Nyatanya bukan hanya Jungkook saja yang merasa bingung atas perubahan sikap Lisa yang tiba-tiba. Lisa selaku pemilik raga pun ikut merasa bingung dan aneh.
Selain kesal dan ingin selalu marah-marah tidak jelas ketika melihat Jungkook. Lisa juga merasa, entah mengapa hari ini ia begitu malas sekali melalukan aktifitas apapun. Pokoknya inginnya hanya bermalas-malasan saja.
Dari siang tadi, wanita itu terus berdiam diri di kamar--berbaring di atas kasur seraya memainkan ponsel sampai ketiduran. Nanti terbangun, kembali bermain ponsel dan tertidur lagi. Terus begitu hingga waktu kini sudah menunjukkan sore hari. Lisa hanya satu kali ke luar kamar untuk makan. Itu pun makanannya ia pesan via aplikasi online. Tidak memasak sendiri.
Beruntung Sienna tidak rewel. Gadis kecil itu anteng-anteng saja bermain dengan ayahnya. Mungkin karena memang jarang bisa bermain dengan sang ayah, jadi sekalinya ada kesempatan langsung dimanfaatkan sebaik mungkin.
Sebenarnya ada dua kemungkinan yang saat ini Jungkook yakini, tentang faktor penyebab perubahan sikap sang istri; pertama, mungkin istrinya itu sedang kedatangan tamu bulanan sehingga membuatnya jadi uring-uringan. Kedua, mungkin karena semalam Jungkook yang memilih untuk bermalam di kamar istri kedua.
Namun apapun itu penyebabnya, mau yang pertama, kedua atau kedua-duanya. Jungkook tetap tidak suka jika sang istri mendiaminya begini. Lantas ia memutar otak--mencari cara agar mood Lisa kembali seperti semula.
Laki-laki itu lalu masuk ke dalam kamar yang sudah tidak dikunci--menghampiri Lisa yang masih setia berbaring seraya memainkan ponsel. "Bunda ..." Panggilnya, namun Lisa masih asik dengan ponsel di tangannya. Wanita itu hanya berdeham satu kali sebagai bentuk menanggapi panggilan sang suami. "Bun kita jalan-jalan sore yuk. Sekalian cari makan buat nanti malam."
Mendengar ajakan tersebut sontak saja membuat Lisa menoleh. Jalan-jalan? Agaknya, memang sudah cukup lama mereka tidak meluangkan waktu untuk sekedar berjalan-jalan mengelilingi kota ini. Kesibukan Jungkook-lah yang menjadi faktor utamanya.
Jadi tak heran ketika mendengar ajakan tersebut, Lisa langsung memberikan anggukkan, menyetujui. Mmm ... Lumayanlah untuk penghilang penat, dari pada terus berdiam di rumah 'kan? Pikir Lisa.
"Yaudah ayo, tapi aku mau pakai motor."
"Loh kok pakai motor sih Bun? Enakkan juga pakai mobil. Lagian kalo pakai motor nanti Luna gimana? Masa gak di ajak."
Mood Lisa yang semula sudah mulai membaik, tiba-tiba harus memburuk kembali akibat sang suami yang menyebut nama Aluna. Kenapa sih harus selalu menyertakan nama istri keduanya itu dalam setiap konversasi mereka? Apa suaminya itu tidak mengerti kalau nama tersebut merupakan nama yang paling tidak ingin Lisa dengar saat ini!
"Kalo gitu aku gak mau ikut!" Ucapnya kesal, ia kembali memainkan ponselnya dan mengabaikan sang suami yang kini mendudukkan diri di sisi ranjang.
Jungkook menyadari perubahan air wajah sang istri yang kembali muram. Jungkook tidak bermaksud demikian, laki-laki itu hanya ingin bersikap adil saja pada kedua istrinya. Tapi tampaknya saat ini Lisa tidak bisa diajak berkompromi, maka yah, Jungkook memilih untuk mengalah saja. "Yaudah iya, kita naik motor jalan-jalannya."
Lisa mengalihkan kembali pandangannya pada Jungkook. Ia menjawab. "Nah gitu dong."
"Yasudah kalo gitu siap-siap gih. Siapin juga anaknya, pakein jaket ya?" Pintanya.
Lisa lantas menuruti permintaan sang suami, ia bersiap-siap lebih dulu sebelum mempersiapkan anaknya.
Sementara masih diposisinya, Jungkook memerhatikan sang istri. Ia tersenyum ketika melihat Lisa yang tampak senang. Namun ada secuil rasa tidak enak ketika pikirannya melayang pada presensi Aluna. Huft ... Lagi-lagi ia harus berlaku tidak adil pada istri keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir | Lizkook ✓
Romance[M] Manusia hanya mampu berencana--merancang sedemikian rupa agar hidupnya dapat berjalan dengan sempurna. Tapi kau tahu? Semua itu akan terkesan sia-sia jika Tuhan telah menetapkan garis takdirnya. Karena sejatinya rencana Tuhanlah yang lebih inda...