12.

153 38 33
                                    

Hari Minggu di halaman SMA Dharma. Dinar akhirnya memutuskan untuk ikut sesuai kata hatinya sekaligus ucapan Dewo di rooftop kemarin lusa. Membawa satu tas ransel penuh baju ganti dan barang bawaan lain, Dinar berusaha mendengar pidato singkat dari salah satu guru yang jadi pemandu acara camping hari ini.

Memakai baju kodok bahan jeans dan dalaman kaos warna putih, Dinar jauh lebih tampak santai dibanding teman-teman lainnya yang bergaya seperti ingin pergi tamasya keluar kota.

"What?! Dipta dipotoin siapa?"

"Kok begini sih story Dipta? Nggak mungkin temen cowoknya yang motoin. Fix, Dipta punya cewek!"

"Ahhh ... pupus harapan gue."

Di tengah aksi pidato pendahuluan acara camping yang berusaha keras dicermati Dinar, obrolan beberapa cewek centil di samping Dinar membuat perhatiannya teralih. Dinar penasaran, ada apa soal story Dipta sampai mereka seheboh itu. Lalu pelan-pelan setelah menaruh sekantong kresek hitam berisi jajanan Dinar di bawah, dia mengecek HP.

Sejak dirinya sering diajak Dipta keluar, mereka saling follow akun Instagram. Dinar sudah lebih leluasa untuk bisa stalking Dipta, dan memang, akun dari diptawisagni telah membuat storygram yang belum sempat dilihat Dinar.

Buffering muncul menyadari paket data Dinar memang hampir limit. Detik berikutnya setelah story muncul secara jelas, Dinar melotot ngeri.

"Gila," bisik Dinar mengamati storygram Dipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila," bisik Dinar mengamati storygram Dipta.

Akun dengan username diptawisagni itu memang gila, pikir Dinar sambil was-was dengan sekelilingnya.

"Ngapain nahan story Dipta? Udah gue tebak, lo 'kan dalang di balik orang yang ngefotoin Dipta?" bisik Indri membuat Dinar mematikan layar HP.

"Nuduh sembarangan lo."

"Yee ... ngeles mulu! Dikira idung gue nggak sensitif apa sama bau-bau kecut antara lo sama Dipta," cibir Indri lagi.

Dinar memilih diam. Memunculkan sikap santai sambil terus mendengarkan arahan guru di depan sana.

Memang, tuduhan Indri tadi 100% adalah benar. Foto itu merupakan hasil jepretan dari kamera HP Dinar yang semalam sempat diajak muter-muter sama Dipta lagi. Mencari berbagai jajanan untuk bekal mereka camping pagi ini. Tapi, Dinar sudah mewanti-wanti cowok itu supaya tidak menyebarluaskan fotonya sejak Dipta meminta foto itu dikirim.

Harusnya Dinar bisa menebak. Dipta susah dibilangi perihal posting-memposting storygram.

Getar dari HP yang digenggam Dinar mengalihkan perhatiannya. Dia mengecek DM dari akun cowok yang tadi sempat dilihat Dinar mengambil barisan paling belakang. Dinar spontan menoleh belakang. Mengecek cowok yang barusan mengirim DM ke akunnya. Sialnya, cowok itu juga menatapnya.

Between Us [ complete story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang