Jungkook tidak mengambil waktu lama ketika mengantar Aluna ke rumahnya, pria itu bahkan tidak ke luar dari mobil sama sekali sebab Sienna terus merengek meminta pulang.
Agak aneh sih mendapati sikap Sienna yang tiba-tiba berubah begitu. Dari awal berangkat, putrinya itu seperti tidak suka dengan keberadaan istri keduanya.
Namun Jungkook tidak ingin mempermasalahkan hal tersebut. Toh Sienna anak kecil, mungkin saja gadis kecilnya sedang dalam mood yang buruk karena sang bunda tidak bisa ikut.
Tidak apa-apa yang penting Jungkook sudah mengantar Aluna sampai tujuan dengan selamat, itu sudah berupakan bentuk tanggangjawab Jungkook pada istri keduanya.
"Senna mandi ya, abis ini kita makan bersama." Perintah Jungkook, mereka baru saja sampai rumah omong-omong.
"Iya Ayah."
Sienna meluncur ke kamar mandi, sementara Jungkook melangkah menuju dapur. Pria itu ingin menaruh terlebih dulu makanan yang sudah ia beli dan setelahnya ia bergegas ke kamar utama menemui sang istri.
Di dalam kamar, Lisa masih diposisi yang sama, yaitu berbaring di kasur. Namun Jungkook bisa memastikan bahwa istrinya itu tidak tertidur, terbukti dari Lisa yang langsung membuka mata ketika Jungkook membuka pintu kamar mereka.
"Bunda,"
"Iya Ayah."
Jungkook menghampiri istrinya yang tampak masih sangat pucat sekali. Ia lalu bertanya khawatir. "Masih pusing dan mual, Bun?"
Lisa menganggukkan kepalanya.
"Ayah udah beli mangga mudanya. Mau di makan sekarang gak? Siapa tahu mualnya berkurang."
"Boleh,"
"Mau Ayah bawain ke sini?"
"Gak usah. Bunda ambil sendiri aja, sekalian mau nyiapin buat makan kita. Ayah udah beli makanannya 'kan?"
"Udah. Yaudah kalau gitu Ayah mandi dulu,"
Usai membantu Lisa berdiri, Jungkook segara masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh.
Kemudian pada pukul tujuh malam, Lisa, Jungkook, dan Sienna berkumpul di meja makan. Ketiganya menyantap makanan tersebut dengan hikmat.
Jungkook bersyukur Lisa mau dan bisa menyantap makanan yang ia beli. Sejauh ini belum ada tanda-tanda istrinya itu akan muntah lagi. Mungkin saja hal tersebut didasari karena Lisa sebelumnya sudah makan mangga muda (obat paling mujarab ketika Lisa hamil), atau bisa juga karena makanan yang ia beli merupakan makanan kesukaan Lisa, atau bisa jadi juga karena tidak adanya Aluna.
Jungkook lantas bernapas lega karena dengan begitu Lisa sama sekali tidak menanyakan tentang keberadaan istri keduanya. Setidaknya hal tersebut membuat Jungkook merasa aman, karena ia tidak perlu repot-repot untuk berbohong.
***
Kehamilan Lisa kali ini lebih parah dari kehamilan pertamanya. Wanita itu nyaris tidak bisa melakukan apa-apa, sebagai besar waktunya hanya dihabiskan di dalam kamar saja.
Lemas, bawaannya ingin selalu tidur dan bermalas-malasan. Belum lagi mual dan muntahnya juga sering sekali.
Jungkook sangat mengkhawatirkan kondisi sang istri, namun tidak bisa berbuat banyak, selain hanya membantu sedikit mengurusi putri pertama mereka (yang untungnya Sienna tidak pernah rewel. Mungkin karena sebentar lagi ia akan menjadi seorang kakak) dan juga menyewa jasa Mbok Nur untuk membereskan urusan rumah. Untuk makan, Jungkook memilih memesan makanan via online atau delivery di rumah makan kesukaan mereka.
Tadinya Jungkook sempat memberi usul untuk meminta Lastri membantu urusan rumah, namun tentu saja dengan tegas Lisa menolak. Lastri itu adalah asisten rumah tangga Aluna dan sudah mengabdi pada istri kedua suaminya dari lama. Lisa hanya merasa tidak suka saja apapun yang berurusan dengan madunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir | Lizkook ✓
Romance[M] Manusia hanya mampu berencana--merancang sedemikian rupa agar hidupnya dapat berjalan dengan sempurna. Tapi kau tahu? Semua itu akan terkesan sia-sia jika Tuhan telah menetapkan garis takdirnya. Karena sejatinya rencana Tuhanlah yang lebih inda...