Edisi Flashback : 13
8 Tahun Lalu...
— Temperature Of Love —
SASA hanya diam memandangi Ardi yang sedari tadi sibuk membantu orang-orang yang tengah mengeluarkan barang-barangnya dari rumah ini.
Jam menunjukkan pukul 07.00 pagi. Masih pagi sekali Sasa telah dibuat khawair oleh anaknya Raynzal yang tidak kunjung pulang sejak kemarin.
Ia berdiri disamping Reffa. Sedangkan Reffa berdiri disamping Reno. Di sofa, ada Luna dan Regal yang tengah duduk berdampingan. Keduanya sedari tadi tidak melakukan apapun.
Tapi entah dapat angin darimana, tadi Regal menghampiri Bunda sebentar untuk sekedar menanyai kabar dan memberikannya segepok uang serta beberapa makanan untuk Reffa.
Tiba-tiba Ardi menghampiri Sasa dengan membawa bingkai foto berukuran besar. “Ini aku buang boleh?”
Itu adalah foto pernikahan mereka.
“Lagipula untuk apa kamu nyimpen foto ini?”
“Yaudah buang aja," sahut Sasa singkat. Tidak berniat meladeni. Dirinya kurang bersemangat pagi ini.
Seketika Sasa mengingat akan satu hal. Langsung saja ia berbicara sebelum Ardi pergi, “kamu mau pindahin aku kemana, Di?”
“Ada. Nggak jauh kok dari sini,”
“Bohong. Di mana lokasinya?”
“Ada. Ntar kamu lihat aja,” Ardi langsung menjeda ucapannya sembari melirik Reffa yang juga sedang menatapnya. “Aku enggak bohong kok,"
Reffa mengerutkan keningnya, ia ingin berkomentar namun suara Sasa terdengar duluan. “Kayaknya aku sama Reffa enggak bisa tinggal di sana," Ardi menautkan kedua alisnya bingung. “Soalnya nanti kita mau dibawa ke apartemen Raynzal,”
“Enggak bisa," sahut Ardi cepat. “Kamu tetap harus tinggal di rumah pilihan aku,"
“Enggak mau, Di,” Sasa menggelengkan kepalanya. “Itu keputusan terbaik Raynzal. Anak yang paling aku sayang,"
“Apa-apaan, dia anak kesayangan aku,” sahut Ardi tak terima, membuat Sasa menghela napasnya panjang. Semoga saja Regal tidak mendengar ucapan itu agar ia tidak merasa iri oleh perkataan Ardi.
“Yaudah anak kesayangan kita berdua,”
Pria itu melipat kedua tangannya di depan dada. Mengamati wajah Sasa dengan serius. “Raynzal serius ngomong begitu ke kamu?”
“Iya,"
“Enggak bisa, Sa. Raynzal lebih baik tinggal sendiri. Aku iri kalau kamu tinggal bareng dia,”
“Tapi kamu, ‘kan tinggal sama Regal, Di,” Wanita itu menatap Ardi penuh kesabaran. “Biar adil kita ambil salah satu anak kembar kita. Kamu Regal, aku Raynzal,”
“Enggak mau, Sa," ucap Ardi. "Aku mau dua-duanya,"
"Jangan kayak anak kecil," sahut Sasa tidak terima.
"Kamu, ‘kan udah ada Reffa,” ucap Ardi sembari melirik anak gadisnya. "Dia juga anak kesayangan kamu, 'kan?"
"Aku sayang sama semua anak kita, termasuk Regal. Enggak ada yang dibeda-bedain," ucap Sasa. “Lagipun bentar lagi kamu, 'kan dapat anak dari Luna. Jadi kita berdua impas,” lanjutnya.
“Enggak,” Ardi menggeleng tidak terima. “Aku udah sayang banget sama Raynzal, jadi kamu enggak boleh ambil dia,”
“Kamu enggak boleh egois, Di,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Temperature Of Love
Teen Fiction[CERITA SUDAH LENGKAP] [SEQUEL OF RAYNZAL ANGKASA] Selama delapan tahun ini, Raynzal percaya bahwa hidupnya dihantui oleh kesedihan. Tidak ada sehari pun yang ia lewati untuk merenung dan menyendiri, meratapi nasibnya yang kian memburuk. Rachel, ga...