"Who do you love now?"
Dinar mengerjap. Entah kenapa dirinya mematung mendengar pertanyaan dari Dipta untuk Dewo. Sementara cowok di depannya masih terlihat santai. Mengisap rokok dengan ekspresi nikmat, lalu tersenyum kecut bersamaan ia mengepulkan asap rokok.
"Dare," jawab Dewo masih terlalu santai sampai Dinar heran.
Siapa yang lo suka sampe lo harus pilih dare? Dinar bertanya dalam hati. Tak berani mempertanyakannya langsung ketika Marvin dan Idang sudah heboh sendiri. Dinar memilih diam. Mengamati permainan gila itu dengan Dewo yang kini mematikan puntung rokok.
"Gue yang kasih lo dare."
Dinar menoleh. Dipta mengambil satu kentang goreng paling panjang yang ada.
"Wohoo ... kisseu," heboh Idang terkekeh sambil memukul Marvin.
Dinar tak tahu maksudnya apa, tapi dirinya melihat Dewo tampak tegang sebelum mengambil kentang goreng dari tangan Dipta.
Cowok itu membenarkan posisi. Duduk bersila dan sekilas menatap Dinar yang langsung menghindari tatapan.
"Catch your partner. She's beside you," ucap Dipta.
Kini bukan hanya Dinar yang terkejut, ada Andre dan Inka yang tak kalah kaget dengan dare yang diberikan Dipta. Mereka sekilas menatap. Namun, dare tetap lah dare. Mau tidak mau Dewo pun menggigit satu kentang goreng itu dan langsung menghadap Inka.
Wanita yang kini mengenakan crop top bertuliskan Astro dan hotpants jeans itu kelihatan tegang. Dinar sampai tak mengenal Inka yang biasanya tampil percaya diri. Tidak pernah merasa takut, apalagi berhadapan dengan cowok-cowok populer seperti Dewo yang Dinar dengar pernah menjadi pacarnya.
Kehebohan makin menjadi. Marvin sampai mengeluarkan HP untuk merekam dare yang dilakukan Dewo bersama Inka. Menggigit perlahan kentang goreng tersebut dari kedua ujung sampai kepala Dewo dan Inka mendekat. Semakin dekat, semakin Marvin bertambah heboh sementara Idang memukul-mukul tikar.
"Cium! Cium! Cium!!"
"Libas, Wo!" teriak Marvin saat jarak kentang goreng itu tinggal dua jari.
Tanpa sadar Dinar menggigit bibit bawahnya kuat-kuat. Dia seperti malu melihat Dewo dan Inka hampir berciuman dengan hidung mereka bahkan sudah bersentuhan.
Gerakan itu seperti slow motion. Dipta ikut berteriak heboh, seperti orang demo meneriakkan kata "cium" mengikuti Idang. Sementara Andre memilih diam di balik punggung Inka.
Dinar mengerjap dan langsung menatap arah lain begitu Dewo jadi eksekutor terakhir yang menghabiskan kentang goreng di mulutnya, yang berarti bibirnya sekilas bertemu dengan bibir Inka.
Tidak ada ketegangan di raut muka Dewo yang perlahan mengambil posisi santai lagi seperti sebelumnya. Cowok itu mengunyah pelan sisa kentang goreng di mulut sambil tersenyum. Dare terpenuhi.
"Bakalan gue posting ke twitter!"
"Vin," tegur Andre pelan.
Marvin hanya terkekeh dan menyimpan HP ke saku.
Udara pagi di pantai terasa aneh untuk sesaat. Dinar mengubah posisi duduk dari bersila jadi memeluk kedua lututnya. Tudung hoodie masih melindungi kepalanya dari angin pantai. Dinar ingat kalau kuciran rambutnya masih ada di tangan Dewo.
Sekilas Dinar menatap Inka yang masih diam. Dia mengernyit. Meneliti ekspresi apa yang tercetak jelas di wajah srikandinya SMA Dharma.
"Lo kenapa, Ka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us [ complete story ]
Teen FictionDipublish 31 Juli 2022 • ddr • tamat 2 Maret 2023 Terjebak dalam sebuah tawuran antar pelajar, belum pernah terbayangkan di hidup Dinar yang setahun lagi lulus SMA. Pengalaman buruk yang membawanya berurusan dengan dua cowok populer-yang bahkan sebi...