Alvano berdiri di depan rumah sembari membopong Elbara. Alvano sudah mengetuk pintu rumah berkali-kali. Namun, tidak kunjung ada yang membuka pintu. Cowok itu merogoh ponselnya di saku kala ponsel miliknya terus berdering. Rupanya, ada panggilan masuk dari mamanya yang pasti sedang mengkhawatirkan Alvano karena tak kunjung pulang ke rumah.
"Iya, mah. Al pulang sekarang."
Alvano memasukkan kembali ponselnya ke saku. Cowok itu tidak mungkin juga lama-lama ada di sini. Alvano bergerak cepat membantu Elbara untuk duduk, lalu cowok itu melepaskan jas hitam miliknya. Alvano gunakan jas miliknya untuk menyelimuti Elbara.
"Kayla! Ini suami lo ada di luar!" ujar Alvano.
"Berisik!" decak Elbara.
"Ditolongin bukannya bilang makasih!" gerutu Alvano.
***
Raymond mengguncangkan tubuh Kayla. "Ma, angun!""Kenapa?" tanya Kayla dengan mata setengah terbuka.
"Lay pengen pipis, Ma. Lay mau pipis," balas Raymond.
"Iya, Sayang. Ayo Mama anter kamu pipis."
Kayla menggendong Raymond menuju kamar mandi. Kaki anaknya masih sakit karena ulah Ryan, jadi hal itu menyebabkan Kayla harus menggendong Raymond. Kayla kira di ruang tengah sudah ada suaminya. Namun, di sana tidak ada siapa-siapa. Padahal, jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.
"Mama, papa ana, Ma?" tanya Raymond.
"Papa belum pulang, Ray. Ayo katanya mau pipis."
Kayla kembali menggendong Raymond menuju kamar. Kayla menepuk pahanya agar anaknya bisa tiduran di sana, tetapi Raymond menolak permintaan mamanya.
"Raymond tiduran di sini!" Kayla menepuk pahanya.
Raymond menggeleng. "Lay mau cama papa! Lay mau bobo cama papa, Ma!" Sudut mata Raymond mengeluarkan cairan bening bak kristal. Kayla menghela napasnya pasrah kala tangis Raymond semakin keras.
"Mama telepon papa kamu, ya." Kayla mengusap mata Raymond yang basah. "Jangan nangis lagi," ucapnya.
Saat hendak memanggil nomor suaminya, tiba-tiba ada pesan masuk dari nomor Alvano. Jari lentiknya bergerak cepat membuka pesan yang dikirimkan Alvano. Raymond yang tidak sabaran terus menarik-narik baju mamanya. Raymond memang tidak suka menunggu.
"Mama! Papa ana, Ma?"
"Mama! Lay mau bobo cama papa!"
"Iya, Sayang. Sebentar," balas Kayla sembari membaca pesan masuk dari Alvano———mantannya.
***
Kayla membuka pintu rumah. Matanya membulat kala ada seorang cowok bersandar di tembok dengan mata yang sudah tertutup. Kayla sendiri bingung, suaminya ini masih pingsan atau tidur? Kayla menjongkokkan tubuhnya di dekat suaminya. Tangan Kayla terulur menepuk-nepuk pipi suaminya dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELBARAKAYLA [ENDING]
RomanceYang sudah membaca cerita ini, tolong jangan spoiler alur cerita dan endingnya! "𝐋𝐨 𝐧𝐲𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐠𝐮𝐞 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐧𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐢𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐠𝐮𝐞? 𝐋𝐨 𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚?" Sejak kecil, Elbara sudah ditinggal mamanya. Mamanya lebih...