Temperature Of Love-21

167 22 0
                                    

Edisi Flashback : 20

7 Tahun Lalu...

Temperature Of Love —

10 bulan kemudian...

KELULUSAN sekolah akan tiba dan itu adalah sebuah hal yang menyenangkan bagi para siswa SMA Cendrawasih. Setelah melewati empat hari yang begitu berat dalam mengikuti ujian nasional, akhirnya mereka semua dapat terbebas dari soal-soal yang dapat memusingkan otak.

Raynzal, dengan lelah lelaki tersebut berjalan meninggalkan kelas. Rambut serta dasinya sudah acak-acakan. Belum lagi tali sepatunya yang tidak lagi terikat sempurna.

Raynzal merasa sangat frustasi dengan ujian tadi. Menurutnya, semua soal yang ia kerjakan sangat susah.

Meskipun sudah belajar semaksimal mungkin, tetap saja Raynzal tidak bisa menjawab ujian dengan benar.

Tau gitu gue enggak usah belajar dah semalem. Umpatnya dalam hati.

Tiba-tiba dari belakang Leo merangkul bahu Raynzal, sehingga membuat lelaki itu tersentak lantaran terkejut. Disamping Leo, ada Genta dan Farhan. Kedua manusia itu tidak terlihat pusing sama sekali. Entah kenapa hal itu malah membuat Raynzal merasa iri.

Mereka tidak merasa kesulitan, ‘kah semasa menjawab soal UN tadi? Kalo iya, Raynzal beneran iriii!

“Gimana, Zal ujian tadi?”

“Bodo ah gue enggak peduli,”

Leo melepas rangkulannya. Kini mereka berempat hendak menuju tempat parkir.

“Apa cuma gue doang yang ngerasa soalnya gampang?” Tatapan Raynzal langsung tertuju pada Farhan. Begitupula dengan Genta dan Leo.

“Iyalah, lo mah pinter dari lahir. Lah gue?” Sahut Leo, berdecak.

“Kaga anjing. Masih pinteran Dodot,” bantah Farhan, menghembuskan napas ke udara.

“Dodot mulu lu!” Bengis Raynzal, melirik sinis temannya yang satu itu.

“Biasa. Insekyurrr!” Balas Genta dengan nada menggoda.

Hal tersebut lantas membuat Farhan memutar kedua bola mata malas. Ia terus berjalan sembari berkacak pinggang. “Gue enggak bakal iri sama bocah kayak dia tai,”

“Bilangnya nggak iri tapi setiap hari ngomonginnya dia mulu,” ceplos Raynzal. Entah kenapa hal tersebut membuat Farhan merasa tersindir.

“Bukan iri anjrit. Gue cuma kesel aja sama dia,”

"Napa?" Tanya Raynzal.

"Makin hari si Sekar makin deket aja sama dia,"

Leo langsung menatap Farhan dengan sebelah alis terangkat. “Mulai jatuh cinta kali dia sama Dodot,”

“Palalu,”

“Ya kali aja, Han? Siapa tau aja Sekar luluh sama perlakuan manis Dodot,”

Farhan menggeleng tak setuju. “Gue sama Sekar udah pacaran lama, enggak mungkin dia suka sama Dodot gitu aja,”

“Apalagi type Sekar enggak main-main,”

“Lah? Cinta itu muncul tanpa diduga-duga,” Genta menyahut, membuat keadaan semakin memanas. 

Temperature Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang