Chang-Min dari tadi pagi ga tau kenapa jadi lebih tenang. Biasanya dia bakalan bawel banget cerita ini-itu ke Young-Hoon. Tapi semenjak bangun tidur dia ga banyak tingkah.
Mandi pun tadi ga rewel kayak biasanya. Bagus sih jadinya Young-Hoon ga pusing, tapi ya agak aneh aja.
Young-Hoon kebetulan hari ini sibuk sama kerjaannya jadi ga terlalu merhatiin Chang-Min. Anak kucingnya itu juga dari tadi mainan boneka sama mobil-mobilan di samping sofa.
Beneran deh, biasanya Chang-Min bawel manggilin Young-Hoon terus. Ini engga.
Agak khawatir jadinya Young-Hoon. Dia percepat kerjaannya, balesin surel dan lihat beberapa laporan. Belum lagi nelponin staf divisi lain.
Sampai satu jam sebelum istirahat makan siang, akhirnya kerjaan Young-Hoon selesai. Mungkin nanti bakal ada kerjaan lagi tapi at least yang ini udah selesai.
"Chang-Min?"
Young-Hoon ngelepas kacamatanya, natap Chang-Min yang masih mainan sendiri di sana.
Anak kucingnya itu ga noleh. Kenapa sih? Pikirnya.
Dia berdiri lalu nyamperin Chang-Min. Young-Hoon duduk di sofa persis samping Chang-Min yang masih betah mainan di atas karpet bulu.
"Chang-Min? Makan yuk?" panggil Young-Hoon sekali lagi.
Tapi anak kucingnya itu masih sibuk sama bonekanya.
"Sayang? Chang-Min?"
Jadinya Young-Hoon ikut turun ke karpet. "Chang-Min?" panggilnya sambil ngusap kepala Chang-Min.
Akhirnya dia noleh. Chang-Min ngeliatin Young-Hoon agak lama, sampai kemudian meluk kakaknya itu dengan manja.
"Kakak Hoon ...," gumamnya di pelukan Young-Hoon.
Chang-Min kenapa? Apa sakit? Tapi Young-Hoon coba pegang keningnya dia ga kenapa-napa kok. Suhu tubuhnya normal.
Young-Hoon pelan-pelan gendong Chang-Min. Dia balik duduk di sofa dan Chang-Min duduk di pangkuannya, masih sambil meluk. Wajahnya sembunyi di leher Young-Hoon.
"Iya Sayang?"
"Kakak Hoon."
"Iya."
"Kakak Hoon."
Malah jadi cuma manggilin berkali-kali tapi ga bilang apa-apa selain itu. Astaga anak kucingnya ini kenapa.
Jadilah Young-Hoon mau tanya Sang-Yeon aja.
Karena Chang-Min lagi nempel begini, ga mungkin diajak ke ruangan Sang-Yeon. Makanya dia nelpon aja. Young-Hoon keluarin ponsel dari saku celananya.
"Iya, Hoon?"
"Kak, lo di kantor?"
"Engga gue di ruma—astaga Tuhan gue lupa ...."
Young-Hoon ngerutin keningnya. "Lupa apaan, Kak?"
"Hasil lab Chang-Min gimana?" tanya Sang-Yeon.
Young-Hoon coba inget-inget hasilnya. Dikasih kemarin sore pulang dia dari kantor. Orang labnya sendiri yang datang, ngasih hasilnya sekalian dijelasin.
"Chang-Min sehat, ga ada alergi. Persentase dominan delapan persen per seratus. Kalo ga salah inget ya, Kak."
"Sama berarti kayak Chan-Hee," kata Sang-Yeon. "Chan-Hee malah cuma dua persen."
"Artinya apa?"
Sang-Yeon mulai jelasin perlahan ke Young-Hoon. Young-Hoon bisa denger suara orang selain Sang-Yeon. Kayaknya Chan-Hee lagi celotehin sesuatu tapi pelan gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redamancy || The Boyz
Fiksi PenggemarThe meows wanna love you forever! (n.) a love returned in full bxb