44. NGANTOR

2.9K 206 5
                                    

~Happy Reading~

•••

"Inget, kalo mau keluar rumah kabarin aku dulu terus setiap aku telepon harus langsung di angkat kalo aku chat juga harus langsung dibales" ucap Atta panjang lebar pada sang istri.

Rena menganggukkan kepalanya, sudah berkali-kali Atta mengatakan hal itu sejak ia bangun tadi pagi.

"Aku inget kok, mending kamu berangkat aja sama ntar ditungguin Ayah lho, ini kan hari pertama kamu masuk kantor" ucapnya. Ya memang setelah dinyatakan lulus beberapa hari yang lalu Atta langsung diminta ayahnya untuk segera mengurus perusahaan menggantikan sang ayah yang sudah dari jauh-jauh hari mengatakan jika ia ingin pensiun.

"Rasanya tuh berat banget tau gak ninggalin kamu sendirian di rumah" ucap Atta yang tentunya hanya alasan saja karena sebenarnya ia yang tidak mau jauh dari Rena.

"Aku tuh bukan anak kecil lagi. Aku juga bisa jaga diri sendiri jadi kamu gak perlu berat ninggalin aku, oke"

"Tapi beneran Yang, aku tuh berat banget ninggalin kamu kecuali kalo kamu mau ikut aku ke kantor sih pasti ringan jadinya"

Rena mendengus. "Jangan banyak alasan deh mending buruan sana ke kantor kalo kamu telat ntar yang ada malah dimarahin ayah kan ini hari pertama kamu"

Atta melengkungkan bibirnya ke bawah karena jujur ia tidak mampu jauh dari Rena barang sedetik pun.

Cup...

"Udah semangat kan" ucap Rena setelah mengecup pipi Atta sekilas.

Atta seketika membeku di tempat setelah Rena mengecup pipinya tadi, memang ini bukanlah pertama kalinya Rena melakukan itu tapi bagi Atta tetap saja ia merasa salah tingkah akan hal itu.

Atta menggeleng. "Belum semangat" ucapnya sememelas mungkin.

"Kok belum sih kan biasanya kalo dicium pasti langsung semangat" ucap Rena saat mengingat hal yang selalu ia lakukan ketika Atta dalam mode lemah letih lesu tak berdaya.

"Kalo cium dipipi semangatnya cuma 50 persen aja tapi kalo cium disini semangatnya langsung 100 persen" ucap Atta sambil menunjuk bibirnya.

Cup...

Dengan cepat Rena mengecup bibir Atta sekilas.

"Gak kerasa" rengek Atta.

Rena menghela nafas panjang, kapan berakhirnya drama pagi ini pikirnya.

Cup...

Rena kembali mengecup bibir Atta, saat ingin melepaskan kecupannya dengan cepat Atta menahan tenguk Rena agar tak melepaskan pagutannya. Cukup lama berselang akhirnya Atta melepaskan juga pagutannya.

"Kalo gini kan aku udah semangat 45 siap hadapi tantangan" ucap Atta penuh semangat 45 sesuai katanya tadi.

"Yaudah kalo gitu berangkat sana" ujar Rena.

Atta mengangguk patuh. "Aku berangkat ya. Aku janji pulangnya gak malem" ucapnya lalu berjalan keluar apartemen untuk berangkat ke kantor tak lupa mengecup kening sang istri yang sudah menjadi kebiasaannya saat akan keluar meninggalkan Rena.

RENATTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang