41

101 14 1
                                    

"Sampai ketemu dirumah, Akashi." Ushijima langsung menyudahi obrolan pagi itu saat mobil mereka berhenti di depan pagar sekolah Rakuzan.

"Ya, Ushijima-san." Akashi tersenyum dan membuka pintu mobil, lalu turun saat itu juga. Dan saat ingin menutup pintu mobil kembali, ia seolah ingin mengatakan sesuatu kepada Ushijima dengan agak kikuk walau terdengar cukup tulus.

"Oh iya, Terimakasih untuk bekalnya pagi ini, Oniichan." Akashi tak berniat menunggu jawaban Ushijima, ia langsung menutup kembali pintu mobil dan berjalan pergi.

Tapi sebelum sempat ia melewati pintu gerbang sekolah, Ushijima menurunkan jendela pintu mobil dan berbicara cukup kuat meneriaki Akashi. "Lumayan cukup tulus, tapi masih terasa canggung. Mungkin kau harus lebih berlatih lagi untuk bersikap imut padaku, Akashi."

Jelas saja suara teriakan Ushijima bisa didengar juga oleh beberapa siswa Rakuzan yang juga baru datang dan membuat Akashi sedikit malu, "Pergilah!" teriaknya yang buru-buru mempercepat langkah memasuki area sekolah. Sementara itu, Ushijima tampak merasa senang telah menggoda adiknya kesekian kali, memang sih ia sudah enggan memprovokasi Akashi lagi dengan perkataan yang membuat Kapten Rakuzan itu marah dan begitu juga halnya dengan Akashi. Kini, mereka malah saling menggoda dan membalas secara bergantian yang membuat keduanya terasa seperti saudara kandung pada umumnya.

"Baru kali ini saya melihat Tuan Muda Akashi terlihat bahagia, saya pikir keberadaan tuan Ushijima membuat Tuan Muda Akashi tidak perlu kesepian lagi." Sang Supir yang merasa ikut bahagia sampai kelepasan berbicara didepan Ushijima.

"Dari dulu dia sama sekali tidak pernah kesepian, dia mempunyai orang-orang yang sangat menyayanginya selama ini. Jadi anda tidak perlu berterimakasih pada saya, " bantah Ushijima yang langsung menaikkan kaca mobilnya seraya mengisyaratkan Sang supir untuk menjalankan mobilnya. 

Sang supir tersenyum malu, ia seolah teringat dengan memori masa lalu dan tanpa sadar bibirnya langsung bergerak tatkala saat mendengarkan perkataan Ushjima sebelumnya.

"Saya masih bisa ingat betul beberapa tahun yang lalu, saat  itu usia saya berumur 10 Tahun. Tuan dan Nyonya Akashi pertama kali membawa pulang Tuan Muda Akashi kembali dari Rumah Sakit usai melahirkan, betapa baiknya Nyonya mengizinkan saya memeluk bayi mungil itu. Kulitnya yang masih keriput dengan tangisannya yang sangat menggemaskan dan matanya yang sangat indah, membuat seluruh staff pelayan yang bekerja disana langsung mencintai bayi mungil itu dalam hitungan detik. Bayi yang membuat Chef Tsubasa tersenyum kembali usai berduka atas kematian istrinya, Lalu ada Kuruya-san yang waktu itu pernah berdebat dengan anda juga sangat menyayangi Akashi, sebab kehadiran bayi Akashi lah yang membuat Kuruya-san kembali hidup usai gagal mendapatkan hak asuh atas kedua anaknya setelah perceraian."

Ushijima tak mengatakan apapun, ia hanya benar-benar menjadi seorang pendengar saja dan membiarkan Supirnya itu bercerita sepanjang perjalanan. Hingga akhirnya sang supir selesai berkeluh-kesah kepada Ushijima, ia sedikit terharu bila mengingat kembali masa lalunya tersebut dan Ushijima bisa menyadari ada ketulusan disetiap bait kalimat yang disampaikan sang supir.

"Andai saja Nyonya masih hidup, pasti tuan muda gak perlu merasa disalahkan dan terkucilkan setiapkali mengikuti acara perkumpulan keluarga besar, tuan Akashi juga tak perlu menyembunyikan identitas tuan muda Akashi Yuki ." Sebuah perandai-andaian yang spontan keluar dari mulut sang supir, lantai ia langsung membungkam mulutnya sendiri dan menyembunyikan rahasia tersebut dengan senyumannya.

Ushijima yang sudah terlanjur mendengarkan apa yang baru saja disampaikan supirnya langsung terduduk tegak, ia berniat kembali bertanya tetapi keburu dihentikan oleh suara handphone yang berdering di bawah jok.

Pada saat handphone tersebut diraihnya, ia agak kaget saat mengetahui kalau hp itu milik Akashi yang sepertinya tertinggal tadi. Lantas, Ushijima langsung mengangkat panggilan itu karena berasal dari nomor asing dan mungkin saja Akashi yang saat ini tengah menghubungi nomornya sendiri.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang