena ini hari pertama Chan-Hee masuk sekolah!

Anak kucing manis itu terlihat senang banget dari kemarin malam saat mereka beresin tas Chan-Hee untuk masukin segala perlengkapan belajar.

"Nanti Chan-Hee cari temen yang banyak ya, ga boleh malu. Temennya nanti ajak makan siang juga Kakak sengaja bawain Chan-Hee bekal yang banyak."

"Iya!"

"Seneng banget, ya?"

"Iya!!!"

Sang-Yeon ketawa geli, begitu pula dengan dua kakak lain yang ada di layar ponselnya. Sang-Yeon lagi video call sama Hyun-Jae dan Young-Hoon.

"Gue udah sampai gerbang sekolahnya," kata Young-Hoon.

"Gue di lampu merah terakhir nih—YEAY SEKOLAH—ih Ju-Yeon berisik!!!"

Ya biasalah, ramai banget mobilnya Hyun-Jae karena Ju-Yeon ternyata lebih semangat dari Chan-Hee. Sementara Chang-Min lebih tenang, tapi sepanjang jalan dia bawel banget tanya-tanya tentang apa itu sekolah.

Sang-Yeon bisa lihat mobil Young-Hoon diam di pinggir jalan. Dia klaksonin sampai akhirnya mobil hitam itu ngikutin mobilnya masuk ke area sekolah.

Jeda beberapa menit, mereka berempat yang udah keluar mobil bisa lihat mobil Hyun-Jae yang mulai parkir di sebelah mobil Young-Hoon.

"Ah stres gue nganterin Ju-Yeon, berisik banget."

Sang-Yeon sama Young-Hoon ketawa begitu lihat rambut Hyun-Jae yang berantakan gara-gara dia acak-acak sendiri saking stresnya.

"Hari ini aja kok kita yang anter, nanti kan ada busnya sendiri. Lo bisa tenang," kata Sang-Yeon.

"Ya baguslah."

Tiga kakak ini gandeng anak kucing mereka masing-masing. Sekarang hari Jumat, belum benar-benar mulai sekolah cuma pengenalan aja jadi ya santai.

"Sistem di sini ambil pelajarannya kayak kuliah, menyesuaikan jadwal heat para kucing. Jadi nanti pas ngisi jadwal mereka kalian liatin gue aja, ya. Samain aja kelasnya."

Iya, jadi seminggu ada enam hari sekolah Senin sampai Sabtu. Dikurangi hari heat satu hari.

Kalau yang jadwal heat-nya Minggu kayak Eric berarti kucing itu masuknya enam hari. Disesuaikan pokoknya. Karena Ju-Yeon heat-nya Senin berarti hari pertamanya minggu depan adalah Selasa.

Mereka bertiga sampai di ruang auditorium. Besar banget, Hyun-Jae sama Young-Hoon takjub lihatnya.

"Auditorium sekolah sama kampus gue aja ga segininya, Kak," kata Hyun-Jae.

Mereka mulai masuk ke jalur pendaftarannya. Ada banyak bilik yang tata letaknya melingkar. Mereka tinggal datangi biliknya satu-satu untuk penyuluhan. Ada yang bahas jadwal, bahas kegiatan sekolah, bahas event dan masih banyak lagi.

Mungkin sekitar dua jam segalanya baru selesai. Seperti kata Sang-Yeon di awal, kelas mereka rata-rata sama, yang beda cuma pas jadwal heat kucingnya aja. Dan karena si kembar heat di hari yang sama maka jadwalnya semua sama persis.

"Ini makan siang udah disuruh gabung sama anak kucing lain?" tanya Hyun-Jae.

Sang-Yeon ngangguk. "Iya, kalian bawain mereka bekal, kan?"

"Iya, Kak. Ju-Yeon gue bawain banyak itu."

Young-Hoon pun ngangguk.

Mereka bertiga lanjut keluar auditorium dan jalan ke gedung seberang lewat lorong kaca panjang. Pemandangannya indah banget dari sini.

"Selamat siang."

Ada satu orang yang menyambut mereka. Perempuan dengan kemeja biru yang mirip dengan staf-staf di auditorium tadi.

"Ini pengajarnya?" tanya Young-Hoon.

Sang-Yeon cuma ngangguk. Dia kemudian ngobrol sama wanita itu sampai mereka diarahkan untuk masuk ke kelas.

"Kakaknya boleh diam di sini dulu sampai kelasnya mulai, ya. Gurunya masuk sepuluh menit lagi."

Di kelas ini ada mereka berenam dan beberapa kucing lain yang juga ditemani kakak masing-masing. Sang-Yeon nyuruh Chan-Hee kenalan satu-satu sambil ngasih kukis yang udah Sang-Yeon siapin.

"Loh Sang-Yeon punya kucing lagi?"

Bukan cuma Sang-Yeon yang nengok, tapi Hyun-Jae dan Young-Hoon yang lagi merhatiin anak kucingnya berinteraksi sama kucing lain pun juga noleh ke seorang pria yang berdiri di depan pintu sambil gandeng seseorang yang kemungkinan ya kucingnya.

Sang-Yeon nyamperin pria itu lalu meluk dan nepuk bahunya. "Kapan pulangnya?" tanyanya.

"Dua bulan lalu kayaknya?"

"Dan lo ga ngabarin gue?"

"Hehe sibuk, Bro."

Sang-Yeon lalu nengok ke anak kucing di sampingnya. "Lo juga ngurus kucing lagi tuh."

"Iya, kangen abisannya."

"Berarti langsung ketemu Kak Josh dong?"

"Iya. Sehari abis flight gue langsung ke kantor nanya ada kucing yang bisa dirawat atau engga."

Hyun-Jae agak-agaknya kenal sama orang itu, tapi Young-Hoon tentunya clueless. Mereka berdua sekarang bisa lihat Chan-Hee yang nyamperin lalu meluk kakaknya, tapi kakaknya masih asik ngobrol dengan teman lamanya itu.

"Ah ... kayaknya gue inget deh."

"Hm? Inget apa, Jae?"

Hyun-Jae noleh ke Young-Hoon. "Itu temennya Kak Sang-Yeon di sekolah penerbangan."

"Hah? Kapan sekolahnya?"

Young-Hoon bisa lihat kalau sekilas wajah Hyun-Jae berubah murung. Tapi ga lama, karena Hyun-Jae langsung senyum lagi.

"Sempat sekolah penerbangan setahun, tapi berhenti jadinya masuk SMA biasa."

"Kok gue ga tau?"

"Karena dia ga pernah cerita ke temen-temennya mungkin?"

Berarti Sang-Yeon sempat mau jadi pilot? Pikir Young-Hoon. Tapi kenapa batal, ya?

Untungnya, pertanyaan yang ada di kepala Young-Hoon ga terlalu lama menggantung karena Hyun-Jae dengan senang hati langsung jawab semuanya secara mandiri.

"Dulu gue sama Kak Sang-Yeon ga ada yang niat handle perusahaan Papa. Tapi akhirnya Kak Sang-Yeon yang ngalah. Dia berhenti kejar cita-citanya jadi pilot terus pindah ke SMA biasa, kuliah pun ya jadinya ikutin jurusan yang berguna untuk perusahaan juga.

"Gue kan kepala batu, jadi lanjut aja sampai jadi dosen. Baru merasa bersalahnya sekarang."

Mungkin sejak Hyun-Jae dekat lagi dengan Sang-Yeon, dia jadi gali lagi memori lama mereka. Teringat lagi sama kakaknya yang sempat stres tapi saat itu dia ga peduli.

"Mungkin ... ini cuma mungkin aja sih," gumam Hyun-Jae.

Tapi Young-Hoon dengar. "Mungkin apa?"

"Ya ... mungkin Kak Sang-Yeon betah ngurus kucing karena dia kesepian. Walaupun disayang Papa dan Mama, tapi tetap ada jarak. Kak Sang-Yeon segan sama Papa, dan ga terlalu terbuka ke Mama. Beda sama gue yang selalu cerita apa pun ke Mama walaupun segan ke Papa."

Dengar pernyataan Hyun-Jae barusan, Young-Hoon jadi ikutan kepikiran bosnya itu. Dari dulu pun Sang-Yeon itu pribadinya ceria jadi ga terlalu terlihat kalau dia punya masalah atau gimana.

"Jae, sini sebentar. Masih inget Se-Jun, kan?" panggil Sang-Yeon.

"Nah kan bener namanya Se-Jun," kata Hyun-Jae lalu nyamperin kakaknya. Si Ju-Yeon lagi main sama anak kucing lain jadi ga nempel ke dia.

Chang-Min juga, bisa berbaur dengan anak kucing lain. Setidaknya Young-Hoon ga perlu khawatir karena Chang-Min pasti bisa bersosialisasi di sini.

Redamancy || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang