Garis Takdir | Lizkook ✓

🌼 22

Pukul enam pagi Lisa ke luar dari kamar, wanita itu sudah tampak rapi dengan setelan olahraga yang dikenakannya. 

Celana joker hitam yang dipadukan dengan atasan croptop berwarna putih yang memamerkan sebagian perut ratanya. Tak lupa ia juga membalut kaki jenjangnya dengan sepatu sneakers. 

Sungguh tipikal mama-mama muda super kece. 

Hari ini merupakan akhir pekan dan Lisa ingin mengikuti senam mingguan. Lisa rutin mengikuti senam mingguan yang diadakan di kompleks tempat tinggalnya, selain itu ia juga memang didapuk sebagai instruktur. Tapi karena permasalahan rumah tangga yang tengah ia hadapi, sudah dua minggu ini Lisa absen.

Biasanya sih Lisa akan pergi ke tempat senam pukul setengah tujuh pagi. Ia akan menyempatkan terlebih dulu membuatkan sarapan untuk anak dan suaminya. Tapi kali ini ia enggan melakukan itu, rasanya ia ingin cepat-cepat pergi saja dari rumah.

Biarkan saja Jungkook melakukannya sendiri; membangunkan serta memandikan putrinya, lalu menyiapkan sarapannya. Toh ada istri mudanya yang bisa membantu 'kan? Jangan bisanya hanya mengandalkan Lisa saja! Cih memangnya Lisa pembantu mereka apa?! 

Lagipula Lisa heran, sebenarnya apa sih fungsi istri kedua suaminya itu? Mengapa tidak pernah bantu-bantu sama sekali?! Semuanya masih dikerjakan oleh Lisa seorang diri. 

Huh ... Mengingat wanita itu, Lisa kembali menjadi kesal. Gara-gara dirinya, Lisa jadi tidak bisa tidur semalaman, sebab otaknya selalu memikirkan hal yang tidak-tidak. 

Yah, bagaimana Lisa tidak gelisah dan berpikir macam-macam? Coba kau bayangkan saja jika suamimu berada di ruang kamar yang sama dengan wanita lain, terlebih lagi itu adalah istri mudanya. Hal apa yang akan mereka lakukan? Pasti 'kan mereka akan melakukan ... Ah Lisa tidak mau melanjutkannya. Itu terlalu menyakitkan untuknya. 

Lisa juga tidak ingin terus mengingatnya. Memikirkan mereka hanya akan membuat ia menjadi uring-uringan. Lebih baik sekarang Lisa segera pergi saja ke tempat senam agar badan dan otaknya kembali segar. 

Tapi baru saja Lisa sampai ruang tamu, langkahnya tiba-tiba berhenti karena ia mendapati sang suami yang tengah terduduk sembari mengucek mata, sepertinya laki-laki itu baru saja terbangun dari tidurnya. 

Ngapain pagi-pagi dia udah ada di ruang tamu? Batin Lisa bertanya-tanya. Tapi bodoamatlah. Ia lalu kembali melanjutkan langkahnya tanpa memerdulikan Jungkook .

Namun Jungkook yang sudah melihat keberadaan sang istri, sontak saja menyapanya. Apalagi ia menyadari penampilan Lisa yang sudah rapi dengan pakaian kurang bahannya itu. "Mau ke mana, Bun?" Tanyanya, ia lalu berdiri dan menghampiri Lisa. 

"Zumba." Jawab Lisa sekenanya. 

"Pakai baju kaya gini?"

Lisa berdecih mendengar pertanyaan dari sang suami. Apa maksudnya coba bertanya begitu? Memangnya ada yang salah dengan pakaian yang Lisa pakai? 

Asal kau tahu saja ya, Lisa sudah biasa mengenakan pakaian seperti itu jika ingin senam. Yah, memang sih biasanya Lisa selalu membalut pakaian tersebut dengan jaket atau sweater ketika berangkat dari rumah ke tempat senam, ia baru akan membukanya jika sudah sampai. 

Namun kali ini, ia tidak ingin menutupinya! Biarkan saja ia sedikit memamerkan lekuk tubuhnya. Ia ingin membuat suami posesifnya itu kesal. Sebab Lisa tahu, Jungkook memang paling tidak suka jika miliknya dilihat oleh orang lain. 

Tapi bukankah Jungkook juga sudah memperlihatkan miliknya yang sudah menjadi hak paten Lisa pada wanita lain? Jadi tidak masalah dong jika Lisa ingin membalasnya sedikit saja.