🌼 17

1K 78 26
                                    

Nyaris satu minggu Jungkook tidak bertemu dengan Lisa dan Sienna. Laki-laki itu benar-benar menuruti saran dari Seno untuk memberikan waktu agar Lisa bisa merenung dan menenangkan diri.

Meski begitu berat menahan rindu karena tidak bertemu dengan istri dan anak tercintanya, tapi Jungkook mencoba untuk bersabar. Semua itu ia lakukan agar rumah tangganya kembali utuh dan harmonis.

Biarlah ia sedikit mengalah--menekan egonya, yang terpenting keluarga kecilnya bisa kembali seperti sedia kala.

Namun begitu, setiap hari Jungkook tetap mengirimi Lisa pesan-pesan singkat seperti;

[Hay Bunda. Gimana kabar kamu sama Senna di sana? Kalau kabar Ayah di sini kurang baik Bun ☹️ Ayah kangen banget sama Bunda dan Senna. Kalian cepat pulang ya.]

Atau seperti;

[Bunda maafin Ayah ya.. Ayah cinta Bunda sama Senna 😘]

Semua pesan-pesan yang Jungkook kirimkan tersebut memang terkirim dan dibaca, tapi tidak pernah ada balasan dari si penerima. Namun Jungkook tetap tidak patah semangat, ia terus mengirimi sang istri pesan, meski ia harus memutar otak, mencari-cari alasan agar pesannya tersebut mendapat balasan.

Sampai pernah suatu hari Jungkook mengirimkan pesan seperti ini;

[Bun, sabun cuci muka Ayah abis. Ayah gak tahu belinya dan gak ngerti juga. Cepet pulang Bun, kasihanilah suamimu ini 😢]

Iya, itu memang alasan yang dibuat Jungkook agar istrinya tersebut merasa kasihan dan akhirnya membalas pesannya. Walaupun alasan yang ia buat itu memang benar adanya.

Tapi sayang, Jungkook harus kembali gigit jari, sebab sang istri masih tidak membalas pesannya juga.

Huft ... Rasanya Jungkook ingin menyerah saja, lalu pergi ke rumah mertuanya--menjemput istri dan anaknya dengan paksa.

Tapi ... Tidak, tidak. Jika Jungkook lakukan hal itu, yang ada nanti Lisa semakin marah, dan benar-benar melayangkan gugatan cerai padanya.

Hih. Hanya membayangkannya saja sudah sangat mengerikan. Jangan sampai hal itu sungguh terjadi.

Lalu, sekarang apa yang harus Jungkook lakukan? Ia benar-benar sangat merindukan istri dan anaknya.

Setelah beberapa saat terdiam seraya berpikir mencari cara agar Lisa setidaknya mau membalas pesannya, akhirnya pada siang hari ini Jungkook menemukan sebuah ide. Semoga saja pesannya kali ini dibalas.

Laki-laki itu kemudian mulai mengetik.

[Bunda, kamu taruh kemeja warna navy Ayah di mana? Ayah udah cari-cari tapi gak ketemu]

Satu menit.

Dua menit..

Sampai menit kesepuluh, masih belum ada balasan juga. Jungkook menghela napas, lalu kembali mengetik pesan lagi.

[Bun bales dong, Ayah butuh banget kemeja itu soalnya.]

[Bunda please bales pesan Ayah. Atau Ayah telpon aja? Angkat ya Bun.]

Namun belum sempat Jungkook menekan tombol calling, Ponselnya sudah lebih dulu bergetar dan nama 'Bundanya Sienna 💜' terpampang di sana. Seketika lengkungan senyum manis tercetak di bibir tipis Jungkook. Ia lantas membuka pesan balasan tersebut.

Bundanya Sienna 💜
[Di lemari kedua, digantungin bareng sama kemeja yang lain. Cari dulu yang bener!]

Jungkook tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Maka dengan cepat ia membalas dengan banyak pesan.

[Akhirnya Bunda bales juga. makasih ya Bun?]

[Oh ya, Bunda sama Senna sehat 'kan di sana?]

[Kalau Ayah di sini lagi gak enak badan Bun 😞 Ayah sakit karena rindu berat sama Bunda dan Senna.]

Garis Takdir | Lizkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang