Akashi tersenyum kepada Akashi yang asli, "Jangan terlalu lama membuat keputusan, kau hanya membuatku kehilangan kesempatan."
"Akhirnya kau memberitahu niat burukmu padaku, ah tidak... Akulah yang telah membuatmu lahir. Aku telah membuat kesalahan untuk yang kedua kalinya, aku benar-benar penakut...." Akashi yang asli meletakkan kedua tangannya dibahu alter personalitynya tersebut, sosok Akashi yang tak sengaja diciptakan oleh dirinya kembali.
"Aku tidak tahu apa yang membuatku ketakutan seperti ini, aku takut mengecewakan rekan timku karena kemampuanku yang belum stabil. Dan anehnya, aku mulai merasa takut untuk menopang semua harapan pelatihku, Ayahku dan semua orang yang menaruh impian mereka padaku. Aku tidak pernah selemah ini sebelumnya, apalagi merasa tidak percaya sampai membuat kakiku terasa berat untuk melangkah ke depan. Ditambah lagi, aku terlalu takut untuk menerima kenyataan kalau sekarang aku bukan lagi hidup sebagai anak tunggal yang kesepian. Aku merasa tidak senang dengan tindakannya yang mencoba melindungiku, aku juga tidak suka dengan sikap hangat ibu tiriku." Akashi menunduk, tangannya mulai mencengkram lebih kuat pada sosok alter personalitynya yang lain.
"Dan sekarang kau takut untuk menyakiti orang yang bernama Ryo, kau ingin sekali membalas perbuatan anak itu terhadap Wakatoshi. Tapi disisi lain, kau tak ingin hidup menakutkan seperti dahulu. Apa aku benar, Akashi?" tanya alter personality kepada Akashi yang asli.
"Ya, kau benar. Aku mau kau menyelesaikannya untukku," ungkap Akashi usai berpikir cukup lama tentang keputusannya tersebut.
"Lalu, setelah itu apa kau akan menyingkirkanku?" tanya Alter personalitinya.
Akashi semakin kuat mencengkram bahu Akashi yang menjadi alter personalitynya tersebut, cukup lama ia membisu untuk sesaat.
"Tidak, aku takkan menyingkirkanmu seperti yang kulakukan sebelumnya. Kita akan hidup berdampingan dalam tubuh ini, kau yang akan membantuku untuk mewujudkan semua impian mereka."
"Baiklah, selama aku masih bisa hidup maka aku akan membantuku. Tapi, aku mempunyai sebuah syarat khusus. Kau tahukan kalau tak ada yang gratis di dunia ini," alter personalitinya tersenyum licik.
"Apa itu? Kau takkan mendapatkan apapun kalau memberikan syarat yang tidak masuk akal, aku adalah pemimpin didalam tubuh ini." Akashi tampak tak senang dengan permintaan tersebut.
"Permainannya tidak sulit, tapi saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakannya. Lebih baik kita bereskan terlebih dahulu masalah yang ada didepan mata, bisa kau izinkan diriku untuk mengambil alih tubuhmu?" tanya alter personality Akashi kepada sang pemilik tubuh.
Akashi hanya mengangguk setuju, ia mulai memejamkan matanya dan melepaskan cengkraman tangannya dari bahu sang alter personaliti dan memeluk erat tubuh tersebut seolah tengah menyalurkan seluruh kebenciannya kepada sang alter personality.
Dengan bisikan licik, alter personaliti Akashi mengatakan sesuatu ditelinganya. "Kau bisa memanggilku Akashi Eijun mulai sekarang."
Usai ia mengatakan hal tersebut, sebuah kilatan cahaya mulai menyinari keduanya yang sinarnya seperti pantulan mentari di siang hari. Kilatan itu perlahan-lahan mulai memudar dan memperlihatkan sosok Akashi yang juga ikut berhenti di tengah keramaian orang-orang Tokyo yang sedang berlalu-lalang di trotoar jalan raya.
Akashi membuka kedua matanya dan tersenyum licik, lalu ia membuang asal Eyes Patch yang menutupi mata kanannya dan siapapun pasti bakal terkejut saat menyadari sesuatu dari diri Akashi mulai berubah total.
Bola matanya telah berubah menjadi bewarna hitam, bahkan mata kanan yang sebelumnya mengalami kebutaan kini telah kembali normal dan beberapa rambutnya memiliki sedikit warna putih dibeberapa helaian secara acak.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER
Teen FictionSemua ini berawal dari tragedi yang terjadi dalam program kamp pelatihan musim panas yang diselenggarakan oleh Akashi Masaomi untuk Tim Volly dan Basket kepada Akashi Seijuro yang merupakan putra kandungnya dan Ushijima Wakatoshi yang telah menjadi...