Temperature Of Love-04

228 33 0
                                    

Edisi Flashback : 03

8 Tahun Lalu...

Temperature Of Love

RACHEL tersenyum mendapati Akbar yang tengah berdiri di sebrang jalan.

Lelaki melambaikan tangannya. Saat lampu lalu lintas berganti menjadi merah, ia langsung menyebrangi jalan dan mendekati Rachel.

Mereka berdiri saling berhadapan. Senyum Rachel merekah begitu lebar. “Kangen, Bar...”

Akbar tertawa kecil. “Sama,” singkatnya. “Apa kabar?”

“Baik,”

Setelah itu mereka sama-sama berjalan di trotoar.

“Kamu gimana?” Rachel balik bertanya.

“Baik,”

“Udah dapet cewek belum?” Iseng Rachel, membuat Akbar meliriknya selama beberapa saat lalu mendengkus.

Gadis itu terkekeh. “Udah ada kemajuan belum, Bar sama kak Nila?”

“Apasih?” Ujar Akbar jengkel.

“Rachel lebih suka kamu sama kak Nila. Daripada Dina,”

“Enggak dua-duanya,”

“Rachel percaya pasti nanti Akbar bakalan pacaran lagi sama kak Nila. Sumpah! Rachel bakalan dukung banget!”

Akbar memutar kedua matanya malas. Kenapa sahabatnya ini jadi membahas Nila?

Oh ya, kebetulan Rachel sudah akrab dengan Nila—meskipun hanya via chat saja. Mereka sering membahas tentang Akbar dan hubungan diantara keduanya.

Hal itu jelas saja membuat Rachel mengetahui masa lalu Akbar. Memang, Akbar ini terlalu tertutup sampai-sampai tidak mau membagi cerita kehidupannya kepada siapapun.

Bahkan, Rachel sahabatnya sendiri.

“Tapi dia sekarang udah berubah, Ra,”

“Siapa?”

“Nila,”

“Berubah gimana?”

“Udah jarang caper ke aku lagi. Kehitung lima bulan deh kayaknya,"

“Kok gitu, Bar? Apa iya kak Nila udah enggak suka lagi sama kamu?”

Akbar menggeleng. “Nggak tau. Terakhir ketemu aja kita dua minggu lalu—pas Nila ke rumah sama Ibunya,”

“Terus Akbar sedih gituuuu? Cie elah,” Rachel menoel pipi Akbar, membuat lelaki itu menatapnya jengkel. “Kamu kayaknya lagi bahagia banget? Raynzal udah ngerubah segalanya ya?”

“Iya dong. Rachel bahagia sama dia,”

“Udah enggak takut lagi?”

“Enggak. Raynzal udah berubah soalnya. Jadi enggak ada yang perlu ditakutin,”

“Dulu aja takut sampai ngemis ke aku. Huh,"

Temperature Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang