Edisi Flashback : Ending
7 Tahun Lalu...
— Temperature Of Love —
“KAMU di mana?”
Rachel langsung menatal Luna, dan ternyata wanita itu pun tengah melempar tatapan kepadanya. Ia menelan salivanya susah payah, bingung harus menjawab apa.
Luna mengangguk pelan, mengisyaratkan kepada Rachel untuk mengatakan yang sebenarnya.
“Aku lagi otw ke bandara, Zal,” ucap Rachel pelan.
“Hah?”
“Ngapain?” Jantung Rachel berpacu cepat. Ia dapat mendengar nada terkejut dari mulut Raynzal.
“Eum—maaf sebelumnya karena Rachel enggak kasih tau hal ini ke kamu. Rachel takut,”
Regal yang tengah bermain game lewat ponselnya mendadak memusatkan perhatiannya kepada Rachel.
“Rachel... Ke Swiss sama mama Luna dan yang lain,”
Dari ujung sana, Raynzal langsung mengacak-acak rambutnya frustasi. Seketika kedua bola matanya menyipit sinis. “Kenapa nggak bilang dari awal, hah?”
Emosi Raynzal memburu. Perlu diketahui Raynzal sangat tidak suka dengan situasi ini.
“Rachel takut, Zal...” tutur Rachel dengan nada pelan.
“Ah! Kamu ngeselin!” bentak Raynzal gusar.
“Maaf, Z—”
“Kamu berapa lama disana?!” Selak Raynzal, menghentikan ucapan Rachel.
“Seminggu...” hanya nada pasrah yang keluar dari mulut Rachel. Ia terus menundukkan kepalanya, menetralistir rasa malunya karena sedari tadi Ardi, Regal beserta Luna mendengar perbincangan mereka.
Tak lama mengucapkan itu, sambungan telepon terputus. Tentu saja Raynzal yang memutuskannya. Gadis itu semakin resah, dengan cekatan ia membuka aplikasi Whatsapp untuk menghubungi sang pacar.
Rachel : Zal, kamu harus ngertiin Rachel. Rachel ke Swiss di suruh mama Luna karena nenek Rachel di sana pengin ketemu.
Rachel : Kamu jangan marah, Rachel janji enggak bakal deket-deket sama Regal deh:(
Rachel : Lagipun dia jarang ngobrol sama Rachel, jadi kamu enggak usah takut yah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temperature Of Love
Fiksi Remaja[CERITA SUDAH LENGKAP] [SEQUEL OF RAYNZAL ANGKASA] Selama delapan tahun ini, Raynzal percaya bahwa hidupnya dihantui oleh kesedihan. Tidak ada sehari pun yang ia lewati untuk merenung dan menyendiri, meratapi nasibnya yang kian memburuk. Rachel, ga...