Temperature Of Love-42

102 10 0
                                    

"HAI, Bunda?" Sapa seorang gadis cantik saat melihat Sasa duduk di salah satu kursi cafe tempat ia bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAI, Bunda?" Sapa seorang gadis cantik saat melihat Sasa duduk di salah satu kursi cafe tempat ia bekerja.

Pandangannya beralih pada sosok yang tengah duduk di depan Sasa, yakni Ardi. Hanya sebentar sebelum akhirnya kedua mata indah itu kembali memandang wanita itu.

"Mau pesen apa, Bun?" Suara lembut itu kembali terdengar, sembari memberi buku menu kepada Sasa dengan canggung.

Alhasil Bunda tersenyum manis sebelum akhirnya melihat buku menu  untuk memilih hidangan yang diinginkan.

"Ice coffe aja, dua," akhirnya pilihan Sasa jatuh kepada minuman itu. Gadis tersebut pun mengangguk lalu membaca ulang pesanan tersebut dan disetujui oleh Sasa.

"Tunggu sebentar ya, Bun,"

"Iya,"

Lantas gadis itu segera pergi meninggalkan tempat untuk menyiapkan pesanannya. Akan tetapi, langkahnya spontan terhenti ketika suara panggilan terdengar oleh indra pendengarannya.

"Inggrid,"

Alhasil gadis bernama Inggrid membalikkan tubuhnya dan langsung menunjukkan tatapannya kepada Sasa.

"Ya, Bun?"

"Kamu pulang jam berapa?"

Lantas Inggrid kembali mendekati sang lawan bicara. "Kebetulan aku dapat shift sampai jam 6, Bun," jawabnya halus.

Sedangkan Ardi diam saja di tempatnya. Tatapannya tak lepas dari sosok asing itu.

Sasa mengangguk. "Oh yaudah, nanti pulang kerja kita ngobrol bentar ya?"

Mendengar permintaan itu membuat eskpresi Inggrit berubah. Lantas ia tersenyum. "Boleh,"

Tentu saja ia tidak keberatan oleh tawaran ini.

"Yaudah, kamu lanjut kerja dulu,"

"Iya, Bun,"

Inggrid lantas pergi meninggalkan keduanya lalu beralih melakukan pekerjaannya. Sasa memandangi kepergian gadis cantik itu selama beberapa saat sebelum akhirnya suara Ardi terdengar sehingga mengalihkan penglihatannya.

"Kenapa kamu bisa kenal dia?"

Wanita itu menghembuskan napas sejenak. "Aku pernah ditolongin sama dia,"

"Di tolongin gimana?"

"Waktu itu aku nyariin Raynzal ke club jam 12 malem, sendirian. Nggak lamanya hujan turun deres, kebetulan aku neduh di halte dan ketemu dia sama Ayahnya," ucap Sasa menjelaskan versi singkatnya. "Terus di tolongin,"

"Terus kamu luluh?" Tanya Ardi cepat.

Lantas wanita itu mengangguk tanpa ragu. "Dari suaranya aja kelihatan dia anak baik-baik, 'kan?"

Ardi mengangguk meng-iyakan. "Sejauh mana kamu tau tentang dia?"

"Kebetulan kita udah kenal dua bulan dan aku udah tau seluk beluk keluarga dia," Sasa berujar. "Dia udah nggak punya Ibu. Tinggal berdua sama Ayahnya di dekat sini,"

Temperature Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang