[24]

5K 849 80
                                    

Sekarang udah sore, terakhir Young-Hoon lihat jam sih nunjukkin pukul empat. Dia masih tiduran, meluk Chang-Min yang nyaman banget tidur di pelukan si kakak.

Young-Hoon tadi cuma tidur sebentar, dan sekarang masih ngelamun aja. Dia liatin Chang-Min, ngusap kepalanya sesekali ciumin rambutnya.

Tanpa sadar Young-Hoon senyum. Chang-Min yang biasanya bawel dan banyak cerita jadi beda saat disentuh.

Dia cenderung diam, nurutin kakaknya tapi tetap posesif karena ga mau sama sekali lepasin pelukannya dari Young-Hoon.

Itu gemesin menurut Young-Hoon.

"Chang-Min kenapa lucu banget kamu sih," monolog Young-Hoon.

Yang jelas mereka ngelakuinnya lebih dari sekali. Chang-Min ga minta apa-apa, Young-Hoon yang selalu peka nanya apakah kucing manisnya ini masih mau lagi atau engga.

Sampai akhirnya mereka baru selesai beberapa jam lalu. Bisa dibilang cukup lama juga waktunya.

Tapi kalau dibandingin sama Ju-Yeon ya jelas jauh.

Ya jangan dibandingin sama Ju-Yeon yang jelas hahaha.

"Nghh ...."

Chang-Min mulai bergerak sedikit di pelukan Young-Hoon.

"Mimpi apa sih? Tenang banget tidurnya."

There's something different. Young-Hoon ngerasain sesuatu yang beda dari dia yang sebelumnya.

Ini bukan sekedar bersetubuh. Lebih dari itu, ada satu perasaan menyenangkan yang Young-Hoon rasakan. Bisa dibilang pancaran cinta dari kucing manisnya yang buat hati Young-Hoon terasa hangat.

Sebandel apa pun Chang-Min selama ini, anak kucing itu selalu sayang Young-Hoon dengan sepenuh hati. Chang-Min yang mengubah hidup Young-Hoon jadi lebih berwarna.

Sekarang udah ga terhitung berapa kali Young-Hoon senyum atau ketawa hanya dengan lihat tingkah Chang-Min, atau dengerin segala cerita Chang-Min dengan bicaranya yang belum sempurna.

Semua yang dibilang Sang-Yeon benar. Pribadi Sang-Yeon yang hangat sebagiannya ternyata hasil bentukan dari pengalamannya jadi caregiver.

Jadi seorang caregiver berarti siap menerima cinta dan siap mencintai sepenuh hati.

"Kakak Hoon?"

Lamunan Young-Hoon terhenti saat suara kecil Chang-Min terdengar.

Lucu, suaranya agak serak. Mungkin karena Chang-Min teriak cukup sering selama redain heat-nya tadi.

Young-Hoon senyum, ngecup hidung Chang-Min. "Iya sayang? Kalo masih ngantuk tidur lagi aja ya."

Si kakak eratin pelukannya, begitu pula dengan anak kucingnya.

"Kakak Hoon merah banyak itu ...."

Telunjuk Chang-Min bergerak nyentuh beberapa bekas cakaran dan gigitan Chang-Min di bahu serta dadanya.

Young-Hoon ketawa. "Kan kamu yang gigitin Kakak terus," jawabnya.

Chang-Min cuma ketawa. "Hehehe."

"Ih malah ketawa?"

Young-Hoon ngelitikin perut Chang-Min, tentu aja anak kucingnya itu makin ketawa sambil teriak-teriak kegelian.

"Geliii Kakak Hoon!!!"

"Biarin!!!"

Mereka gemesin banget.

Setelah cukup lama bercanda, akhirnya Young-Hoon ngajak Chang-Min mandi. Mereka skip sarapan dan makan siang jadi Young-Hoon ga mau Chang-Min skip makan malam juga.

Redamancy || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang