[72]

1.7K 297 21
                                    

Di hari berikutnya, benar-benar hari terakhir kemah, semua kakak dan kucing masing-masing pergi ke tempat pemberian materi sesuai hari absen mereka kemarin. Itu artinya hanya Jacob dan Eric yang tidak pergi lantaran belum absen sama sekali.

Eric heat hari ini, tapi mungkin nanti agak sore. Jadilah Jacob masih bisa santai di tenda. Mulai dari tadi pagi memberi sarapan Eric, memandikannya, sampai sekarang ia menemani Eric bermain di depan tenda.

"Kakak Cob itu lompat kodok semua," kata Eric sembari narik tangan Jacob.

Si kakak cuma ngangguk pelan, ngusap kepala anak kucingnya. "Iya lompat-lompat tuh. Lucu, ya?"

"Iya! Lucu!!!"

Fokus si kakak beralih ke mobil panitia yang mendekat ke arahnya. Saat dilihat, ternyata ada Hyun-Jae di dalamnya. Dia keluar disusul Ju-Yeon dan satu panitia.

"Makasih ya," kata Hyun-Jae ke panitia itu.

"Iya, Kak. Dadah Ju-Yeon."

"Dadah Kakak!" seru Ju-Yeon sambil lambain tangannya.

Mobil itu menjauh. Jacob berdiri, nyamperin Hyun-Jae yang senyum ke dia.

"Udah mendingan, Jae?" tanyanya.

Sementara Eric tiba-tiba lari lalu meluk Ju-Yeon. Lucu banget adeknya itu, langsung Ju-Yeon peluk balik lalu digoyang-goyang badannya ke kanan-kiri. Gemes liatnya.

"Udah, Cob. Yang lain mana?"

"Ke pos masing-masing, ngejar materi yang kurang."

"Loh aku juga dong harusnya."

Jacob genggam satu tangan Hyun-Jae, ngajak dia masuk tenda. "Ga usah, kamu baru dateng. Ga apa-apa kok walaupun ada kurang materi."

Dia ngajak Hyun-Jae duduk di pantry. Jacob mau buatin Hyun-Jae minuman dingin karena hari ini lumayan panas.

Sementara dua anak kucing mereka yang tadi ikut masuk di belakang masuk ke biliknya Eric. Eric bawa beberapa mainan di tasnya jadi mereka mau main bareng.

"Ju-Yeon gimana jadinya, Jae?" tanya Jacob yang masih ngeracik minumannya.

Hyun-Jae natap punggung Jacob.

"Harus lebih diperhatiin lagi makanannya. Dia sensitif."

"Kamu harus mulai bikin list alerginya dia berarti."

"Udah, kok," balas Hyun-Jae. "Dari awal cek lab aku udah disaranin sama orang lab untuk bikin list alergi. Tapi ya namanya aku ga tau dan Ju-Yeon selalu ketemu makanan dengan bahan-bahan berbeda jadi ya begitu."

Anggukan dari Jacob nandain kalau dia ngerti. Emang susah, sih. Harus ekstra diperhatiin.

Jacob naruh gelas jusnya di depan Hyun-Jae. "Minum nih," katanya.

"Makasih," Hyun-Jae senyum, ngambil gelasnya.

Dia minum dalam diam, sementara Jacob merhatiin dari samping. Hyun-Jae udah ga pucat lagi sih tapi masih jelas terlihat kurang bertenaga gitu. Ga semangat kayak biasanya.

Satu tangan Jacob ngusap jemari Hyun-Jae yang ada di atas meja saat gelasnya dia taruh barusan. Hyun-Jae noleh ke samping, bingung sendiri kenapa Jacob begitu.

"Kenapa?" tanyanya.

"Jangan sakit lagi, aku khawatir."

Awalnya Hyun-Jae diam, tapi lama-lama dia ketawa. Gemes banget ketawanya.

"Kok ketawa?" tanya Jacob, dia senyum karena senang bisa lihat Hyun-Jae ketawa.

Hyun-Jae geleng pelan. "Kamu tiba-tiba begitu aku kaget. Tapi makasih. Maaf ya udah bikin kamu khawatir."

Redamancy || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang