34.

141 37 18
                                    

Mata memicing. Sebelah kaki pun ikut bergerak cepat. Rasa gelisah menggerogotinya tanpa ampun. Direct message itu sudah berstatus baca. Dinar tidak tahu apa yang sebenarnya dipikirkan Dewo ketika membaca DM terakhirnya. Kenapa harus selama ini hanya untuk membalas?

andaru is typing...

Mampus!

Dinar memejam erat-erat. HP itu diletakkan di atas paha. Lalu getar singkat terasa. Dewo barusan membalas membuat Dinar perlahan membuka sebelah matanya, mengintip sebelum mata itu terbuka semua.

andaru
Gw sama dipta

Hela napas kecewa terdengar sampai-sampai Rika yang barusan menyapu teras, melirik ke anak semata wayangnya.

"Hampir magrib, Dek. Masuk!"

"Iya, bentaran."

Dinar menegakkan badan. "Em, Mah!"

Rika berhenti. Menoleh ke anaknya dengan kening mengernyit.

"Misalnya nanti malem Adek main sampe malem banget, boleh?"

"Ngapain?! Nggak, ah!"

"Maksudnya lebih dari jam 10. Please, Mah ... please!"

"Mau ngapain, Dek?? Sama siapa juga kamu mainnya??"

"Sama ... temen! Ada lah pokoknya."

"Nggak!"

"Sama Dewo, Mah. Dewo yang kemaren anterin Adek pulang. Dewo yang pernah Adek ceritain waktu beli sabun di gang belakang sekolah."

Rika berpikir. Sesaat mengernyit merasakan payudaranya nyeri. "Jam sebelas, ya?"

"Boleh, deh!"

Mau tak mau Rika mengangguk. Senyum tipis merekah melihat anaknya bahagia. Ia lalu masuk ke rumah. Melanjutkan serial tobat di channel televisi favoritnya. Meninggalkan Dinar yang kini sibuk bermain HP.

athaliadinar
Sad
Gw bosen

andaru
Idang kirim apa hari ini

athaliadinar
Nggak kirim apa2
Knp?


Dinar mengernyit. Terjadi lagi Dewo yang lama membalas padahal cowok itu sudah membacanya. Membuat Dinar gemas ingin menekan tombol panggil dan bicara langsung dengan Dewo. Sial! Cowok itu benar-benar menguji kesabaran Dinar yang setipis tissue.

Drt!
andaru send a photo

Drt!andaru send a photo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Akkhh!!"

"Adek!!"

Dinar membekap mulut kuat-kuat. Saking terkejutnya dia melihat balasan Dewo, HP Dinar sampai jatuh ke lantai. Buru-buru Dinar mengambilnya. Menangkap layar foto kiriman Dewo sebelum cowok itu menghapusnya. Tidak hanya sekali tangkapan layar. Dua, tiga, dengan Dinar menahan jerit dan heboh dalam posisi duduknya.

Between Us [ complete story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang