Temperature Of Love-11

156 34 0
                                        

Edisi Flashback : 10

8 Tahun Lalu...

— Temperature Of Love —

RAYNZAL yang baru saja keluar kamar langsung dikejutkan oleh kehadiran Reffa yang ternyata sudah berdiri di depan kamarnya sembari berkacak pinggang. 

Lelaki itu menatap heran kakaknya dengan alis tertaut. Keduanya saling tatap sehingga membuat keadaan sempat hening beberapa saat.

Reffa menatap Raynzal tak habis pikir. “Bunda masih nangisin lo dari kemarin. Mampus,”

“Apaan si lu,” Raynzal berdecak tak terima.

“Minta maaf sono,” suruh Reffa tegas. Sebetulnya ia rada jengkel dengan adiknya ini. Dirinya sudah tau semua perbuatan bejat Raynzal melalui mulut Bunda sendiri.

“Doain semoga gue di maafin,"

“Makanya jadi cowok jangan brengsek," ucap Reffa, membuat Raynzal menatapnya tak terima.

“Lu enggak tau apa-apa diem aja dah mending,”

“Sejak kapan lu sering mainin cewek?”

Raynzak berdecak, emosinya langsung tersulut begitu saja.

"Lu enggak takut dosa?" Lanjut Reffa dengan nada kesal.

Raynzal semakin emosi. Tingkah Kakaknya ini benar-benar membuatnya merasa tersudutkan.

Tanpa pikir panjang, ia langsung meninggalkan Reffa. Dirinya tidak mau membuang waktu untuk meladeni kakaknya itu. Takutnya mereka ribut. Tau sendiri, 'kan Raynzal orangnya emosian?

Raynzal tau dirinya salah. Tapi bisa nggak sih orang-orang jangan terlalu menyudutkannya? Dari kemarin ia selalu mendapat hal-hal tidak enak. Dimulai dari Ardi yang selalu mengunjungi rumah—memastikan bahwa Raynzal tetap berada di kamar. Lalu, Reno yang selalu membuang muka ketika berpaspasan dengan Raynzal. Sekarang Reffa. Kakaknya itu malah semakin memperburuk keadaan dengan ucapannya yang selalu menyalahkan Raynzal.

Belum lagi selama tiga hari ini ia semakin dibuat pusing oleh tingkah Bundanya. Wanita itu sengaja mengurung diri di kamar sehingga membuat Raynzal kesulitan untuk menemuinya.

Apapun sudah ia lakukan, seperti minta maaf contohnya. Tapi apa daya, Bunda tidak memaafkannya dan malah semakin menjauhkan diri.

Kejadian ini benar-benar membuat kepala Raynzal pusing. Dirinya mendadak tidak mood melakukan apapun. Selama tiga hari ini ia sengaja bolos sekolah lantaran tubuhnya terasa sangat berat.

Teman-temannya menganggap dirinya hilang. Hal itu dikarenakan ia susah sekali dihubungi, baik secara chat maupun telepon.

Raynzal sengaja tidak membalas pesan masuk dari teman-temannya termasuk Rachel, kekasihnya. Mereka kompak menanyai keberadaan Raynzal dan alasan mengapa ia tidak masuk sekolah.

Akan tetapi Raynzal tidak menggubrisnya sedikitpun meskipun sudah di spam chat. Dirinya butuh waktu selama beberapa hari untuk menangkan pikiran.

Selama tiga hari ini Raynzal menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar untuk berpikir cara apa yang pas supaya Bunda mau memaafkannya.

— Temperature Of Love —

Temperature Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang