[26]

5.6K 872 121
                                    

Jam tujuh pagi Sang-Yeon udah selesai mandi, pakai baju rumahan yang nyaman. Chan-Hee masih tidur, mungkin agak siang bangunnya jadi Sang-Yeon biarin aja. Sengaja dia hari ini libur dan kerja dari rumah.

Sang-Yeon duduk di pinggir tempat tidur, merhatiin Chan-Hee yang masih tenang dalam tidurnya. Tangannya ngusap kepala Chan-Hee. Sang-Yeon rapiin selimutnya supaya badan Chan-Hee tetap hangat lalu cium keningnya.

Bersamaan dengan dia yang mau keluar pintu kamar, bel apartemennya bunyi.

Hari ini Young-Hoon janjian mau mampir, mau nitipin Chang-Min di sini karena waktu Young-Hoon cuti kemarin ada kerjaan yang tertunda. Ga mungkin dia bawa Chang-Min karena kerjaan itu akan makan waktu seharian. Kebetulan Sang-Yeon cuti jadi dititipin aja.

"Masih ngantuk ya Chang-Min."

Sang-Yeon ketawa lihat Chang-Min yang nyaman di pelukan Young-Hoon. Matanya masih belum terbuka sempurna, kelihatan banget ngantuknya.

Young-Hoon cuma ketawa kecil. "Iya Kak kasian sebenernya, tapi mau gimana lagi."

"Taruh di kamar situ Hoon, buka aja pintunya. Chan-Hee masih tidur jadi pisahin aja ya kamarnya."

Sang-Yeon jalan ke dapur, mau buat sarapan untuk Chang-Min sama Chan-Hee nanti. Dia mulai keluarin bahan makanan dari kulkas saat Young-Hoon nyamperin.

"Kak, numpang bikin kopi," katanya.

"Iya."

Young-Hoon sibuk sendiri cari cangkir dan kopi di laci lemarinya Sang-Yeon. Mereka ga banyak omong. Sang-Yeon tau Young-Hoon masih ngantuk banget kayaknya. Mana tadi pagi pasti juga harus ngurusin Chang-Min dulu, mandiin dia yang masih ngantuk.

Tadi Sang-Yeon nawarin Young-Hoon sarapan sekalian, tapi katanya nanti udah ada jadwal brunch sama klien. Biar begitu nanti juga ujung-ujungnya Young-Hoon makan sedikit.

"Chang-Min gimana kemarin?" tanya Sang-Yeon ke Young-Hoon.

Dia udah duduk di salah satu kursi. Young-Hoon muterin kursinya supaya bisa hadapan sama Sang-Yeon yang masih berdiri di depan kompor.

"Biasanya bawel, tiba-tiba jadi diem gitu. Lucu, kadang manggilin gue."

"Dicakar?"

Kali ini Young-Hoon ketawa. "Abis badan gue Kak dicakar dia. Digigit juga."

Mau ga mau Sang-Yeon juga ikutan ketawa. "Sama kayak Chan-Hee berarti.

"Tapi kayaknya rekor paling parah sementara si Hyun-Jae," lanjut Sang-Yeon.

Makin ngakak dong Sang-Yeon bahas adiknya itu. Udah beberapa hari ini ga dapat kabar apa-apa dia. Adiknya mungkin udah balik ngajar lagi dan ngurusin Ju-Yeon seperti biasa.

Young-Hoon masih ketawa tapi agak ga ngerti kenapa kayaknya Sang-Yeon seneng banget. "Emang Hyun-Jae kenapa?" tanya Young-Hoon.

"Parah, ga ngerti diapain sama Ju-Yeon yang jelas dia sampai libur ngajar plus demam seharian karena capek. Gue yang ngurus, si Ju-Yeon main sama Chan-Hee jadinya."

Kok agak horor, pikir Young-Hoon. "Kucing dominan serem ya."

"Ga serem sih sebenernya," Sang-Yeon mulai nata bahan-bahan kimbap yang tadi udah dia masak satu-satu di meja dekat Young-Hoon. "Emang kebetulan aja Ju-Yeon dominan banget."

"Harus sabar-sabar berarti Hyun-Jae," balas Young-Hoon.

Sang-Yeon ngangguk. "Tapi nanti kalo Ju-Yeon udah gede malah dia bakalan bisa jagain Hyun-Jae."

"Bagus dong. Pengorbanan Hyun-Jae sekarang akan ada buah manisnya."

Si Young-Hoon tuh kalau ngomong suka agak puitis gimana gitu dari dulu, bikin Sang-Yeon geli aja dengernya mau ketawa.

Redamancy || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang