59. HILANG LAGI

3.2K 200 5
                                    

~Happy Reading~

•••

"Serius nih kamu berani aku tinggal sendiri?" tanya Atta pada istrinya itu, karena ia tiba-tiba mendapat telepon penting yang mengharuskannya ke kantor sesegera mungkin.

Rena mengangguk. "Serius ih, masa iya aku gak berani lagian Bunda sama Mama juga kan gak lama lagi dateng jadi gak papa kok kamu pergi aja ke kantor sekarang daripada klien kamu nunggu lama"

"Tapi aku gak mau ninggalin kamu. Aku temenin sampai Bunda sama Mama dateng ya" ucap Atta sambil menyenderkan kepalanya di bahu Rena.

Rena mengelus lembut rambut hitam lebat Atta. "Aku gak papa kok, jadi kamu ke kantor aja ya ntar juga bisa ketemu lagi kok"

Atta mendongak menatap Rena. "Tapi nanti kangen"

"Udah deh Ta, aku gak kemana-mana kok jadi sekarang mending kamu berangkat aja keburu malem ini" tegas Rena yang langsung dituruti oleh Atta karena jika Rena sudah mengubah nada suaranya otomatis Atta akan segera menurut katanya sih takut, kalau Rena sudah marah pasti panjang urusannya.

"Yaudah deh aku berangkat. Aku usahain gak lama"

"Selesain aja pekerjaan kamu, aku disini nunggu kok"

Cup...

Atta mengecup singkat bibir Rena.

"Aku berangkat nih ya" ucapnya yang diangguki oleh Rena.

"Seriusan nih aku berangkat" ucapnya lagi di ambang pintu.

Rena mendengus. "Aku lempar pake bantal ya Ta kalo kamu masih ngomong dan gak pergi" ancamnya dengan bantal yang sudah ada ditangannya.

Atta menyengir dan langsung ngacir keluar dari ruangan Rena.

Tak lama kemudian Atta kembali lagi. "I love you" serunya.

BUKKK...

Rena akhirnya melempar bantal yang ia pegang tadi ke arah Atta tapi dengan cepat ia tangkis dan kabur kembali dari situ, kali ini benar-benar pergi.

"Ngeselin banget suami gue...tapi cinta gimana dong" ucapnya lalu terkekeh sendiri.

∆∆∆

Sudah lebih dari setengah jam Rena ditinggal sendiri di dalam ruangan besar itu, Bunda serta Mamanya pun belum datang sampai sekarang. Rasa bosan pun sudah melandanya, ia bingung harus melakukan apa sekarang, main ponsel sudah bosan, ngemil sudah bosan.

Ah Rena tau, lebih baik ia berjalan-jalan di taman rumah sakit ini saja seperti tadi sore, ia yakin pemandangannya pasti akan lebih bagus saat malam hari seperti ini, dengan cepat ia turun dari brankar dan berjalan keluar dari ruangannya tanpa ia sadari bahwa sejak tadi ada seseorang yang sudah mengawasi gerak geriknya.

"Seger banget, kalo tau gini dari tadi aja gue keluar daripada sumpek di dalem ruangan" ucapnya sambil menikmati udara sejuk malam itu.

"Sayang, kamu juga seneng kan Mama aja keluar." Rena mengelus perut buncitnya sambil mengajak anak di dalam perutnya berbicara.

RENATTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang