[16]

5.3K 894 289
                                    

Chang-Min dari tadi pagi ga tau kenapa jadi lebih tenang. Biasanya dia bakalan bawel banget cerita ini-itu ke Young-Hoon. Tapi semenjak bangun tidur dia ga banyak tingkah.

Mandi pun tadi ga rewel kayak biasanya. Bagus sih jadinya Young-Hoon ga pusing, tapi ya agak aneh aja.

Young-Hoon kebetulan hari ini sibuk sama kerjaannya jadi ga terlalu merhatiin Chang-Min. Anak kucingnya itu juga dari tadi mainan boneka sama mobil-mobilan di samping sofa.

Beneran deh, biasanya Chang-Min bawel manggilin Young-Hoon terus. Ini engga.

Agak khawatir jadinya Young-Hoon. Dia percepat kerjaannya, balesin surel dan lihat beberapa laporan. Belum lagi nelponin staf divisi lain.

Sampai satu jam sebelum istirahat makan siang, akhirnya kerjaan Young-Hoon selesai. Mungkin nanti bakal ada kerjaan lagi tapi at least yang ini udah selesai.

"Chang-Min?"

Young-Hoon ngelepas kacamatanya, natap Chang-Min yang masih mainan sendiri di sana.

Anak kucingnya itu ga noleh. Kenapa sih? Pikirnya.

Dia berdiri lalu nyamperin Chang-Min. Young-Hoon duduk di sofa persis samping Chang-Min yang masih betah mainan di atas karpet bulu.

"Chang-Min? Makan yuk?" panggil Young-Hoon sekali lagi.

Tapi anak kucingnya itu masih sibuk sama bonekanya.

"Sayang? Chang-Min?"

Jadinya Young-Hoon ikut turun ke karpet. "Chang-Min?" panggilnya sambil ngusap kepala Chang-Min.

Akhirnya dia noleh. Chang-Min ngeliatin Young-Hoon agak lama, sampai kemudian meluk kakaknya itu dengan manja.

"Kakak Hoon ...," gumamnya di pelukan Young-Hoon.

Chang-Min kenapa? Apa sakit? Tapi Young-Hoon coba pegang keningnya dia ga kenapa-napa kok. Suhu tubuhnya normal.

Young-Hoon pelan-pelan gendong Chang-Min. Dia balik duduk di sofa dan Chang-Min duduk di pangkuannya, masih sambil meluk. Wajahnya sembunyi di leher Young-Hoon.

"Iya Sayang?"

"Kakak Hoon."

"Iya."

"Kakak Hoon."

Malah jadi cuma manggilin berkali-kali tapi ga bilang apa-apa selain itu. Astaga anak kucingnya ini kenapa.

Jadilah Young-Hoon mau tanya Sang-Yeon aja.

Karena Chang-Min lagi nempel begini, ga mungkin diajak ke ruangan Sang-Yeon. Makanya dia nelpon aja. Young-Hoon keluarin ponsel dari saku celananya.

"Iya, Hoon?"

"Kak, lo di kantor?"

"Engga gue di ruma—astaga Tuhan gue lupa ...."

Young-Hoon ngerutin keningnya. "Lupa apaan, Kak?"

"Hasil lab Chang-Min gimana?" tanya Sang-Yeon.

Young-Hoon coba inget-inget hasilnya. Dikasih kemarin sore pulang dia dari kantor. Orang labnya sendiri yang datang, ngasih hasilnya sekalian dijelasin.

"Chang-Min sehat, ga ada alergi. Persentase dominan delapan persen per seratus. Kalo ga salah inget ya, Kak."

"Sama berarti kayak Chan-Hee," kata Sang-Yeon. "Chan-Hee malah cuma dua persen."

"Artinya apa?"

Sang-Yeon mulai jelasin perlahan ke Young-Hoon. Young-Hoon bisa denger suara orang selain Sang-Yeon. Kayaknya Chan-Hee lagi celotehin sesuatu tapi pelan gitu.

Redamancy || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang