17. SERANGAN MENDADAK

8.2K 387 16
                                    

~Happy Reading~

°° °° °°

"Ta, Lo gak papa kan kita khawatir sumpah" cerocos Kenzie sesaat setelah Atta dan Rena turun dari motor. Kemarin ia dapat kabar dari Rena bahwa Atta sakit dan meminta izin untuk tidak sekolah.

"Gue gak papa, gak usah sok khawatir Lo" ucap Atta.

Kenzie mendengus. "Diperhatiin tuh harusnya berterima kasih dong, gimana sih Lo"

"Thanks" ucap Atta singkat lalu pergi dari hadapan mereka sambil menggandeng tangan Rena berjalan menuju kelas.

"Cepet banget sih nyampe kelasnya" ucap Atta saat sudah berada di depan kelas Rena.

"Emangnya kenapa?"

"Aku tuh masih mau jalan sambil gandengan tangan sama kamu"

"Kan bisa nanti lagi"

"Tapi tetap aja abis ini kita pisah, apa aku pindah ke kelas kamu aja ya Yang" ucap Atta asal.

Rena memutar bola matanya jengah. "Gak usah aneh-aneh deh, lagian kita cuma pisah 3 jam doang kok ntar istirahat ketemu lagi"

"Tetap aja aku gak bisa, aku ngerasa separuh jiwa aku pergi" ucap Atta dramatis.

"Lebay"

"Kenyataan itu, Yang"

"Udah ah buruan sana ke kelas, inget jangan makan sembarangan atau yang instan-instan, kamu baru sembuh soalnya" peringat Rena yang sudah berkali-kali Atta dengar dari tadi pagi.

Atta terkekeh lalu mengangguk.

"Yang semangat ya belajarnya istriku" bisik Atta sambil mengelus puncuk kepala Rena kemudian berlalu pergi dari situ.

Rena yang diperlakukan begitu oleh Atta tiba-tiba merasakan jantungnya berdegup kencang tidak seperti biasanya saat merasakan sentuhan dari Atta.

Rena menggeleng, menepis perasaan aneh yang ia rasakan kemudian berjalan masuk kedalam kelas.

"Hai, Ren" sapa Olin.

"Hai" balasnya.

"Gimana suami Lo, udah mendingan?" tanya Alana memelankan suaranya.

Rena mengangguk.

Kemudian tak lama setelahnya pelajaran pun dimulai karena sejak 5 menit yang lalu bel masuk sudah berbunyi.

∆∆∆

KRING...KRING...KRING

Bel tanda jam istirahat berbunyi terlihat Rena dan kedua sahabatnya berjalan menuju kantin yang terlihat dipadati siswa.

Mata Rena menatap Atta dan teman-temannya diujung kantin, dapat Rena lihat Atta sedang bersiap memakan mi instannya dengan cepat Rena berjalan menuju meja mereka dan menarik garpu yang dipegang oleh Atta.

"Apaan sih anj-" ucapan Atta terpotong karena melihat pelaku tersebut adalah Rena.

"Kenapa?" Rena mengangkat satu alisnya.

RENATTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang