Kayla mengangkat Bella dari ranjang bayi. Cewek cantik yang masih mengenakan piyama berjalan menuju kamar mandi sembari membawa Bella. Kayla melewati Raymond yang tengah asyik bermain di ruang tengah.
"Brum, brum, ngeng!" celoteh anak kecil yang mendorong mobil-mobilan.
"Mama, na ke ana? Na inggalin, Lay?" tanya Raymond.
Kayla menggeleng. "Mama enggak bakal ninggalin Ray. Mama cuma mau mandiin Dede Bella dulu. Kan, kita mau pergi belanja beli susu Raymond."
Raymond mengangkat tangannya. "Hole! Lay, na beyi ainan agi, Ma." Bocah laki-laki yang mengenakan celana jeans dan kaos putih gambar tayo mengangkat dua jari tangannya. "Na beyi ua, ya, Ma," pinta Raymond.
Kayla mengangguk. "Nanti beli mainannya dua."
***
Alvano tersenyum menatap wajah cantik mamanya yang berdiri di hadapannya. Wanita paruh baya itu begitu telaten merapikan dasi anaknya yang sudah dewasa."Mama," panggil Alvano.
"Kenapa, Al?"
"Kalau Al enggak nikah-nikah, boleh?"
Nadin mengangkat pandangannya. Mata wanita itu tertuju ke manik hitam Alvano. "Kenapa kamu ngomong kayak gitu, Al? Mama enggak suka kalau kamu ngomong seperti itu!" tegur Nadin tidak suka.
"Mam, masalahnya Al cuma mau sama Kayla."
Nadin memejamkan matanya sejenak. Untung saja suaminya sudah berangkat ke kantor sekitar dua puluh menit yang lalu. Kalau masih ada Robby, pasti akan ada pertengkaran antara papa dan anak.
"Al, sadar Kayla itu siapa dan kamu siapa?"
Alvano tersenyum kecut. Cowok jangkung itu melangkah, meninggalkan mamanya yang masih mematung di dekat tangga. Sebenarnya, Nadin kasian dengan anaknya yang masih belum bisa move on dari masa lalunya. Namun, di sini Nadin bingung harus berbuat apa.
Al, maafin Mama belum bisa bantu kamu untuk bisa bahagia. Mama bingung banget, Al. Mama enggak mungkin menyatukan kamu dengan seseorang yang sudah menjadi istri orang lain, batin Nadin.
***
"Raymond!" panggil Kayla dari kamar.Raymond berdiri dari duduknya. Balita menggemaskan itu berlari menghampiri mamanya di kamar. Kayla mengusapkan minyak rambut ke rambut Bella. Kayla tidak menyadari kalau Raymond di ada dekat pintu.
"Ray--" Kayla menghentikan ucapannya kala anaknya ternyata sudah berdiri di dekat pintu.
"Sini, Sayang," titah Kayla.
Raymond mendekati mamanya yang duduk di samping Bella yang tengah duduk sembari memainkan boneka.
"Raymond mainnya di sini sambil jagain Dede Bella. Mama mau cuci baju dulu," ujar Kayla.
Raymond mengangkat ibu jarinya yang menandakan kalau Raymond setuju dengan perintah mamanya. Kayla tersenyum. Tangannya bergerak mengusap rambut Raymond dengan penuh kasih sayang.
"Lay na onton kaltun."
Kayla mengangguk. Kayla mengambil ponselnya yang ada di meja kecil di samping kasur.
"Pongbob, Ma! Lay na onton pongbob." Raymond memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Ba, ba, ba."
Kayla tertawa kecil mendengar ocehan Bella. Bayi yang mengenakan baju warna merah muda dengan bandana yang senantiasa terpasang apik di kepalanya melemparkan boneka yang ada di tangannya. Bayi berumur enam bulan itu merangkak menghampiri boneka yang tadi dia lempar. Kayla tersenyum. Cewek itu berjalan mengikuti Bella yang merangkak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELBARAKAYLA [ENDING]
RomanceYang sudah membaca cerita ini, tolong jangan spoiler alur cerita dan endingnya! "𝐋𝐨 𝐧𝐲𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐠𝐮𝐞 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐧𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐢𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐠𝐮𝐞? 𝐋𝐨 𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚?" Sejak kecil, Elbara sudah ditinggal mamanya. Mamanya lebih...