🌼 29

1.5K 157 17
                                    

"Usianya empat minggu." Ujar dokter bernama Jennifer. Setelah membersihkan gel diperut Lisa, ia lalu menitah pasiennya itu untuk duduk dikursi yang tersedia.

"Semuanya dalam keadaan baik 'kan Jen?" Tanya Jungkook. Ia memang menemani istrinya tersebut untuk memeriksakan kandungan. Ia ingin ikut memastikan keadaan anak keduanya yang kini tengah bersemayam di perut sang istri.

"Baik kok, semuanya bagus. Untuk mual dan muntahnya, itu wajar nanti aku kasih vitamin ya?" Kata Jennifer, dokter cantik itu tersenyum pada Lisa lalu menuliskan resep obat yang harus diminum oleh Lisa.

"Oke, thanks Jen."

Jika kau bertanya mengapa Jungkook tidak berbicara formal pada Jennifer? jawabannya adalah selain karena mereka rekan sesama dokter di rumah sakit yang sama, mereka juga sudah mengenal sejak lama.

Ok biarku ceritakan sedikit tentang mereka.

Jungkook, Theo dan Jennifer, mereka bertiga sudah bersahabat ketika saat kuliah dulu. Meski pada akhirnya mereka memilih spesialis yang berbeda-beda, seperti Jungkook yang memilih spesialis onkologi, Theo dokter bedah, dan Jennifer spesialis Obgym atau kandungan, namun persahabatan mereka masih terjalin sampai sekarang.

Lisa sendiri juga sudah mengenal baik Jennifer dan Theo. Dulu saat masih berpacaran, Jungkook sering membawanya untuk bertemu dua sahabatnya itu, tak jarang mereka juga suka melakukan double date.

Iya, Jennifer dan Theo memiliki hubungan. Ternyata benar kata orang-orang bahwa tidak ada hubungan pertemanan antara laki-laki dan perempuan, dan hal tersebut terbukti pada Jennifer dan Theo.

Awalnya Jennifer dan Theo sempat menyembunyikan hubungan mereka dari Jungkook, tidak bermaksud apa-apa sih mereka hanya tidak enak saja karena mereka adalah sahabat, tidak sepatutnya malah terlibat percintaan.

Hubungan yang terjalin sembunyi-sembunyi itu bahkan sampai berjalan hingga satu tahun lamanya, sebelum akhirnya terbongkar karena Jungkook yang curiga dengan gelagat Jennifer dan juga Theo.

Mau tak mau Theo dan Jennifer akhirnya berkata jujur tentang hubungan mereka. Berulang kali mereka meminta maaf karena tidak bisa menghindari perasaan cinta yang tubuh di hati keduanya, mereka juga meminta maaf karena sudah menyembunyikannya.

Tanpa diduga respon yang Jungkook berikan saat itu di luar yang selama ini Theo dan Jennifer pikirkan dan khawatirkan. Jungkook sama sekali tidak marah, Jungkook justru mendukung penuh hubungan kedua sahabatnya itu, Jungkook ikut berbahagia. Namun Jungkook tetap memberikan sedikit nasihat agar hubungan yang dijalani Theo dan Jennifer jangan sampai merubah persahabatan mereka.

Jujur saja, yang Jungkook takutkan saat itu hanya satu. Ia takut jika hubungan Theo dan Jennifer kandas dan hal tersebut akan berdampak pada persahabatan mereka. Namun bersyukur apa yang Jungkook takutkan itu tidak terjadi. Hubungan Theo dan Jennifer berjalan dengan mulus, yah meski sesekali masih ada perselisihan kecil, namun kedua sahabatnya itu mampu mengatasi dengan baik.

Jungkook sempat tidak menyangka bahwa hubungan kedua sahabatnya itu bisa langgeng bahkan sampai ke jenjang pernikahan. Bahkan kau tahu? Sekarang ini Theo dan Jennifer  sudah dikarunia dua orang putra dan putri yang sangat tampan dan cantik.

Baiklah, kurasa sudah cukup menceritakan tentang persahabatan Jungkook, Theo dan Jennifer. Mari kembali ke keadaan terkini lagi.

Jungkook menerima resep obat vitamin yang Jennifer tuliskan, ia beranjak dari duduknya. "Kalo gitu Ayah tebus obatnya dulu ya? Bunda mau ikut atau mau tunggu di ruangan Ayah?" Tanyanya pada Lisa.

Lisa terdiam sejenak, sejujurnya ia masih ingin di ruangannya Jennifer, mereka sudah cukup lama tidak bertemu, tapi Lisa tidak enak takut mengganggu pasien lain yang mau periksa.

Seolah mengetahui apa yang dipikirkan Lisa, Jennifer lantas mengambil alih--menjawab pertanyaan Jungkook. "Lisa di sini aja Jung, pasien gue juga kayanya tinggal satu. Udah lama 'kan gue gak ketemu sama Lisa, siapa tahu ada yang mau Lisa ceritain ke gue."

Jungkook menyadari ada nada sindiran di akhir kalimat Jennifer. Sahabatnya yang satu itu juga sudah mengetahui pernikahan kedua Jungkook. Ah Jennifer bahkan sempat menampar dan memukulinya kala itu. Jennifer tidak terima, Lisa yang juga sudah dianggap sahabatnya dikhianati olah sahabatnya sendiri. Beruntung saat itu ada Theo yang mampu meredam amarah Jennifer, kalau tidak, mungkin Jungkook sudah habis babak belur di hajar singa betina semacam Jennifer yang sangat ganas itu.

Sebetulnya Jungkook enggan membiarkan Lisa berlama-lama dengan Jennifer. Jungkook khawatir, takut kalau Lisa akan ketularan sifat barbar sahabatnya itu. Tapi ketika Jungkook melihat Lisa dan manangkap bola mata Lisa yang memohon padanya, Jungkook jadi tidak tega jika harus melarang. Maka yah dengan terpaksa Jungkook mengizinkan. "Yaudah kalo gitu."

Namun sebelum ke luar dari ruang itu, Jungkook mencium kening Lisa terlebih dulu dan berucap yang ditujukan untuk Jennifer. "Jangan ngomong yang aneh-aneh sama Lisa, Jen. Jangan pengaruhi istri gue. Awas lo."

"Gak janji.." jawab Jennifer.

Jungkook mendesah, ia sungguh khawatir. "Jen! Please.."

"Ck. Iya-iya. Dah sono pergi lo!"

Dengan berat Jungkook pergi dari sana. Jika tidak ingat harus meminta izin membuka praktek telat dan juga menebus obat vitamin untuk Lisa, Jungkook tidak akan membiarkan Lisa bersama sahabatnya itu lama-lama, sungguh.

Begitu ke luar dan baru beberapa langkah menjauh dari ruangan Jennifer, Jungkook sekarang malah berpapasan dengan sahabatnya yang satu lagi. Theo.

"Ngapain lo ke luar dari ruangan praktek bini gue?" Semerta-merta Theo bertanya, namun belum sempat Jungkook menjawab, sahabatnya itu sudah lebih dulu mengutarakan spekulasinya. "Jangan-jangan bini kedua lo hamil ya? Yeuh bilangnya gak mau, tapi dihamilin juga, gimana sih lo?"

Jungkook lantas memukul kepala bagian belakang Theo, membuat laki-laki itu mengaduh.

Theo mengusap-usap kepala belakangnya. "Apaan sih Jung? Main pukul-pukul aja!"

"Lo kalo ngomong sembarangan! Mana mungkin gue ngehamilin Luna."

"Lah kenapa gak mungkin? Luna 'kan bini lo juga. Pasti enakan lo punya dua bini. Kalo yang satu gak bisa, bisa minta yang satunya lain."

"Otak lo pikirannya begitu mulu. Gue aduin ke Jennifer, mampus lo!"

"Ck jangan dong! Lo tahu sendiri Jennifer gimana? Bisa mati gue sama dia."

"Makannya bersihin tuh otak!" Kata Jungkook. "Oh ya omong-omong lo mau ke mana?"

"Gue baru abis visit, mau balik ke ruangan." Jawab Theo. "Kenapa?"

"Bagus deh. Kalo gitu lo nganggur 'kan? Bantuin gue ya?"

"Bantu apaan? Minta bantuan mulu?!"

"Yaelah sama temen aja begitu lo."

"Yaudah apa? Buruan."

"Tolong jagain Lisa di ruangan bini lo ya?"

"Ada Lisa? Ngapain dia di ruangan Jennifer?"

Jungkook mendecak. "Periksa kandungan. Lisa hamil."

Theo manggut-manggut. "Oh jadi yang hamil itu bini pertama lo, Lisa?"

"Iya. Makannya tolong  ke sana ya, gue takut Jennifer pengaruhin yang macem-macem ke Lisa. Sekarang Lisa lagi hamil, gue gak mau Lisa kepikiran yang aneh-aneh terus buat yang enggak-enggak."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Garis Takdir | Lizkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang