Seorang cowok bertubuh jangkung yang mengenakan celana pendek warna hitam keluar dari kamar mandi. Tubuh cowok itu dibalut dengan handuk warna putih. Langkahnya, mengantarkan Elbara ke istrinya yang duduk di sofa ruang tengah sembari melipat baju.
"Sayang," panggil Elbara. Elbara menyandarkan kepalanya di pundak istrinya.
Kayla tersenyum. Cewek cantik itu mengubah posisinya menjadi sedikit menghadap ke suaminya. Elbara menekuk bibirnya dengan sebal.
"Lagi enak-enak nyender!" gerutu Elbara.
Kayla tertawa kecil. Tawa itu membuat mata Kayla menyipit. Elbara mencubit pipi Kayla dengan gemas. Kayla membalas cubitan suaminya dengan memukul paha suaminya cukup keras.
"ADAW! SAKIT, SAYANG!" rintih Elbara.
"Jangan teriak-teriak! Raymond sama Bella lagi bobo. Nanti kalau mereka bangun, aku juga yang repot, Elbara Arjuna Ragaspati," tegur Kayla lembut. Kayla menyerahkan piyama warna biru. "Buruan pake bajunya! Nanti keburu masuk angin," ujar Kayla.
Elbara menerima uluran piyama dari tangan Kayla. Cowok itu melangkah menuju kamar. Sebelum pergi ke kamar, Elbara mengecup pipi Kayla yang dia cubit.
"Lupa belum cium ini." Elbara menyentuh pipi istrinya.
***
Aditya menatap heran istrinya yang sejak tadi hanya memainkan garpu dan sendok yang ada di piring. Wanita yang mengenakan dress hitam selutut sama sekali tidak menyantap makanan di hadapannya."Kamu kenapa? Makanannya kenapa malah dimainin kayak gitu? Enggak baik!" ujar Aditya.
Rania menghela napasnya panjang. "Tiba-tiba kangen sama Kayla, Mas. Kayla bahagia, gak di sana?"
Aditya mengangguk. "Kayla pasti bahagia banget. Kalau kamu kangen sama Kayla, besok bisa ke Jakarta."
Raut wajah Rania begitu ceria. Sudah lama wanita itu tidak berjumpa dengan Kayla. Terakhir kali dia berjumpa dengan Kayla kala papanya Elbara meninggal. Sudah sangat lama, Rania dan Aditya memutuskan untuk tinggal di Bandung lantaran keduanya mengurus Panti Asuhan yang didirikan orang tuanya Rania.
Rania mengeluarkan ponselnya dari tas untuk menghubungi Kayla. Namun, tiba-tiba ada panggilan masuk dari putra kesayangannya———Aksa.
"Papa udah berangkat ke Malang? Soalnya, handphone papa gak aktif."
"Siapa?" tanya Aditya.
"Aksa." Rania menyerahkan ponselnya ke suaminya.
"Sa, kayaknya Papa enggak jadi ke Malang. Semangat, Sa. Papa yakin kalau kamu bisa menang tender itu."
***
Robby berdecak kesal lantaran putranya tidak menggubris dirinya. Padahal, di bawah sana sudah ada seorang cewek yang menunggu Alvano. Laki-laki tua itu membuka pintu kamar Alvano. Helaan napas berat terdengar dari bibir pria itu. Robby menghampiri anaknya yang tertidur dengan duduk di depan meja kerja dengan menjadi sweater sebagai bantalan. Mata Robby sedikit menyipit kala menangkap foto Kayla yang dijadikan wallpaper ponsel Alvano."Bangun!" Robby mengguncang tubuh Alvano.
"Diem, Kay——"
"KAYLA, KAYLA! SADAR AlVANO, KAYLA SUDAH JADI ISTRI ORANG LAIN! GAK PANTAS SEORANG BUJANGAN MIKIRIN ISTRI ORANG LAIN!" tegur Robby dengan nada tinggi.
Alvano menutup telinganya. "Kayak ada yang ngomong, tapi gak tau siapa." Alvano bangkit dari duduknya. Cowok yang mengenakan kaos hitam dan celana bokser warna senada memilih merebahkan tubuhnya di kasur.
"Kurang ajar, Alvano Admadja!" Dengan dada yang bergemuruh menahan amarah. Pria itu menyingkirkan selimut yang menutupi seluruh tubuh Alvano.
"Papa mau ngapain ke kamar Al? Al ngantuk, Pa."
KAMU SEDANG MEMBACA
ELBARAKAYLA [ENDING]
RomanceYang sudah membaca cerita ini, tolong jangan spoiler alur cerita dan endingnya! "𝐋𝐨 𝐧𝐲𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐠𝐮𝐞 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐧𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐢𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐠𝐮𝐞? 𝐋𝐨 𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚?" Sejak kecil, Elbara sudah ditinggal mamanya. Mamanya lebih...