07. PINDAHAN

11.9K 654 4
                                    

~Happy Reading~

°° °° °°

"Pagi Yang" sapa Atta saat melihat Rena mulai membuka matanya.

"Hmm" Rena berdehem menanggapinya, jangan lupakan posisi mereka yang masih sama seperti semalam dengan Atta di dalam pelukan Rena.

Rena ingin melepas pelukannya dari Atta tapi suaminya itu malah mengeratkan pelukannya pada tubuh Rena. "Lepas dong Ta, aku mau ke kamar mandi nih" ujarnya berusaha melepaskan pelukan Atta darinya.


"Ntar aja, aku masih pengen pelukan sama kamu Yang"

Rena menghela nafas pagi-pagi sudah dibuat kesal oleh suaminya ini, baru juga sehari menikah sudah begini kelakuan Atta bagaimana jika nanti-nanti. Ah sudahlah Rena tidak mau memikirkannya.

"Emang kamu gak laper apa?" tanya Rena.

Atta menggeleng. "Aku cuma pengen pelukan sama kamu kaya gini aja"

Yasudahlah Rena mengalah saja, satu fakta lagi yang baru ia ketahui selain tidur harus dipeluk ternyata Atta ini juga sangat manja stadium lanjut.

Kurang lebih 30 menit mereka berpelukan, ralat lebih tepatnya Atta yang memeluk Rena sampai akhirnya Rena bangkit dari posisi tidurnya dengan Atta yang berusaha mencegah dengan cara memeluk tubuh Rena makin erat.

"Ta, ayo dong udahan ya udah jam setengah sembilan lho ini. Mama Papa sama Ayah Bunda pasti udah nungguin dibawah. Nggak kasian apa sama mereka" ujar Rena berusaha melepas pelukan Atta.

Tapi Atta tetaplah Atta, ia akan tetap keukeuh pada pendiriannya,

tidak mau melepaskan pelukannya pada Rena.

Rena sedikit berpikir cara apa yang harus ia gunakan agar Atta mau menurutinya dan satu ide terlintas di otaknya, semoga saja ini berhasil. "Ta, kalo kamu nurut sama aku dan mau lepas pelukannya ntar aku kasih hadiah deh"

Atta mendongak menatap Rena, agaknya Atta tergiur dengan tawaran Rena. "Apa hadiahnya?"

"Kamu boleh deh kekepin aku seharian di kamar, kan kata kamu hari ini kita bakal pindah ke apartemen" ujar Rena mengingat jika semalam Atta mengatakan padanya bahwa mereka hari ini akan langsung pindah ke apartemen milik Atta.

"Kekepin kamu sih harus dan pelukin aku itu kewajiban kamu" ucap Atta yang masih setia dengan posisi memeluk Rena.

"Terserah kamu deh yang paling penting kita harus turun sekarang"

"Iya deh iya, buat pagi ini cukup sampai sini aja tapi nanti kalo udah sampai apartemen aku bebas ya kekepin kamu" Rena mengangguk saja yang penting Atta mau melepas pelukannya karena jujur ia sudah merasa lapar sekarang.

Cup...

Tiba-tiba Atta mencium pipi Rena membuat sang empunya terdiam sejenak karena perlakuan mendadak dari suaminya itu.

"Udah jangan dibayangin kalo mau lagi ntar aja pas udah pindahan" ujar Atta saat menyadari Rena yang sepertinya terkejut dengan tindakannya tadi.

"Ayo ke bawah katanya laper tadi" lanjutnya lalu berjalan lebih dulu keluar dari kamar meninggalkan rena yang misuh-misuh tidak jelas.

RENATTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang