ARDI membuka ponselnya dan mencari contact Raynzal.
Raynzal : Rayn, enggak jadi pergi. Papa mau makan malam keluarga. Kalo kamu mau ikut, nyusul ke tempat makan Forest yang sering kita kunjungin.
Selesai mengetik, Ardi mengantongi ponselnya dan ikut berbaur dengan Regal, Rachel, dan Luna yang tengah asyik mengobrol.
Kebetulan mereka sudah berada di restoran pilihan Regal dan sedang menunggu pesanan. Beberapa menit kemudian makanan yang mereka pesan datang satu persatu.
Kebetulan seharian ini Rachel belum makan nasi. Dirinya hanya memakan cemilan berupa keripik kentang dan soda. Bukan tanpa alasan, hal itu Rachel lakukan semata-mata karena ia tidak ingin bertemu Luna di lantai bawah. Selama dua hari ini, Regal lah yang selalu membawakan Rachel makanan ke kamarnya— itupun atas perintah gadis itu sendiri. Awalnya Regal menolak keras suruhan tersebut dan menyuruh Rachel untuk mengambil makanan sendiri. Tapi yang ada gadis itu malah marah dan nekat mengunci diri di kamar. Dirinya benar-benar bersumpah tidak akan mau makan bila Regal tidak membawakannya nasi. Atas dasar itu akhirnya Regal mengalah dan memilih untuk menuruti perintah Rachel.
Seharian ini Rachel menghabiskan waktunya untuk tidur. Gadis itu merasa tidak mood untuk melakukan aktivitas apapun.
Cukup lama Rachel tidur, sekitar dari jam 1 siang sampai jam 6 sore. Andai saja Regal tidak membangunkannya, mungkin ia masih terlelap sampai sekarang.
Saat pesanan datang, Rachel langsung menyantap makanannya dengan lahap. Saat semuanya mulai makan, keadaan menjadi hening. Semua sibuk dengan santapannya masing-masing. Berbeda dengan Raynhard, bocah 9 tahun itu sibuk makan sambil nonton youtube. Regal yang melihat langsung merebut ponsel anak kecil itu, hingga membuatnya teriak dan memukul badan lelaki tersebut berkali-kali.
Raynhard memang kecanduan main ponsel, akibat ulah Luna sendiri yang tidak tegas mendidik anak tersebut. Wanita itu sibuk mengurus bisnis clothesnya sehingga jarang sekali memperhatikan Raynhard. Sama halnya dengan Ardi. Semakin tua, Pria itu bukannya semakin terbebas dari pekerjaan, ia malah disibukkan dengan proyek-proyek barunya.
Selama ini yang paling banyak mengurus Raynhard adalah baby sisters.
Rachel terkekeh begitu melihat ekspresi kesal Raynhard. Memang, keduanya ini sering sekali ribut hanya karena masalah sepele. Terkadang Raynhard dibuat menangis bila Regal mengambil ponselnya secara tiba-tiba. Tapi bila Regal sudah marah, Raynhard mendadak takut dan akhirnya mengalah.
Rachel menyantap makanannya dengan bersemangat. Sepertinya satu piring akan kurang untuk dirinya sendiri. Apakah ia harus nambah?
Kebetulan perasaan Rachel sudah sedikit membaik. Dirinya selalu mendapat motivasi dari Ardi maupun Ryan, manajernya. Banyak perkataan dari mereka yang membuatnya bersemangat untuk melanjutkan hidup.
Kemarin Ardi dan Regal sempat membahas konflik antara Rachel dengan Luna. Untungnya dua manusia itu membela Rachel, dan bersedia untuk menasehati Luna bahwasanya perbuatan wanita itu terlalu kasar untuk ukuran gadis semacamnya.
Regal tidak terima, ia marah besar dan sempat ingin memaki Luna andai saja tidak ada Papanya disitu. Jadi yang ia lakukan hanya sebatas menahan emosi sembari mengeluarkan beberapa nasehat dengan nada kasar untuk Luna. Lelaki itu mendadak cerewet ketika tau Rachel disakiti oleh Mamanya sendiri.
Rachel tidak tau Luna peduli atau tidak. Pasalnya wanita itu hanya diam selama diberi nasehat oleh Ardi. Tapi tidak apa, yang penting Rachel sudah dibela. Itu membuatnya bersyukur karena setidaknya Rachel tidak akan merasa takut lagi jika sedang di rumah—karena pasti Regal ataupun Ardi akan membelanya bila suatu saat Luna kembali berbuat kasar kepadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Temperature Of Love
Fiksi Remaja[CERITA SUDAH LENGKAP] [SEQUEL OF RAYNZAL ANGKASA] Selama delapan tahun ini, Raynzal percaya bahwa hidupnya dihantui oleh kesedihan. Tidak ada sehari pun yang ia lewati untuk merenung dan menyendiri, meratapi nasibnya yang kian memburuk. Rachel, ga...