Edisi Flashback : 06
8 Tahun Lalu...
— Temperature Of Love —
BEBERAPA hari ini Rachel menghabiskan malamnya untuk tidur di kamar Oma. Ia merasa rindu dengan perempuan itu.
Sebetulnya Rachel ada niat untuk pergi ke makam Oma, saat hari ahad. Namun ia harus menunggu kepastian Raynzal yang katanya akan mengantarnya kesana.
Rachel mendekati lemari pakaian Oma. Sejak kepergian Oma, dirinya sudah tidak pernah melirik lemari itu. Dirinya memutuskan untuk membiarkan pakaian perempuan itu tetap berjajar rapi disana.
Ia membuka lemari tersebut. Rasa getir langsung menghampirinya. Selalu begitu. Setiap kali Rachel melihat sesuatu yang berhubungan dengan Oma, rasa itu seketika langsung muncul.
Ia sedih. Sedih dengan keadaannya sekarang.
Jika saja Rachel bisa mengulang waktu maka dia berjanji akan selalu melindungi Oma, dan tidak selalu menyibukkan diri pada dunianya sendiri.
Ia sadar semasa hidup dirinya jarang sekali membuat Oma senang. Yang ada selalu merepotkan dengan tingkahnya yang manja dan kekanak-kanakan. Rachel tau itu adalah suatu hal yang wajar dilakukan, namun tak seharusnya ia berlebihan seperti itu.
Kali ini, Rachel mengambil satu daster berwarna hijau tua. Semasa hidup, Oma sangat menyukai baju ini.
Menurut beliau, warna pada baju itu sesuai selera dan coraknya tidak terlalu norak.
Menghela napas, ditaruhnya kembali baju yang berada digenggamannya. Rachel menutup lemari, lalu duduk di tepi kasur. Saat ini dia enggan untuk mengingat kenangan masa lalunya bersama Oma.
Cahaya ponsel Rachel menyala. Ada pesan masuk yang langsung menunjukkan nama Raynzal. Dengan cekatan ia mengambil benda pipih itu.
Raynzal : Minggu pagi enaknya sih
jalan-jalan. Cuma aku gabisa jadinya diganti sama nonton film aja ya! :DRachel tersenyum. Ia langsung membalasnya.
Rachel : Oke deh Rachel nonton sendirian. Gak seru banget tapi :(
Raynzal : Besok ya sayang.
Kita nonton barengRaynsal : Mau makan apa hari ini?
Rachel : Gausah. Banyak makanan yang belum kemakan.
Raynzal : Udah makan nasi tapi?
Rachel : Belum
Raynzal : Makan ya. Aku pesenin.
Rachel : Iyaaa. Makasii❤❤❤
Raynzal : 😘
Rachel menaruh ponselnya asal, lalu menyembunyikan wajahnya dibalik bantal. Gadis itu tidak berniat untuk memperpanjang chat—lantaran mengetahui bahwa Raynzal sedang ada urusan.
Rachel bangun dari duduknya, lalu berdiri dan berjalan menjauhi kasur. Saat hendak mengambil kemoceng, perhatiannya langsung teralih lantaran melihat sebuah benda—seperti album foto yang terselip diantara beberapa buku.
— Temperature Of Love —
Blm revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Temperature Of Love
Fiksi Remaja[CERITA SUDAH LENGKAP] [SEQUEL OF RAYNZAL ANGKASA] Selama delapan tahun ini, Raynzal percaya bahwa hidupnya dihantui oleh kesedihan. Tidak ada sehari pun yang ia lewati untuk merenung dan menyendiri, meratapi nasibnya yang kian memburuk. Rachel, ga...