61.TERNYATA...

4K 205 3
                                    

~Happy Reading~

•••

"Maafin gue Don, sekali lagi maafin gue. Karena gue Lo jadi gini tapi biar gimanapun gue tetap mau ngucapin terimakasih sama Lo. Gue akan coba untuk bahagia seperti yang Lo bilang" ucap Rena dengan air mata yang mengalir sambil mengusap nisan yang bertuliskan nama Doni.

"Thanks Don, Lo udah nyelamatin istri gue sampai kapanpun gue utang budi sama Lo" ujar Atta yang berada di samping Rena.

Dengan perlahan Rena berjalan menuju kedua orangtua Doni yang masih setia berada di makam sang anak.

"Tante, om maafin Rena sekali lagi ya, semua ini terjadi karena kesalahan Rena" ucapnya sambil menunduk, ia tak sanggup untuk menatap mata kedua orangtua Doni.

Lena-mama Doni memegang kedua tangan Rena. "Kamu gak salah Nak, ini memang sudah takdir Om dan Tante kehilangan Doni secepat ini jadi kamu jangan merasa bersalah ya"

Seperti yang kamu bilang tadi kamu harus bahagia biar Doni juga bahagia disana" sambungnya.

Rena mengangguk mengerti akan ucapan Lena itu.

Setelah selesai sesi pemakaman tadi. Rena, Atta beserta teman-temannya yang lain pamit untuk pulang lebih dulu.

∆∆∆

"Gimana ceritanya kamu bisa tau kalo aku di sekap disitu kemaren?" tanya Rena pada suaminya itu karena sedari kemaren ia belum sempat menanyakan hal itu pada Atta.

Atta menyenderkan Rena di dada bidangnya. "Aku udah lama tau kalo sebenarnya Agam itu dalang di balik teror yang kamu terima selama ini jadi setelah kamu hilang kemaren aku nebak kalo dia pelakunya dan cepet-cepet nyari keberadaan kamu"

Rena mendongakkan kepalanya menatap Atta. "Sejak kapan kamu tau kalo Agam pelakunya?"

"Baru sekitar sebulan belakangan, semenjak kamu koma kemaren dan dari situ aku cari tau semuanya dan aku kaget banget pas liat cctv di apartemen ternyata kurir yang waktu itu nganter paket buat kamu ternyata suruhannya Agam" jelas Atta.

"Sebenarnya aku masih gak nyangka kalo Agam pelaku di balik semua hal yang aku alamin selama ini dan dia juga yang jadi penyebab kita kehilangan Abby waktu itu. Aku sebenarnya marah dan nggak rela tapi karena aku masih ingat sama permintaannya Stefy waktu itu jadi aku maafin Agam itu pun karena dia kakaknya Stefy"

"Ini balasan karena Stefy udah jaga Abby dengan baik disana jadi aku bakal turutin permintaan Stefy yang satu ini" lanjutnya.

"Ta" panggil Rena.

"Apa sayang" sahut Atta sambil merapikan anak rambut Rena yang sedikit berantakan.

"Aku mau ketemu sama Iqbal boleh gak"

Sontak Atta menunduk menatap Rena yang ada di pelukannya. "Buat apa?"

"Aku mau nanya sama Iqbal gimana caranya Doni bisa nemuin aku kemaren. Aku masih kepikiran hal itu"

"Nggak. Aku gak setuju kalo kamu ke markas AMORFOS dan nemuin Iqbal" tolak Atta mentah-mentah.

"Ini kemauan anak kamu Ta" ucap Rena sambil mengelus perut buncitnya karena memang kandungannya sekarang sudah memasuki bulan ke empat.

"Yang-"

"Aku mohon ya" mohon Rena yang membuat Atta menghela nafas panjang dan akhirnya mengangguk.

∆∆∆

"Gue cuma mau nanya gimana caranya Doni bisa tau kalo gue disekap sama Agam?" tanya Rena pada Iqbal karena saat ini ia sedang berada di markas AMORFOS di temani oleh Atta tentunya.

Iqbal menghela nafas panjang. "Karena keegoisan Doni"

"Gue serius Bal, gue mohon jelasin sekarang sama gue karena gue bakal kepikiran banget kalo gak tau gimana caranya Doni bisa sampai disana waktu itu"

"Kalo dia gak cari tau tentang Lo nggak mungkin dia sampai meninggal gitu" seru Iqbal di hadapan Rena membuat Atta beranjak dari duduknya karena cowok itu berani membentak Rena di hadapannya tapi untungnya dengan cepat Rena tahan jika tidak dapat di pastikan akan ada adegan perkelahian disitu.

"Jelasin Bal, gue mohon" pinta Rena yang membuat Iqbal akhirnya menjelaskan semuanya.

"Lo ingat pas Doni datang ke rumah sakit jenguk Lo waktu itu" ucap Iqbal yang diangguki oleh Rena.

"Sebenarnya gue nemenin dia waktu itu tapi sengaja gue nunggu di parkiran, pas dia mau balik ke parkiran, nggak sengaja dia ngeliat ada orang yang ngawasin Lo dari jauh dan di situ Doni curiga pasti ada sangkut pautnya sama Agam karena memang pada dasarnya Doni pun udah tau kalo Agam pelakunya makanya dia sering peringatin Lo, kan" ujar Iqbal yang diangguki Rena karena memang Doni seringkali memperingatinya untuk selalu berhati-hati.

"Terus beberapa hari kemudian dia dapat kabar kalo Lo hilang dan Doni yakin kalo Agam pelakunya. Tanpa pikir panjang dan tanpa persiapan dia mulai nyari Lo ke semua tempat dan akhirnya dia berhasil temuin keberadaan Lo tapi waktu itu dia gak langsung selamatin Lo karena ngeliat ada Atta dan anggota inti CYCLOPS yang lain disana, Doni pikir mereka bisa selamatin Lo apalagi ada Atta yang posisinya suami Lo tapi pas dia liat Agam nodongin pistol ke arah Lo tanpa pikir panjang dia lari dan akhirnya ya seperti yang Lo liat sendiri dia ngorbanin dirinya buat nyelamatin Lo" jelas Iqbal panjang lebar.

"Dan selama ini Doni juga ngelindungin Lo dari jauh tanpa Lo tau itu," tambah Iqbal.

Rena yang sedari tadi diam mendengarkan cerita Iqbal tanpa sadar meneteskan air matanya karena merasa pengorbanan yang Doni berikan sangat besar sampai mengorbankan nyawanya sendiri hanya untuk menyelamatkan Rena.

∆∆∆

Setelah mendengarkan cerita Iqbal mengenai Doni tadi, Atta langsung membawa Rena untuk pulang menuju rumahnya karena hari juga yang sudah mulai larut malam.

"Doni baik banget ya, selama ini aku udah salah paham sama dia sampai ngatain yang enggak-enggak tentang dia tapi nyatanya dia yang berkorban banyak demi aku" ucap Rena sambil bersandar di dada bidang Atta karena posisi mereka saat ini sedang rebahan di kasur kamarnya.

Atta mengangguk setuju, ia pun tidak menyangka orang yang dulunya ia anggap sebagai musuh malah berbalik menjadi penyelamat untuk istrinya.

"Aku masih penasaran deh Ta, Agam kamu kemanan sih?" tanya Rena penasaran terhadap nasib Agam.

"Udah aku antar balik ke Amerika, ke tempat orangtuanya tinggal dan aku pastiin dia gak akan pernah bisa balik lagi ke Indonesia karena aku udah buat dia di deportasi dari negara ini" jelas Atta yang membuat Rena menganggukkan kepalanya mengerti.

"Udah ah jangan bahas Agam sialan itu lagi, mending sekarang kamu tidur aja kasian baby kalo Mama-nya kecapean" titah Atta yang dituruti oleh Rena.

"Goodnight" ucap Atta setelah mencium lama kening sang istri.

"Goodnight " balas Rena, kemudian keduanya pun tidur dengan posisi Atta yang memeluk Rena dari belakang.



~To Be Continue~


Cuma mau bilang guys kalo cerita RENATTA ini sisa 2 chapter lagi menuju ending jadi tetap setia ya buat baca cerita ini sampai ending nanti...

Jangan lupa vote dan komennya ya guys yang banyak...


RENATTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang