🌼 35

635 58 32
                                    

"Yah bangun."

"Ayah bangun."

"Ayah! Bangun ihh!"

Jungkook tersentak ketika kesadarannya ditarik paksa oleh seruan sang istri.

"Apa sih Bunn ... Ayah ngantuk banget ini." Balas Jungkook dengan matanya yang masih tertutup rapat. Laki-laki itu masih sangat mengantuk hingga tidak sadar menjatuhkan kembali kepalanya yang semula sudah sedikit terangkat, namun dengan sigap Lisa menarik tangan Jungkook sehingga suaminya itu dengan terpaksa terduduk dan membuka mata.

"Bangun dulu, jangan tidur lagi." Pinta Lisa.

Jungkook menyipitkan matanya untuk melihat jam yang menempel di dinding. "Mau ngapain sih Bun? Ini udah hampir jam dua belas malem loh. Bunda mau apa? Mau dipijit?"

Tanpa menunggu balasan, Jungkook lantas berinisiatif untuk memijat kaki Lisa. Memang semenjak hamil, Lisa sering minta dipijat olehnya, maka hal wajar apabila Jungkook langsung menebak begitu. Tetapi agaknya tebakan Jungkook salah, karena baru saja tangannya menyentuh permukaan kaki Lisa, istrinya itu sudah lebih dulu menepis dengan kasar.

"Ihh Bunda gak mau dipijit!"

"Terus mau apa dong?"

"Bunda laper. Bunda mau makan!"

Sehabis muntah tadi, Lisa memang belum memasukan apa-apa lagi ke dalam perutnya. Karena saking lelah dan lemas akibat muntah-muntah, Lisa jadi ketiduran dan baru terbangun sekarang. Itupun karena perutnya terasa lapar.

"Yaudah kalo gitu Ayah ambil makananya dulu ya?"

Lauk yang Jungkook pesan untuk makan malam masih tersisa banyak, ia sudah menyimpannya dan tinggal menghangatkan saja.

Jungkook merasa senang karena ia berpikir hanya perlu menghangatkan makanan itu, dan setelahnya akan kembali melanjutkan tidur. Namun sepertinya lagi-lagi Jungkook salah menduga, tepat ketika ia baru saja beranjak dari tempat tidur, Lisa malah menahan dan kemudian berujar. "Bunda gak mau makan makanan yang tadi."

Teringat ketika istri muda suaminya yang memakan makanan itu membuat Lisa jadi tidak berselera lagi. Lisa tidak mau memakan makanan yang sama, apalagi sisaan dari madunya.

Jungkook menghela napas kasar. Alamat gak bisa cepat-cepat tidur lagi ini. Keluhnya dan tentu saja Jungkook mengatakannya hanya dalam hati. Ia tidak punya keberanian sebesar itu untuk mengatakan kalimat tersebut secara langsung.

Akhirnya Jungkook bertanya pasrah. "Terus mau makan apa dong?"

Lisa mengetuk-ngetukkan telunjuknya di dagu. Wanita itu tengah berpikir.

Jungkook sudah was-was saja, takut istrinya itu malah meminta sesuatu yang macam-macam. Bukannya Jungkook tidak mau menuruti keinginan istrinya yang tengah hamil. Tapi ... sungguh saat ini ia sangat amat mengantuk, apalagi mengingat besok ia harus bangun pagi-pagi untuk bekerja.

Celaka. Kalimat yang ke luar dari bibir Lisa setelahnya membuat Jungkook sontak mengangga.

"Hhmm ... Bunda mau makan bebek madura."

"Hah! Yang bener aja Bun? Di mana Ayah cari yang jual bebek madura malem-malem gini?"

Lisa mendelik. "Jangan lebay deh Ayah! Jam segini pasti masih ada yang jual kok."

"Ya di mana Bun? Coba kasih tahu Ayah, biar Ayah gak usah pusing-pusing nyarinya."

"Ya Bunda juga gak tahu," Lisa mengangkat kedua bahunya. "Ayah cari aja pokoknya pasti ada kok."

"Tuh Bunda sendiri aja gak tahu. Udahlah makan yang ada aja ya? nanti kalo Ayah tetep nyari, yang ada malah kelamaan terus Bunda udah keburu laper, Ayah juga nanti yang dimarahin."

Mendengar ucapan Jungkook barusan sontak saja membuat Lisa naik pitam. "Oh jadi Ayah gak mau ngusahain buat anaknya nih?" Lisa menyingkirkan selimutnya. "Ok, kalau gitu Bunda cari aja sendiri. Ayah udah gak sayang lagi sama Bunda, apalagi sama adek. Padahal dulu waktu Bunda hamil Senna, Ayah selalu turutin ngidam Bunda. Apa karena sekarang Ayah udah punya istri baru? Makanya udah gak peduli lagi sama Bunda?" Wanita itu mengelus-elus perutnya sendiri dan melanjutkan. "Jangan sedih ya, dek? Gak apa-apa masih ada Bunda kok. Adek anak Bunda aja. Bunda yang bakal turutin mau adek, atau kalo perlu sekalian kita cari ayah baru aja buat adek dan Kakak Senna, ya?"

Jungkook menahan Lisa yang hendak bangun. "Jangan bilang gitu dong Bun, adek juga anak Ayah."

Sebetulnya yang Jungkook takutkan bukan ancaman Lisa yang akan mencari Ayah baru untuk anaknya. Jungkook tahu Lisa hanya berbicara asal. Namun yang Jungkook takutkan Lisa akan nekat mencari sendiri makanan yang inginkannya. Sekarang sudah tengah malam, apalagi dengan kondisi Lisa yang tengah hamil. Sudah pasti Jungkook tidak akan tega dan tidak akan membiarkan Lisa ke luar memenuhi hasrat ngidamnya sendiri. Meski Jungkook sangat mengantuk, tidak apa-apa Jungkook akan menahannya demi istri dan juga anaknya.

"Bunda tetap di sini, Ayah yang bakal cari bebek maduranya. Semoga aja emang masih ada."

"Nah gitu kek dari tadi. Jadi suami itu harus tanggung jawab jangan maunya ngehamilin doang!"

"Iya, iya Bunda. Yaudah Bunda tidur lagi aja, kalau enggak makan cemilan dulu buat ganjel. Ayah pergi dulu." Jungkook mengecup kening sang istri sebelum menyahut jaket juga kunci motor. Sengaja ia memilih menaiki motor agar lebih mudah mencarinya, lagipula ribet juga kalau harus mengeluarkan mobil yang sudah terpakir apik di dalam garasi.

"Hati-hati ya Ayah, semoga dapet." Teriak Lisa mengiringi langkah suaminya yang ke luar dari kamar.

Namun ketika Jungkook baru saja mengeluarkan motor dari garasi, tiba-tiba saja terdengar suara istrinya. Tapi kali ini bukan suara Lisa melainkan suara istri mudanya, Aluna.

"Mas, kamu mau ke mana malam-malam gini?"

"Luna." Jungkook agak terkejut di sana, sebelum ia kembali menetralkan ekspresinya dan menjawab tanya sang istri kedua. "Hhmm ... Ini, Lisa lagi ngidam pengen makan bebek madura jadi saya mau cari. Kamu mau? Nanti sekalian saya belikan, atau kamu mau nitip yang lain?"

Aluna menggelengkan kepalanya. "Luna gak mau makan apa-apa, Mas." Gadis itu sempat menggigit bibir bawahnya, sebelum melanjutkan ragu. "Tapi Luna mau ikut Mas buat cari makanan yang diinginkan Kak Lisa, boleh?"

"Tapi ini sudah malam, dan saya juga naik motor." Kata Jungkook.

"Gak apa-apa Mas, Justru itu karena Mas pakai motor, Luna jadi pengen ikut. Luna belum pernah naik motor. Bolah ya Mas, Luna ikut, please?"

Duh bagaimana ya? Jungkook jadi bingung antara mengizinkan atau tidak? Jika boleh jujur sebenarnya Jungkook tidak mau Aluna sampai ikut dengannya. Bukan karena Jungkook takut Lisa tahu dan nantinya akan marah, tapi Jungkook juga khawatir karena sekarang sudah malam, Aluna itu mempunyai penyakit, dan tubuhnya sangat rentan dan lemah. Jungkook takut nanti Aluna malah jadi sakit karena kena angin malam. Tapi ketika melihat wajah Aluna yang memohon seperti itu membuat Jungkook tidak tega, apalagi saat gadis itu berkata bahwa dirinya belum pernah naik motor sekalipun.

Agaknya menuruti dan mengizinkan Aluna untuk ikut sekali ini saja tidak masalah 'kan? Maka kemudian Jungkook menjawab. "Baiklah kamu boleh ikut."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Garis Takdir | Lizkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang