97

57 5 0
                                    

Pertandingan masih terus berlangsung diantara Yosen dan Rakuzan yang kini telah didominasi sepenuhnya oleh Akashi Seijuro yang telah berhasil memperoleh poin unggul untuk Rakuzan menjadi 120- 110 pada menit ke-9 di Quarter keempat ini.

Jelas saja perubahan skor yang siginifikan dan tak terduga ini menciptakan ketegangan dan keputusasaan bagi Tim Yosen. Tapi menjadi situasi yang menyenangkan bagi para penonton.

"Akashi! Aku takkan membiarkanmu menang!" teriak Murasakibara yang mulai kehilangan kesabaran dan tak ingin mengalami kekalahan lagi untuk kedua kalinya dalam pertandingan Inter high.

Murakasibara langsung berlari kearah Akashi, ia meninggalkan area ring basket untuk pertama kalinya demi menghalau Akashi yang juga tengah berlari sambil menggiring bola menuju ring tim Yosen untuk mencetak angka kembali.

"Kau takkan bisa mencegahku, pecundang!" teriak balik Akashi yang tampak bahagia diatas keputusasaan Murasakibara, bahkan ia telah menyeringai lebar sejak mencetak angka untuk pertama kalinya di Quarter keempat.

Dengan mengandalkan kekuatan kaki, tangan dan tubuhnya yang besar dalam pertahanan. Murasakibara menggunakan tinggi badannya yang mencolok tersebut untuk menghalangi Akashi bergerak menuju kearah ring nya. Jika mempunyai kesempatan, Murasakibara bakal langsung menggunakan teknik Vice Claw dengan merebut bola di udara dengan satu tangan dengan memanfaatkan telapak tangannya yang besar Jika Akashi berniat melakukan lompatan untuk menembak kearah ring Yosen.

Namun, Akashi yang memiliki kemampuan mata yang hebat sudah berhasil membaca teknik dan gerakan yang sedang dilakukan Murasakibara.

Dimana Akashi semakin menyeringai licik kepada Murasakibara, "Kau takkan bisa mencegahku untuk menang, Atsushi Murasakibara! Aku sudah terlahir sebagai seorang pemenang yang akan menunjukkan padamu bahwa kau itu hanya bocah rakus yang malas dan berotak kosong. Kau adalah sumber utama yang membuat kekalahan dalam timmu! Satu-satu orang yang tidak bisa diandalkan sama sekali."

Murasakibara yang mendengarkan perkataan Akashi langsung tertegun sesaat, ia benar-benar terluka oleh perkataan Akashi yang memandang rendah dirinya saat ini. Dan rasanya ia ingin sekali mencekik Akashi dengan lengan besarnya yang kuat dan kokoh untuk menyangkal semua perkataan Akashi tentang dirinya.

Namun setiap kali menatap papan skor yang terpampang jelas di dekat lapangan, ia merasa bahwa semua yang dikatakan Akashi itu benar. Ia mulai merasa bimbang dan mempertanyakan kembali mengenai peran dan posisinya didalam Tim Yosen yang memang tidak memberikan efek apapun pada tim saat ini. Dan tampaknya kekalahan musim lalu dalam Kejuaraan Winter Cup membuat Murasakibara semakin meragukan dirinya sendiri.

Dan kesempatan inilah yang diambil Akashi untuk mengakhiri pertandingan basket malam ini. Dengan sisa waktu yang terus berjalan mundur, Akashi memperlihatkan kemampuan Ankle Break Dribblenya yang di kolaborasikan dengan emperor eyesnya kepada Murasakibara dan membuat Tubuh besar Murasakibara ambruk seketika di lapangan. Lalu, Akashi kembali berlari sambil menggiring bole menuju ring tim Yosen dengan melewati Murasakibara yang masih terduduk di lapangan dengan pikiran yang masih kacau oleh perkataan Akashi sebelumnya. Kedua kakinya terlihat gemetar hebat sebagai reaksi dari kemampuan Ankle Break Dribble milik Akashi.

"Pecundang yang tidak bisa diandalkan oleh timnya sejak awal seharusnya tak pantas berada di lapangan ini. Kehadiranmu cuman membuang waktu rekan setim mu saja," ucap Akashi lagi sambil melakukan hook shoot kedalam ring Yosen pada detik terakhir Quarter keempat dan menciptakan skor 121-110 di akhir pertandingan.

Semua penonton langsung bersorak bahagia terhadap kemenangan Tim Rakuzan dan menganggap pertandingan malam ini sebagai pertandingan nyata yang patut untuk di saksikan atas kembalinya sang Kapten Kiseki no sedai. Sementara itu seluruh anggota Tim Yosen tampak kecewa dengan hasil yang mereka peroleh saat ini, terutama Murasakibara yang masih terngiang-ngiang dengan perkataan Akashi sebelumnya.

"Bangunlah, Murasakibara! Kita tidak boleh menunjukkan rasa kecewa kita seperti ini sekali lagi." Tatsuya langsung mengulurkan tangannya kepada Murasakibara. Ia juga sama kecewanya dengan Murasakibara. Tapi ja berusaha tetap bersikap tenang dalam menerima kekalahan yang mereka alami untuk kedua kalinya. Murasakibara hanya menerima uluran tangan Tatsuya sambil berdiri tegak kembali, tapi kedua pandangan matanya masih menatap Akashi yang masih berada di bahwa ring Tim Yosen sambil memejamkan mata dan menikmati sorakan kegembiraan para penonton yang memuja namanya.

Jelas saja hal ini membuat amarah dan rasa sakit Murasakibara semakin membara. Dan tanpa sadar dirinya langsung berlari kearah Akashi dengan kedua tangan yang mengepal untuk memukul Akashi dan membuktikan pada mantan Kapten Kiseki no Sedai itu bahwa ia bukanlah orang lemah yang dipikirkan Akashi.

"Sialan kau, Akashi Seijuro! Aku bukan orang lemah yang tidak bisa diandalkan seperti yang kau katakan!" teriaknya sambil terus berlari mendekati Akashi.

Akashi sama sekali tidak menghindar dan hanya tersenyum kejam sambil membuka matanya. Dimana Akashi langsung mengaktifkan kemampuan Perfect Absolute Gravitation Emperor eyes yang dimilikinya dalam hitungan detik.

"Kau yang akan ku musnahkan, sialan!" gumam Akashi yang saat itu juga langsung membuat tubuh besar dan kuat Murasakibara terpental jauh kebelakang dan punggungnya langsung menghantam tiang Ring milik Tim Rakuzan. Dan menyebabkan keretakan di bagian tulang belakangnya saat itu juga yang berpotensi akan menyebabkan kelumpuhan bagi Murasakibara.

Murasakibara langsung berteriak kesakitan dengan posisi telungkup di aspal lapangan basket. Dia kesulitan untuk bisa berdiri kembali dengan keadaan tulang belakang yang sudah retak karena hantaman keras ke tiang ring basket dan kepalanya dipenuhi kebingungan oleh kekuatan unik yang dimiliki Akashi barusan, seolah ada gravitasi yang cukup besar membuatnya terpantul jauh beberapa saat yang lalu.

"Tidak akan ada satupun orang yang bisa menyentuhku lagi! Dan aku akan menghancurkan siapapun yang mencoba menyentuh dan meremehkanku! Bahkan meskipun orang itu adalah rekan setimku, keluargaku ataupun pelatihku sendiri!" bentak Akashi kepada Tim Yosen dan Tim Rakuzan yang berada di lapangan. Setelah itu, ia langsung berjalan pergi meninggalkan lapangan pertandingan tanpa perduli terhadap Wasit yang ingin memberikan kartu kuning kepadanya atas dasar kekerasan kepada anggota lawan. Namun keburu ditahan oleh pelatih Rakuzan yang mencoba bernegosiasi kepada sang Wasit.

Akashi hanya terus berjalan meninggalkan lapangan basket menuju kearah toilet dan langsung meninju cermin toilet dengan penuh kemarahan yang dibaluti oleh tawa yang sarkastik. Ia terus-menerus meni nju cermin kamar mandi berkali-kali sampai punggung tangannya berdarah, padahal seharusnya ia wajib melindungi kedua tangannya dari cidera sebagai seorang pemain basket. Namun tampaknya ia tak menghiraukan hal tersebut, seolah apa yang hampir dilakukan Murasakibara sebelumnya telah membangkitkan kebencian yang ada dalam diri Akashi.

"Aku takkan membiarkan siapapun menyentuhku dan menyakitiku lagi! Kau tenang saja, Akashi Seijuro! Aku adalah orang yang kuat, berbakat dan semua orang harus tunduk kepadaku. Aku takkan membiarkan siapapun menginjakku lagi! Aku bukanlah orang lemah sepertimu, Akashi Seijuro. Apa kau dengar itu, Seijuro? Dasar sialan!" teriak Akashi yang kembali meninju cermin yang sudah retak itu lagi untuk melampiaskan seluruh emosi dan rasa trauma yang dipendamnya selama ini.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang