[32]

4.8K 760 98
                                    

Suasana studio siang ini cukup tenang. Dari delapan set ruangan cuma dua yang lagi dipakai. Faktor pertama karena sekarang jam makan siang jadi beberapa pemotretan dijeda. Faktor lainnya karena proyek besar yang hectic udah selesai beberapa hari lalu.

Kevin ada di ruangannya bareng Hyun-Joon dan Won-Woo. Anak kucingnya lagi mainan balok sama Won-Woo sementara Kevin sibuk balasin surel dari agensi yang kerja sama dengan studionya.

"Won-Woo, gue mau nanya."

Kevin ngelepas kacamatanya. Ada jeda sebentar jadi dia bisa fokus liatin Hyun-Joon dan kebetulan Won-Woo lagi liatin dia.

"Iya, Vin?"

"Orang-orang dari agensi tau kalau lo kucing?"

Untuk beberapa detik Won-Woo diam. "Yang orang awam ga tau, tapi yang sesama caregiver tau. Ada beberapa caregiver di agensi gue."

Kepala Kevin ngangguk pelan. "Tapi kalau orang awam tau lo kucing tuh boleh?"

"Boleh aja, tapi ga semua orang percaya. Kecuali gue tunjukkin ke mereka gue bisa berubah jadi kucing. Tapi males banget ngelakuinnya."

Hyun-Joon ngasih salah satu balok ke Won-Woo. Kakak kucing manis ini balik fokus lagi ke kucing kecilnya Kevin.

Beberapa balasan surel masuk lagi ke inbox-nya. Jadi Kevin juga balik fokus ke kerjaannya. Kebanyakan sih pembaruan kontrak atau perjanjian kontrak baru. Jarang ada yang mau berhenti kerja sama dengan studionya.

Banyak agensi idol juga yang featuring Kevin untuk pemotretan album.

Tiba-tiba suara ketukan pintu mengalihkan fokus Won-Woo dan Kevin.

"Pak Kevin, ada tamu nih," salah satu stafnya munculin kepalanya dari daun pintu.

Kevin mendongak, liatin balik dia. "Suruh masuk aja."

Ga lama, masuk dua orang yang kayaknya pernah Won-Woo lihat entah di mana.

Oh, di seminar bareng rombongan barunya Kevin, pikirnya.

"Dede Hyun-Joon!!"

Suara pekikan lucu itu bikin Kevin menoleh lagi ke si tamu.

"Kakak Chang-Min!!" teriak Hyun-Joon juga.

Chang-Min yang awalnya takut-takut sepanjang jalan masuk tadi jadi lepasin pelukannya dari Young-Hoon. Si kakak senyum begitu lihat kucingnya mulai asik bercanda bareng kucingnya Kevin dan satu orang lain.

Atau mungkin itu kucing juga? Terka Young-Hoon.

Young-Hoon alihin fokusnya ke Kevin yang ternyata balik fokus ke layar komputernya. Dia jalan mendekat sampai sekarang udah berdiri di depan meja Kevin.

"Boleh duduk?" tanya Young-Hoon.

Kevin cuma ngangguk tanpa peduli. Surel yang masuk mulai banyak lagi. Kebetulan banget karena Kevin ga mau ngobrol sama Young-Hoon tapi dia juga masih punya etika untuk ga ngusir tamu yang baru datang. Apalagi ada Chang-Min.

Kevin cuma ga suka Young-Hoon, bukan kucing manisnya.

Young-Hoon diam aja natap Kevin yang tampak sibuk. Masih sama kayak dulu. Tiap ngerjain tugas kuliah atau lagi berkutat dengan laptop pasti Kevin pakai kacamatanya.

"Vin, makan siang bareng ya. Aku udah pesenin makanan buat kamu, buat Hyun-Joon juga."

Astaga Tuhan kenapa sih Young-Hoon begini lagi. Dekatin dia lagi.

Bodohnya Kevin juga ga tegas nolak Young-Hoon waktu mereka ngobrol di kafe tempo hari.

"Aku ga maksa kamu balik lagi ke aku. Tapi plis kita temenan biasa, ya? Jangan benci aku. Kamu harus denger semua penjelasannya nanti."

Saat Young-Hoon ngomong gitu, Kevin ga jawab apa-apa. Ga setuju, ga nolak juga. Dan sekarang Kevin nyesel karena Young-Hoon jadi mulai chat dia routinely bahkan nyamperin ke studio kayak gini.

Kevin belum sempat respons omongan Young-Hoon karena pria itu sekarang berdiri lalu ninggalin dia untuk keluar ruangan.

"Makanannya udah dateng, aku ambil dulu."

Young-Hoon ga lupa pamitan sama Chang-Min takut anak kucingnya itu ngambek ditinggal.

Begitu Young-Hoon keluar, Kevin menghela napas. Dia matiin komputernya, duduk bersandar ke belakang lalu pejamin matanya. Kevin ngusap rambutnya masih sembari ngatur napas.

Won-Woo dari tadi dengar semua omongan Young-Hoon. Ini bukan urusannya sih tapi lihat Kevin begitu, dia jadi agak kasihan.

"Lo kenal Young-Hoon udah lama, Vin?" akhirnya Won-Woo coba ajak ngobrol Kevin.

Kevin balik duduk tegap lagi. "Iya. Mantan. Dulu jaman kuliah, pisah di Vancouver, sekarang di Seoul ketemu lagi."

Dulu jaman kuliah, ditinggalin di Vancouver, rasanya Kevin mau jawab itu tapi urung.

Sebisa mungkin Won-Woo sembunyiin rasa kagetnya, lalu senyum kecil ke Kevin. "Dunia sempit, ya."

Kevin ngangguk. "Yup, and I do hate it."

Young-Hoon masuk lagi ke ruangan Kevin. Dia nyamperin para kucing ke sofa, naruh bungkus makanannya di tengah meja.

"Chang-Min, Hyun-Joon, makan ya. Kamu juga siapa namanya ...?"

Won-Woo senyum. "Won-Woo. Makasih tapi sebentar lagi ada yang jemput aku."

Suara ketukan pintu disusul masuknya Min-Gyu ke ruangan bikin Won-Woo senyum lalu lambain tangannya.

"Tuh udah dateng yang jemputnya."

Won-Woo ngusap kepala Hyun-Joon dan Chang-Min lalu berdiri setelah rapiin tasnya.

Dia jalan ke Min-Gyu, peluk dia cukup erat. Udah biasa ditinggal tapi ya gitu selalu kangen. Emang sifat bawaan Meow begitu.

"Kevin lagi ada tamu ternyata. Makasih ya udah biarin Won-Woo nunggu di sini," kata Min-Gyu.

Kevin ngangguk. "Gue yang makasih Kak soalnya Hyun-Joon jadi ada temennya."

Mereka berdua pamit pulang. Sekarang tinggal ada Young-Hoon dan Kevin bersama para anak kucing.

"Kakak Bin makan ...?"

Hyun-Joon liatin Kevin. Si kakak jadi berdiri lalu ikut nyamperin ke sofa.

Mereka semua duduk di lantai berkarpet. Young-Hoon duduk di samping Chang-Min dan Kevin di samping Hyun-Joon. Young-Hoon berhadapan dengan Kevin.

Ternyata Young-Hoon beliin sushi, biar para kucing suka makannya.

"Kakak Hoon suapin ...."

Karena ga disediain sendok atau garpu sementara kucing manisnya belum bisa makan pakai sumpit jadinya disuapin sama Young-Hoon.

Begitu juga dengan Kevin yang makan sembari nyuapin Hyun-Joon.

"Kakak Bin minum ...."

Mereka berdua sibuk ngurusin anak kucing masing-masing. Kevin merasa lega lantaran dia ga harus ngobrol sama Young-Hoon. Kevin ga mau.

Apa Kevin harus bilang ke Young-Hoon sekarang kalau dia ga mau ketemu Young-Hoon lagi? Kevin capek, ditambah lihat Young-Hoon di dekatnya bikin dia ingat kejadian dulu.

Lamunan Kevin hilang saat dia ngerasain sesuatu nyentuh sudut bibirnya.

Ibu jari Young-Hoon ngelap sesuatu dari sana.

"Ada shoyu nempel," katanya sambil senyum ke Kevin lalu balik fokus ke Chang-Min.

Young-Hoon sekarang beda. Dulu dia jarang senyum, jarang ketawa. Dari dulu pun sifat Young-Hoon datar-datar aja sebenernya, tapi dia sayang banget sama Kevin.

Sekarang Young-Hoon jadi banyak senyum, bisa berekspresi lebih baik.

Tapi Young-Hoon bukan milik Kevin lagi.

Dan kewarasan Kevin ga mau biarin hal itu terjadi lagi walaupun hatinya ga bisa bohong.

Redamancy || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang