42. KEMBALI KE RUTINITAS

3.4K 211 0
                                    

~Happy Reading~

•••

"Morning" ucap Rena saat melihat Atta menuruni tangga lengkap dengan seragam yang sudah melekat di tubuhnya.

"Morning too" balas Atta lalu mencium pipi Rena.

"Kamu yakin mau sekolah hari ini?" tanya Atta saat melihat Rena yang juga sudah rapi dengan seragamnya.

Rena mengangguk. "Hari ini kan hari pertama ujian ya kali aku gak masuk"

"Gak usah dipikirin dulu lah ujian mending kamu fokus sama kesehatan kamu aja dulu"

"Aku gak bisa sepelein ujian dong lagian aku itu juga udah sembuh sayang" ucap Rena.

Sontak Atta terkejut karena Rena yang menyebut dirinya dengan iming iming sayang.

"Bisa diulang gak kamu nyebutin aku apa tadi" ucap Atta dengan senyum di kedua sudut bibirnya.

"Sayang" ulang Rena sesuai permintaan Atta.

"Aaaaaa, kok so sweet ya untuk pertama kalinya kamu panggil aku sayang, mleyot aku tuh" ucap Atta sambil menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.

"Lebay" cibir Rena.

"Kenyataan itu Yang"

"Udah ah buruan di makan sarapannya abis itu kita berangkat" ucap Rena yang langsung dituruti oleh Atta.

Setelah selesai sarapan tadi akhirnya mereka pun berangkat menuju sekolah.

Dengan hati-hati Rena membuka pintu takutnya ada kotak teror itu lagi di depan pintu.

"Kotak teror itu udah gak ada lagi jadi kamu tenang aja" ucap Atta seakan tau isi pikiran Rena.

"Jaga-jaga aja siapa tau ada"

"Udah yok buruan berangkat" ajak Atta lalu menggandeng tangan Rena keluar dari apartemen.

"Kok pake mobil sih" ucap Rena saat melihat Atta membuka pintu mobil untuknya.

"Emang kenapa?"

"Pake motor aja lah, kita kan udah lama gak pake motor"

"Tapi aku gak mau kamu masuk angin"

Rena mendengus mendengar ucapan Atta itu. "Cuma dari apartemen ke sekolah gak bakal buat masuk angin kali, nih ya aku kasih tau kalo pake mobil tuh lama sampainya apalagi kalo kena macet coba kalo pake motor kan bisa sat set sat set cepet sampai jadinya" jelas Rena agar Atta mau menurutinya.

"Tapi-"

"Pake motor aja ya sayang" pinta Rena, kali ini ia menggunakan panggilan sayang lagi yang sontak membuat Atta kembali senyum-senyum tak jelas kemudian menyetujui permintaan Rena tadi.

"Iya deh" ucapnya setuju. Nampaknya Rena harus sering-sering menggunakan panggilan sayang agar Atta mengiyakan apa yang ia inginkan.

"Sejuk banget" ucap Rena yang merasakan angin menerpa tubuhnya saat motor Atta membelah keramaian kota pagi itu.

"Peluk yang erat nanti jatoh lagi" peringat Atta saat Rena merenggangkan pelukan pada pinggangnya.

RENATTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang