62. WELCOME BABY

5.8K 275 7
                                    

~Happy Reading~

•••

"Ya Allah Yang kalo mau turun itu bilang sama aku dong biar aku gendong aja" panik Atta saat melihat Rena menuruni anak tangga tanpa bantuan siapa pun.

Rena memutar bola matanya malas. "Yaelah Ta, aku turun juga sambil jalan pelan kali bukannya lari" ucapnya karena Atta yang begitu panik padahal kan Rena hanya berjalan bukannya berlari.

Memang semenjak kandungan Rena memasuki usia 9 bulan, Atta semakin protektif padanya apalagi saat ini Atta juga mengambil cuti  Katanya sih supaya bisa menjaga Rena kalo sewaktu-waktu istrinya itu akan melahirkan.

"Sini duduk." Atta menuntun Rena menuju sofa dan mendudukkan istrinya itu disitu.

"Nanti kalo baby udah lahir dia mirip siapa ya" ucap Atta tiba-tiba sambil memijit pelan kaki Rena.

"Ya pastilah mirip kita berdua gak mungkin kan mirip Kenzie" ucap Rena sambil mengelus perut besarnya.

"Ya gak mungkin lah, orang anak aku juga ngapain mirip Kenzie" sewot Atta.

"Aww" ringis Rena saat merasakan perutnya sakit.

"Kenapa Yang? Perut kamu sakit? Mau lahiran ya" panik Atta.

"Kalo aku sakit perut gini jelaslah mau lahiran pake nanya lagi" teriak Rena sambil memegang perutnya yang sakit.

"Waduh non Rena mau lahiran tuh mas Atta mending buruan di bawa kerumah sakit aja" ucap bi Anin, asisten rumah tangga mereka yang Atta pekerjakan semenjak Rena pulang dari rumah sakit beberapa bulan yang lalu.

Dengan cepat Atta menggendong tubuh Rena dan membawanya ke mobil untuk menuju rumah sakit.

"Bi, tolong kasih tau ayah bunda sama Mama Papa ya kalo Rena mau lahiran" ucap Atta sebelum pergi menuju rumah sakit yang dibalas anggukan dari Bi Anin.

"Tahan ya Yang, ini kita mau ke rumah sakit kok sekarang"

"Buruan Atta, aku udah gak tahan ini" teriak Rena yang membuat Atta dengan cepat melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

∆∆∆

"Dokter, suster buruan tolongin istri saya mau lahiran nih" teriak Atta sambil membopong tubuh Rena, dengan cepat suster yang ada disitu mendorong brankar kosong dan meletakan Rena kemudian dengan cepat membawanya menuju ruang bersalin.

"Nanti saya akan minta anda untuk menemani istri anda melahirkan ya tapi untuk sekarang kami harus periksa dulu sudah bukaan berapa istri anda" jelas dokter yang dibalas anggukan oleh Atta.

"Serius Rena lahiran Ta?" tanya Nina sesaat setelah mereka sampai di rumah sakit.

Atta mengangguk membenarkan pertanyaan sang Bunda.

"Untuk Pak Atta di minta untuk masuk ke dalam ruang bersalin" lalu Atta pun mengikuti suster tersebut untuk masuk ke dalam.

Saat sampai di dalam ia melihat Rena yang sudah terbaring sambil meringis  kesakitan dengan keringat yang bercucuran di pelipisnya.

Dengan cepat Atta mendekat dan menggenggam tangan Rena. "Kamu pasti bisa Yang, aku disini buat kamu" ucapnya memberikan semangat pada sang istri yang sebentar lagi akan melahirkan buah hati mereka.

RENATTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang