"Kakak Yeon ...."
Si kakak yang lagi fokus dengan komputernya nengok sebentar ke si kucing yang duduk di hadapannya sambil bertopang dagu. Mata Chan-Hee ngeliatin setiap gerak-gerik kakaknya.
"Iya sayang?"
Sang-Yeon senyum ke Chan-Hee. Dia nungguin anak kucingnya untuk ngomong lagi.
Lama-lama Chan-Hee jadi cemberut. "Bosen Kakak Yeon ... main ayo ...."
Hari ini Sang-Yeon balik ngantor lagi, setelah drama panjang ngurus Jacob dan Hyun-Jae. Selama itu dia ga kerja, jadi mungkin Chan-Hee terbiasa selalu ditemani main.
Kalau udah balik kerja di kantor begini Sang-Yeon tentunya ga bisa sering nemenin kucingnya main.
Jadi tangan Sang-Yeon cuma bisa ngusap kepala Chan-Hee. "Nanti ya, Chan-Hee? Kakak ngerjain ini dulu. Nanti makan sama Kakak ya abis itu kita main.
"Itu bonekanya jangan ditinggal gitu nanti nangis loh," lanjut Sang-Yeon sambil nunjuk beberapa boneka punya Chan-Hee di sekitaran sofa.
Chan-Hee masih cemberut, tapi dia ngangguk. Kucing manis ini selalu nurutin Sang-Yeon, emang anak baik Chan-Hee tuh.
Sang-Yeon ketawa kecil, gemes banget lihat Chan-Hee jalan balik ke sofa lalu duduk di karpet. Dia mulai peluk beberapa bonekanya lalu diajak ngobrol.
Si kakak lihat jam tangannya. Jam makan siang sebentar lagi. Dia belum pesan makanan apa pun sih, tapi Chan-Hee ga pernah rewel kalau soal makanan jadi apa aja bisa.
Telpon kantornya bunyi. Sang-Yeon pencet tombolnya lalu balik fokus ke layar komputer.
"Iya ada apa?"
"Tuan Lee ingin bertemu, Pak."
"Papa saya?"
"Iya, Pak."
Sang-Yeon ngerutin kening. Sekretarisnya bilang ada papanya di depan.
Dia bilang papanya suruh masuk aja. Jadi ga konsen kerja lagi kan tuh Sang-Yeon. Dia pinggirin sejenak berkasnya, nungguin papanya masuk dari lobi ruangannya.
"Nak? Lagi sibuk ya?"
Sang-Yeon bisa lihat papanya masuk dengan senyum khasnya. Pria akhir enam puluhan itu terlihat membawa sesuatu di tangannya.
"Ke sini sama siapa, Pa?"
Sang-Yeon berdiri, buru-buru nyamperin papanya lalu ambil kantung makanan yang cukup banyak isinya itu.
Papanya sekarang duduk dengan nyaman di salah satu sofa. Pandangan beliau langsung tertuju ke Chan-Hee. Tapi mungkin karena merasa asing, Chan-Hee jelas banget kelihatan takut.
Kucing manis itu bangun, duduk di samping kakaknya yang baru aja duduk di sofa lalu meluk dengan erat.
Papanya Sang-Yeon ketawa lihatnya. Ga bisa nyalahin juga. Namanya anak kucing kan.
Sang-Yeon ikutan ketawa, ngusap kepala Chan-Hee. "Jangan takut itu papanya Kakak."
Chan-Hee natap Sang-Yeon. "Papa Kakak Yeon ...?"
"Iya. Panggil aja Kakek—"
"Panggil Papa dong, Sang-Yeon."
Sang-Yeon makin ketawa denger papanya protes.
"Hahaha iya, panggil Papa ya Chan-Hee?"
Anak kucingnya ngeliatin Tuan Lee cukup lama. Sampai akhirnya dia ngangguk pelan.
Chan-Hee sekarang cuma meluk kakaknya, duselin kepalanya di dada Sang-Yeon sampai lama-lama pejamin mata. Mungkin ngantuk, tapi kan belum makan siang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Redamancy || The Boyz
FanfictionThe meows wanna love you forever! (n.) a love returned in full bxb