"Barang-barangnya udah diberesin semua, Yah?"
Siang ini, sesuai yang dikatakan oleh Jennifer kemarin, Lisa sudah bisa pulang. Yah, meski harus disertai dengan beberapa catatan; seperti, Lisa tidak boleh banyak bergerak, dan harus bad rest selama satu bulan penuh.
Agak jenuh juga sih, namun demi kebaikan bayi dalam kandungannya, kali ini Lisa akan menurut, tanpa protes sedikitpun.
"Udah beres semua." Balas Jungkook. Sengaja, hari ini ia meminta izin untuk tidak masuk kerja dulu.
Jungkook menaruh tas yang berisi baju bekas ganti Lisa ke atas ranjang, laki-laki tersebut lalu membantu sang istri untuk berdiri.
"Ayah ambilin kursi roda dulu, ya?"
"Gak usahlah, Yah. Jalan aja." Tolak Lisa.
"Bisa gitu? Emangnya gak sakit?"
"Ngilu aja, tapi gak apa-apa. Udah ayo pulang, aku udah gak betah di sini lama-lama."
Jungkook mendengus, ia tidak mendebat istrinya lagi dan memilih untuk menuntunnya saja.
Namun baru saja beberapa langkah berjalan, Jungkook dan Lisa dikejutkan karena terbukanya pintu ruangan yang menampakkan hampir seluruh anggota keluarganya. Ada, Soraya berserta Jisa, Sienna, juga Raina. Tapi yang membuat mata Lisa cukup membelalak sekarang adalah kehadiran seseorang yang sudah sejak kemarin ia wanti-wanti untuk jangan sampai diberitahu mengenai kecelakaan yang menimpanya, yaitu sang mama, Irene.
"Ya ampun Lisa, kenapa bisa kaya gini sih?" Seru Irene, ia langsung menghampiri anak keduanya itu.
Lisa meringis, namun dalam hati ia mendumel sendiri. Siapa yang udah kasih tau Mama sih?
Nyatanya pertanyaan yang hanya ada dalam benak Lisa itu, tetap mendapat jawaban dari Soraya seakan wanita itu tahu apa yang ada dalam hati, juga kepala adiknya. "Bukan Kakak, tapi Raina."
Lisa sontak menatap sang adik garang, tapi yang ditatap hanya membalas dengan cengiran tak berdosa. Untuk informasi, sudah sekitar dua Minggu Raina tinggal bersama dengan Soraya karena gadis itu melanjutkan pendidikannya di kota ini. Tadinya, Raina ingin tinggal bersama Lisa (sebab jarak kampusnya lebih dekat dengan rumah kakak keduanya), tapi mengingat tidak ada kamar lagi, terpaksa Raina jadi ikut tinggal bersama kakak pertamanya.
"Kenapa bisa kecelakaan? Terus gimana sekarang kondisinya?" Cecar Irene. Ia panik ketika mendengar Lisa kecelakaan dan tidak pikir panjang untuk segera datang.
"Lisa gak apa-apa kok, buktinya sekarang udah boleh pulang." Ucap Lisa.
"Kamu ini ada-ada aja ya! Pokoknya kalo sudah sampai rumah, kamu harus ceritain gimana bisa sampai kecelakaan kaya gini? Mama gak mau tahu ya Kak!"
Alamat bakal panjang urusannya, itu mengapa kemarin Lisa sangat mewanti-wanti Soraya agar tidak memberitahu sang mama.
Sekali lagi Lisa melirik kesal pada sang adik, yang langsung dibalas dengan cicitan pelan dari adik bungsunya itu. "Maaf Kak Li," kata Raina.
"Jangan nyalahin adik kamu, karena Raina udah benar ngasih tahu Mama. Kalau Raina gak bilang, pasti kamu bakal diem-diem aja 'kan?" Omel Irene. Mamanya ini memang terkenal tegas, tapi sangat menyayangi anak-anaknya.
Semuanya hanya diam saja, tidak tahu juga mau membalas apa. Sampai akhirnya Irene kembali bersuara. "Kamu mau pulang dengan jalan kaki sampai depan lobi?"
Sekarang bukan hanya Lisa saja yang tegang, tapi Jungkook juga ikutan, apalagi sekarang mama mertuanya itu tengah menyorotnya dengan tatapan tajam. "Kamu ini gimana sih Jung? Istri lagi hamil muda, habis kecelakaan pula malah disuruh jalan sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir | Lizkook ✓
Romance[M] Manusia hanya mampu berencana--merancang sedemikian rupa agar hidupnya dapat berjalan dengan sempurna. Tapi kau tahu? Semua itu akan terkesan sia-sia jika Tuhan telah menetapkan garis takdirnya. Karena sejatinya rencana Tuhanlah yang lebih inda...