[71]

2.8K 390 8
                                    

"Sudah selesai ya Kak. Tidak ada infeksi atau lain-lain kok."

Perawat cantik itu senyum ke Hyun-Jae dan Jacob setelah selesai balutin perban ke tangan masing-masing. Lukanya Jacob sedikit, yang banyak ya lukanya Hyun-Jae.

"Ju-Yeon gimana ya keadaannya?" tanya Hyun-Jae ke perawat itu.

"Masih diperiksa sama dokter. Ga kenapa-napa kok dia. Lain kali diperiksa ya makanannya karena Ju-Yeon tipe kucing yang rawan sakit."

Setelahnya perawat itu ninggalin mereka berdua keluar bilik. Hyun-Jae cuma diam, nunduk. Dia kepikiran Ju-Yeon, dia juga capek karena badannya masih terasa ga enak.

"Ju-Yeon ga kenapa-napa kok. Tenang ya, Jae."

Tanpa noleh ke Jacob, Hyun-Jae ngangguk pelan. Mereka ga ngomong apa-apa. Jacob masih duduk di kursinya, merhatiin Hyun-Jae yang diam di atas bed.

Keheningan ini pecah saat ponsel Jacob bunyi. Ada telepon masuk.

"Jae, aku angkat telpon bentar."

Hyun-Jae noleh ke Jacob, lagi-lagi cuma ngangguk kecil. Sekarang Hyun-Jae sendirian di bilik ini. Dia kepikiran banget Ju-Yeon.

Ju-Yeon itu bandel, tapi juga manis. Hyun-Jae ga pernah tega lihat Ju-Yeon kesakitan. Karena dari wajahnya aja Hyun-Jae tau kalau rasa sakit yang dialami Ju-Yeon tuh cukup parah.

"Kangen Ju-Yeon ...," gumam Hyun-Jae pelan.

Masih berdiam diri, Hyun-Jae ngelamun terus. Pikirannya kosong, takut Ju-Yeon kenapa-napa. Kasian karena Ju-Yeon masih kecil, well walaupun badannya gede dia tetap anak kucing kecil yang baru lancar ngomong.

Tirai biliknya terbuka lagi. Jacob masuk dan lihat Hyun-Jae masih dalam posisi yang sama. Dia duduk di pinggir bed, natap pacarnya itu tepat di matanya.

"Tenang ya, Jae. Tadi Kak Sang-Yeon nelpon katanya itu masih termasuk reaksi wajar dari alergi. Karena badannya Ju-Yeon sakit dari dalam makanya dia begitu, cari pelampiasan."

Hyun-Jae balas natap Jacob. "Tadi Kak Sang-Yeon yang nelpon?"

"Iya, nyuruh aku balik soalnya Eric rewel, sekalian ngasih tau kalau dia tadi langsung tanya sama Kak Joshua."

Tangan Jacob ngusap kepala Hyun-Jae. Kasian banget kan Hyun-Jae khawatir sama anak kucingnya.

"Aku balik, ya? Ga apa-apa kan di sini sendiri?" tanya Jacob.

Perasaannya agak berat sebenarnya. Hyun-Jae sekarang agak takut, dia mau ditemani Jacob. Tapi Eric lebih penting, takutnya ikutan sakit.

Akhirnya Hyun-Jae ngangguk. Jacob acak-acak kecil rambutnya lantaran gemes banget lihat Hyun-Jae. Setelahnya dia cium pelipis Hyun-Jae, lalu berdiri.

"Aku balik ya."

Hyun-Jae cuma liatin Jacob yang jalan keluar bilik. Dia senyum kecil, setidaknya ada yang perhatian sama dia. Hyun-Jae ga merasa sendirian.

Beralih ke ruang pemeriksaan, Joshua duduk tenang di kursi samping bed tempat Ju-Yeon sekarang tidur. Tadi terpaksa disuntik obat penenang supaya lebih mudah diperiksa.

Masih demam tinggi, tapi ga sepanas tadi. Sekarang keadaannya lebih baik.

Seorang pria dengan snelinya masuk ke ruangan. Dia ngecek infus Ju-Yeon, lalu mulai meriksa tubuh Ju-Yeon juga.

"Nanti tengah malam hasil lab keluar," katanya.

Joshua ngangguk kecil. "Alerginya parah?"

"Kalau diliat dari reaksinya yang sampai gigitin orang lain sih kemungkinan tubuhnya kesakitan banget. Mirip sama sakit sebelum heat."

Redamancy || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang