22. BAZAAR SEKOLAH

5.7K 326 2
                                    

~Happy Reading~

°° °° °°

"Kamu serius mau sekolah? Kamu kan baru sembuh" ujar Atta saat melihat Rena tengah bersiap-siap di depan cermin.

Rena tak menjawab pertanyaan Atta, ia masih sibuk dengan kegiatannya.

"Kamu masih marah sama aku soal kejadian kemaren?" tanyanya karena Rena tak merespon pertanyaannya sedari tadi.

Rena masih diam tak bergeming lalu ia berjalan menuju meja belajar dan mengambil tasnya kemudian berlalu pergi begitu saja dari hadapan Atta.

"Aku ngomong sama kamu lho" ucap Atta karena dari tadi Rena tak menanggapinya.

Rena membalikkan badannya. "Apa" ketusnya.

"Kamu masih marah?" Atta mengulang pertanyaannya.

"Menurut Lo"

"Maafin aku" cicitnya, hanya permintaan maaf yang dapat Atta ucapkan sejak kemarin dan itu benar-benar membuat Rena bosan.

"Bosen dengernya" ucap Rena lalu berjalan kembali meninggalkan Atta.

"Berangkat ke sekolahnya bareng aku" Atta menarik tangan Rena untuk masuk ke dalam mobil. Rena pun tak menolak ajakan Atta.

Di dalam mobil hanya ada keheningan antara mereka, tidak ada sama sekali percakapan seperti biasanya, saat sampai di sekolah pun Rena langsung keluar begitu saja dari mobil tanpa menghiraukan Atta.

"Gimana Ta, udah baikan sama Rena?" tanya Kenzie yang langsung mendapat gelengan dari Atta.

"Itu emang kesalahan Lo, jadi terima aja" ucap Keenan.

"Gue gak tahan di diemin sama Rena, gimana pun caranya gue harus baikan sama dia" ucap Atta memelas.

Kenzie menjentikkan jarinya. "Gue punya ide" ucapnya lalu mulai membisikkan sesuatu ke telinga Atta.


"Yakin Lo bakal berhasil?" tanya Atta agak ragu dengan rencana Kenzie.

Kenzie mengangguk yakin. "Seribu persen gue yakin"

"Kalo Rena marah gimana?"

"Gak bakal, percaya aja deh" Kenzie menaik-turunkan alisnya.

Atta mengangguk setuju, siapa tau memang benar dengan mengikuti cara Kenzie ini akan membuat ia baikan dengan Rena.

"Btw, gimana kabar peneroran Rena kemaren, udah ada hasilnya?" tanya Atta kemudian.

"Cuma teror iseng aja dan gak diketahui siapa" sahut Ezar.

"Thanks Lo pada udah bantuin"

"Santai aja, terus gimana kondisi Rena? Apa dia masih syok karena teror iseng kemaren?" tanya Ezar.

"Alhamdulillah, dia udah lupa sama masalah teror iseng itu"

"Alhamdulillah, emang harusnya dilupain lagian cuma iseng doang"

RENATTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang