Melody menghampiri Raymond yang tengah mewarnai di kamar. Anak kecil itu sejak tadi hanya bergelut dengan buku mewarnai yang dia miliki. Padahal, sebenernya Raymond ingin keluar jalan-jalan. Terbiasa aktif membuat anak itu mudah bosan kalau terus di rumah.
"Bagus," ucap Melody tulus.
"Maacih." Raymond mengetuk-ngetuk pensil warna merah di dagunya. "Kaki Lay cakit," adu Raymond.
Melody tersenyum. Tangannya terulur mengusap kaki Raymond yang sakit. "Sebelah mana yang sakit, Sayang? Biar Tante usap-usap kakinya," ujar Melody.
"Yang ini!" Tangan mungil itu menunjuk kaki kanannya.
Kayla menghampiri Raymond. "Sayang, mandi dulu, ya. Nanti lanjut main lagi sama Tante Melody," ucap Kayla.
Raymond menggeleng. "Lay macih mau ain cama Tante."
"Raymond mandi dulu biar nanti pas jalan-jalan sama Tante udah ganteng dan wangi," ujar Melody yang mulai sibuk dengan ponselnya. "Mau ikut, gak?" tanyanya.
Raymond mengangguk. "Mau! Ke ana, Tante?"
"Jalan-jalan sama Tante dan om Aksa, mau?"
"Kay, gue izin ajak Raymond pergi, ya? Nanti sore gue anterin dia balik kok," ujar Melody ke Kayla.
"Gue sih boleh-boleh aja. Kan, Aksa juga omnya Raymond, Mel. Masa gue larang dia jalan sama omnya. Lo tinggal minta izin sama Elbara, Mel." Kayla nyengir.
***
Kayla menggendong Raymond yang dibalut handuk warna putih. Raymond mengerutkan keningnya kala papanya datang-datang langsung ke kamar. Elbara sama sekali tidak menyapa istrinya dan anaknya. Hal tersebut membuat Kayla curiga kalau suaminya itu menyembunyikan sesuatu."Mama! Papa abis dari ana?"
"Papa habis dari luar. Ayo, Raymond dibaju. Kan, anak Mama yang ganteng ini mau jalan-jalan," ujar Kayla.
Melody menghampiri Kayla dan Raymond. Tangan Melody terulur hendak menggendong Raymond dengan maksud agar Kayla bisa izin dengan Elbara. Dengan hati-hati, Kayla menyerahkan malaikat kecilnya ke Melody yang sudah sedia menggendong Raymond.
"Kay, jangan lupa lo izin sama suami lo, ya."
"Mau ajak jagoan gue pergi sama Aksa, ya? Boleh banget, tapi dengan syarat anak gue yang ganteng ini jangan sampai lecet, Mel. Kalau lecet, pasti lo sendiri taukan akibatnya apa?" tanya Elbara menatap Melody.
"Gue copot gigi lo satu persatu!"
Bukan. Bukan Melody yang menjawab. Melainkan, Kayla yang berdiri di samping suaminya. Kayla menoleh ke arah Elbara, keduanya saling tatap satu sama lain. Tidak lama kemudian Elbara menarik istrinya pergi dari hadapan Raymond dan Melody.
"PAPA ITU MAMA LAY!"
Elbara menghentikan langkahnya. Dia memutar badannya menjadi menghadap ke arah putra kecilnya.
"INI ISTRI GUE!" Elbara merangkul pundak Kayla.
"No, PA! ITU MAMANYA LAY!" Raymond melotot.
"INI ISTRI GUE!" balas Elbara tidak mau kalah.
"NO, PA! ITU MAMA LAY!" ucap Raymond dengan air mata yang berhasil lolos membasahi wajahnya.
Kayla mengacak rambutnya frustrasi menyaksikan pertengkaran antara papa dan anak yang memperebutkan dirinya. "Udah! Jangan berantem!"
"Ini istri gu——" Ucapan Elbara terhenti lantaran Kayla menjewer telinganya tanpa perasaan.
***
Dari kejauhan, Kayla terus memerhatikan Elbara yang tengah mencari sesuatu dari dapur. Cowok itu jongkok sebentar, lalu tangannya terulur mengusap keringatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELBARAKAYLA [ENDING]
RomansaYang sudah membaca cerita ini, tolong jangan spoiler alur cerita dan endingnya! "𝐋𝐨 𝐧𝐲𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐠𝐮𝐞 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐧𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐢𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐠𝐮𝐞? 𝐋𝐨 𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚?" Sejak kecil, Elbara sudah ditinggal mamanya. Mamanya lebih...