26

136 14 0
                                    

"Aku sama sekali belum melatih kekuatan ini, tapi tak ada salahnya aku mencoba lagi untuk kemenangan Tim." Akashi bergumam dalam batinnya, seraya jemarinya masih terus mendribble bola mendekati Ring lawan.

Untungnya saat ini ia tak membutuhkan penggunaan kekuatan itu ataupun Emperor Eyes sama sekali untuk memasukkan bola kedalam ring kali ini. Dan poin yang diperolehnya barusan, tampak berhasil membuat kesal Akio.

Dengan secepat kilat, ia memberikan instruksi kepada rekannya untuk meriah bola itu dan mengoperkan kepadanya. Dan tak lupa pula, ia juga memberikan instruksi supaya kedua rekannya berusaha menahan Akashi agar sulit mengejar langkah Akio.

Namun sayangnya usaha itu sia-sia saja, Akashi berhasil kabur dari pertahanan Shiratorizawa dengan kemampuan Emperor Eyes-nya. Bahkan, ia juga berhasil mencapai posisi keberadaan Akio seorang diri dan kembali menggunakan Emperor Eyes-nya untuk merampas bola dengan mudah.

Lalu, Akashi berlari kembali menuju ring Shiratorizawa tanpa menyadari sama sekali bahwa Akio sedang mengisyaratkan Suho untuk melakukan sesuatu yang tak pernah di duga oleh siapapun.

"Kau... Kau benar-benar lawan yang menyebalkan!" teriak Suho yang langsung mencegat bola tersebut memasuki ring sembari menggunakan siku tangannya untuk menyerang Pelipis mata Akashi yang hampir saja mengenai matanya dari titik buta Wasit sampai Membuat Akashi terduduk sesaat menahan rasa sakit di pelipisnya.

Untungnya mata Akashi tidak terjadi apa-apa, selain memar sedikit pada bagian pelipis karena benturan keras. Namun siapa sangka, tindakan Suho barusan mulai membangkitkan sisi kejam Akashi.

Dengan tenang ia kembali berdiri setengah membungkuk, sekilas Suho bisa menyadari sebuah senyuman kejam yang terpancar diwajahnya dan tawa kecil yang hanya bisa terdengar ditelinga Suho.

"Harusnya kau tidak bermain-main dengan orang yang menyebalkan sepertiku, aku takkan pernah memaafkan siapapun yang telah mencari masalah denganku." Akashi berbisik pelan dan memberikan sorot mata tajam kepada Suho yang langsung bergidik ketakutan.

Kakinya terasa sulit untuk digerakkan saat ini, ia hanya bisa tertegun dihadapan Akashi yang kini sudah berdiri tegak sepenuhnya.

Tangannya seolah-olah tengah bersiap mencekik keras leher Suho, ia mulai gelap mata untuk sesaat dengan membiarkan aura kebencian membelenggu dirinya.

Ushijima yang tadinya berada di pojok kursi penonton langsung berlari kedalam lapangan saat menyadari sesuatu tak beres kepada adiknya itu, ia langsung buru-buru meminta time out sebagai perwakilan Tim Shiratorizawa.

Dan bunyi peluit yang di tiup oleh wasit sontak membuyarkan kegelapan yang hampir menguasai Akashi sepenuhnya, ia langsung berbalik badan untuk menghampiri anggota seolah-olah tanpa mengatakan Apapun lagi terhadap Suho.

Sementara itu, Ushijima langsung meneriaki Suho untuk mendatanginya saat itu juga. Ia bisa menyadari kedua kaki Suho yang masih bergetar hebat.

"Apa yang kau lakukan disini, Ushijima-senpai?" tanya Akio yang sedikit kesal karena pertandingannya diganggu oleh Ushijima.

"Diamlah! Lebih baik sekarang kau dengarkan aku," ucap Ushijima yang sesekali melirik kepada Akashi. Saat itu Akashi hanya duduk saja sambil menutup kepalanya dengan handuk basah, tak ada sama sekali interaksi didalam tim Teiko itu.

"Gantikan saja Suho untuk sisa permainan kali ini atau aku takkan menjamin kalau ia bisa bermain kembali untuk selamanya," beritahu Ushijima yang langsung blak-blakan tanpa memberikan penjelasan apapun.

"Ah? Emangnya kau siapa, seenaknya memerintahkanku. Maaf ya Ushijima-senpai, tapi ini bukan olahragamu dan tolong jangan terlibat sama sekali dengan permainan kami!" tolak Akio mentah-mentah, ia merasa tak sepantasnya Ushijima memerintahkan mereka. Apalagi Suho merupakan satu-satunya orang yang sangat diandalkan Akio dibandingkan rekannya yang lain.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang