La Vie de Garin #07

314 67 3
                                    

07. When In Surabaya

Singing I love rock and roll
So put another dime in the jukebox, baby
I love rock and roll
So come and take the time
And dance with me, owh
...

Aku menyetir sambil menyanyikan lagu I Love Rock 'N' Roll versi Britney Spears yang diputar di radio. Entahlah radio apa yang menampilkan lagu-lagu lama.

Dan lagu berikutnya adalah...

When I see stars, I think of you
Then I always pray for you
And I know what, my heart was made for
To love you
Forever more
...
Here I am, way to you
I hope that someday you will realize
That I can see forever in your eyes
And I'm wishing my dream will come true
I am lost without you
You are my everything

You Are my Everything original soundtrack drama Korea fenomenal Descendant of the Sun. Kok tahu? Ya, aku tahu, aku hafal karena Mama sering memutarnya. Kali ini Mama ikut menyanyi.

"Harusnya Mama menyanyikan lagu Debby Gibson, Ma," kataku ketika lagu habis dan diganti berita lalu lintas.

"Apa?" tanya Mama.

"Lost In Your Eyes. I get lost in your eyes. And I feel my spirits rise. And soar like the wind. Is it love that I am in..." Kusenandungkan lagu lawas tahun 80an. Akhir 1989 tepatnya. "You lost in Papa's eyes. His hazel eyes," tambahku seraya menaikturunkan kedua alisku.

Mama terkekeh. "Peut-être. (Mungkin)"

Tanpa terasa kami sampai juga di Rainbow Surabaya. Satpam yang mengenali mobil kami langsung keluar dari pos dan segera membantu memanduku parkir di deretan parkiran khusus. Kulirik di deretan staf dan pengajar tak ada satu mobil yang kukenal.

Aku dan Mama pun turun.

"Bonjour, Pak Ahmad," sapaku, "ça va bien ?"

"Bonjour, Mademoiselle Garin, Madame Aisha, ça va bien, merci," balas Pak Ahmad.

Aku dan Mama mengangguk sambil tersenyum.

"Where's Miss Lea?"

"Oh, she ..." Pak Ahmad tampak bingung mau menjawab apa.

"Pak?" Aku menunggu dengan sabar yang disabarkan.

"Bu Lea keluar."

"Oke." Aku mengangguk. "Kami masuk dulu. Permisi ya, Pak?" pamitku dengan senyum terkembang begitupun Mama.

Di lobi aku bertemu Khairina yang biasa dipanggil Riri. Office girl yang sudah bekerja setahun di Rainbow Surabaya.

"Bonjour," sapaku dan Mama serentak.

Riri yang tengah menyapu mendongak kaget dan tersenyum sekaligus tampak bingung hendak menjawab apa.

"Bonjour, Mbak Riri, ça va?" Aku menjentikkan jariku di depan wajahnya dan dia semakin tersenyum canggung. "Ikut saya."

"Selamat pagi, Mbak Ros," sapa Mama pada resepsionis saat aku melangkah masuk diikuti Riri yang segera menyimpan sapu di ujung, "Mbak Lea ke mana ya, Mbak Ros?"

"Keluar, Ibu," jawab Rosa dengan senyum lima jari yang canggung.

"Ke?"

"Dijemput pacarnya, Ibu."

Aku yang sudah berjalan dua langkah pun berhenti. "Pacar? Mau mengurus pernikahan?"

"Saya kurang tahu, Mbak Garin. Setahu saya itu pacar baru," terang Rosa.

Le Jardin D'amourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang