38 : lunch

70.6K 923 30
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
‼️MATURE CONTENT ‼️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Good job baby girl."

Tangan Rayyan mengusap lembut kaki Ayyara yang terlipat di sisi badannya sebelum usapan lembutnya itu naik ke bongkah punggung Ayyara. Matanya tidak putus menatap wajah kenikmatan gadis itu. "You look so beautiful sweetheart."

Ayyara memandang Rayyan dengan matanya yang berair. Dia masih tidak bergerak, hanya membiarkan batang besar Rayyan berendam sepenuhnya di dalam lubang berahinya. "I hate you." Giginya berlaga sesama sendiri saat melihat senyuman mengejek Rayyan. Senyuman yang sering dia lihat setiap kali mereka dalam keadaan seperti ini. Tetapi senyuman itu juga yang membuatkannya semakin teransang setiap kali. Like, senyuman mengejek itu membuatkannya menyedari betapa needy nya dirinya, betapa dia mendambakan sentuhan sensual daripada suaminya ini.

"Can you imagine how your staffs would react if they ever saw you in this condition? Look at how messy you are sweetheart," ujar Rayyan sambil tersenyum sinis.

Ayyara mengetap bibir. "Fuck you. They won't ever had a chance."

"Yes, because after all you are mine. You can only be in this state when you're with me."

"Ahh!" Ayyara tersentak saat Rayyan tiba-tiba menhenjut lubang berahinya daripada bawah seusai sahaja menuturkan itu. Just one fucking thrust. Ayyara tahu Rayyan sengaja hendak mengusiknya. Maka, dia memandang tajam pada wajah suaminya itu.

Rayyan menjongketkan keningnya. "Move," arah Rayyan biasa. Tangannya menampar bongkah punggung Ayyara membuatkan gadis itu terjerit kecil.

Ayyara mengetap bibir sebelum punggungnya mula bergerak. Atas dan bawah. Bibirnya diketap. "God.. Rayyan.." Ayyara mengenggam kuat tangan Rayyan yang mengusap lembut pinggangnya.

Rayyan hanya diam, matanya tunak memandang wajah berkerut Ayyara sebelum matanya jatuh pada buah dada Ayyara yang bergoncang perlahan, mengikut rentak perlahan Ayyara juga. "Faster baby," ujarnya.

Ayyara menggelengkan kepalanya. "I...I can't... I need...your help.." Ayyara menuturkan itu dengan nafas lajunya sambil dia pinggulnya masih bergerak perlahan.

"Beg nicely sweetheart," arah Rayyan biasa.

Ayyara memandang wajah Rayyan dengan mata layunya. "Please daddy.."

Rayyan tersenyum saat mendengar dua perkataan itu keluar daripada bibir isterinya. Tanpa kata dia membaringkan badan Ayyara di atas katil dan mengeluarkan batangnya daripada lubang berahi Ayyara. Matanya kemudian jatuh pada celah kelangkang Ayyara. Bibirnya diketap.

"Ahhh!!" Mata Ayyara terbeliak saat jari Rayyan tiba-tiba menampar kemaluannya itu.

Rayyan tersengih. "Look at how swollen you are baby after last night. And here you are, still wanting me to fuck you over and over again." Dan satu tanparan singgah kembali di bibir kemaluan isterinya itu, membuatkan Ayyara kembali menjerit. "Did it feel so good when my dick is inside your tight little pussy? Fucking that naughty wet tight pussy of yours?"

Ayyara mengetap bibir. Sungguh, dia rasa hendak menangis bila mendengar kata-kata Rayyan itu tetapi entah kenapa kata-kata itu turut membuatkannya semakin teransang, semakin terasa berdenyut di bawahnya itu. So she answered that dirty question with "yes."

My Silent Temptation Where stories live. Discover now